banner-detik
PARENTING & KIDS

When I Was 13...

author

nenglita09 Sep 2013

When I Was 13...

“Waktu gue umur 13 tahun, maghrib udah harus sampe rumah”- Hanzky, CEO Female Daily.

“Gue umur 13, sering banget ditarik pulang sama bokap kalo jam 5 belum sampe rumah. Jam 4.45 nyokap udah telpon ke rumah teman yang gue datengin untuk kasih warning”- Putri, Account Executive Female Daily.

“Gue umur 13 tinggal di Ambon, RCTI aja baru masuk Ambon itupun pakai antena. Kehidupan luar hampa, mending di rumah aja” – Sarah, Community Manager Female Daily

“Gue pas SMP, kalo pergi ke mana-mana sama teman, naik mikrolet. Wajar sih di Manado anak kecil naik mikrolet sendiri. Bokap suka ngejemput. Pergi ke tempat gue main, tapi nggak turun. Ngeliatin doang. Kalau gue ga bisa pulang kemalaman atau mikrolet udah habis, baru deh dia muncul” – Vanya, Account Manager Female Daily.

"Boleh pergi ke "pesta" yang diadakan teman TAPI bokap nunggu di mobil.  Boleh pergi ke mal sama teman TAPI rencana pergi sudah harus dijelaskan ke orangtua dari seminggu sebelumnya DAN belum tentu disetujui. ("dijelaskan" = harus tahu mau ngapain, jam berapa sampai jam berapa, rencana pergi dan pulang sama siapa)"- Manda, Event and Partnership Manager.

*gambar dari sini

Pembicaraan ini muncul di Whatsapp Group kantor kami saat mendengar berita tentang putra dari Ahmad Dhani, Dul, yang berusia 13 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas. Yang bikin kalimat-kalimat di atas muncul adalah karena Dul mengendarai mobilnya sendiri di tol Jagorawi dan parahnya, menyebabkan 6 orang kehilangan nyawa.

Hal ini mungkin membuat beberapa dari kita bertanya-tanya, kok bisa, ya, anak usia 13 tahun nyetir mobil sendiri sejauh itu? Ya, mungkin kalau bisa nyetir saja wajar. Nyetir di dalam komplek, masih bisa dipahami. Kalau sudah sejauh itu? Err… apalagi, berdasarkan beberapa berita yang beredar, Dul sudah bisa menyetir mobil sejak usia 11 tahun. Wow.

Kejadian ini, menjadi sorotan mungkin karena sosok Dul dan keluarganya adalah selebriti. Tak usah di luar sana, baru saja beberapa waktu lalu saya menulis di blog pribadi ada kerabat saya yang mengalami kejadian mirip dengan peristiwa ini. Orangtuanya bahkan sampai harus merelakan nyawa si anak hilang akibat kecelakaan motor yang ia alami.

Anak-anak di bawah umur membawa kendaraan sendiri, bisa dibilang jadi pemandangan lumrah belakangan ini. Kalau mau dibahas, banyak sekali yang dilanggar di hal ini. Kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) misalnya. Sampai kadar emosional mereka yang belum stabil untuk mengendarai mobil atau motor sendiri.

Di sini, saya nggak mau mencari siapa yang salah dan yang benar. Kita harus sama-sama menyadari, bahwa sebagai orangtua pasti kita akan (atau pernah) melakukan kesalahan. Mudah-mudahan, apapun yang kita lakukan untuk anak, sudah melalui pertimbangan yang masak dan bijaksana.

Btw, saat saya berusia 13 tahun, saya sudah bisa nyetir motor. Yang ngajarin? Ayah saya sendiri. Tapi, saya sama sekali dilarang bawa motor ke luar komplek. Sekalinya pernah saya bawa ke luar komplek, nabrak motor lain. Kapok setelah itu!

Bagaimana dengan Mommies, saat usia 13 apa yang diingat?

 

Share Article

author

nenglita

Rock n Roll Mommy


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan