banner-detik
ETC

3 Cara Meredam Ledakan Emosi

author

adiesty11 Jul 2013

3 Cara Meredam Ledakan Emosi

Banyak yang bilang kalau pertengkaran dalam rumah tangga itu hal yang biasa. Tapi buat saya kalau cek cok bisa dihindari atau diredam, tentu akan jauh lebih baik. Apalagi buat tipe pasangan yang jam kerjanya berbeda seperti saya.

Bisa dibilang jatah saya ketemu dengan suami nggak terlalu banyak. Maklum aja, suami saya yang bekerja di salah satu media online mengharuskannya kerja dengan waktu shift. Dua minggu pagi, dua minggu kemudian malam. Jadi, kalau sedang kebagian jatah tugas malam, ya, paling bisa ketemu cuma 2 jam-an.

Makanya, saya nggak mau nyia-nyian waktu yang sangat terbatas itu. Maunya, sih, setiap ketemu selalu mesra, hahahaha. Tapi, ya, namanya hidup, pasti nggak akan bisa terhidar dengan yang namanya konflik. Benturan-benturan akan selalu ada. Tapi yang paling penting itukan gimana cara kita ngatasinnya.

Susah? Ya, pasti! Apalagi bisa dibilang saya ini orangnya rada tambeng. Kalau mau A, ya, sebisa mungkin bisa mendapatkannya. Nah, kalau sudah nemu situasi yang seperti ini, biasanya ada tiga cara yang saya aplikasikan untuk meredam emosi.

Mencari posisi yang sebenarnya

Biasanya, salah satu yang sering micu pertengkaran adalah masalah ego. Dalam hal ini, dibandingkan dengan suami ego saya jauh lebih besar. Nah, kalau sudah mulai ribut-ribut kecil, biasanya saya selalu berusaha kembali memosisikan diri ke tempat yang seharusnya. Dan mencoba untuk berempati dengan pasangan. Misalnya, nih, pada saat saya memintanya untuk menemani ke salah satu undangan pernikahan teman,tapi sebenarnya pada malam tersebut Doni harus bekerja. Daripada dia tidak konsentrasi kerja karena jatah tidurnya digunakan untuk mengantar saya, saya pun harus harus rela pergi ke pesta pernikahan tanpa pasangan.

Inhale Exhale

*foto dari sini

Saya termasuk perempuan yang ekstrovert,dengan mudah bisa menunjukan ekspresi. Baik saat lagi senang, sedih, ataupun kalau sedang marah. Biasanya, nih, kalau lagi berantem dengan suami, pertama-tama yang saya lakukan adalah mengeluarkan unek- unek yang ada di hati. Biar plong gitu, lho :D Saat perbincangan sudah mulai ‘panas’, biasanya saya berusaha menahan ‘ledakan’ emosi. Bukan nggak mungkin apa yang saya utarakan itu keluar tanpa difilter lagi. Biar nggak salah memilih kata-kata, saya selalu mencoba menahan diri dengan melakukan hitungan dalam hati dan bernapas pelan-pelan.  Biasanya, sih, cara ini cukup ampuh membuat emosi saya jadi surut. Selain itu, pikiran saya pun bisa jauh lebih jernih.

Singkirkan Niat Kasar

Masih inget nggak dengan kasus pemukulan pramugari ataupun penjaga tiket KRL yang terjadi belum lama ini? Ngeselin banget, yah!  Meskipun katanya nggak segaja atau apalah dalihnya, yang namanya berbuat kasar itu ya nggak baik! Hal ini berlaku baik verbal atau non-verbal seperti mengeluarkan kata-kata sinis atau mengungkit masa lalu yang bisa menyudutkannya. Semarah ataupun sekesal apapun, saya selalu mencoba ingat kalau perbuatan kasar cuma hanya memperbesar jarak jalannya kedamaian.

Kalau ke tiga cara ini cukup ampuh untuk meredam emosi  saya, bagaimana dengan Mommies? Mumpung bulan puasa, nih, siapa tau berguna bagi kita semua, share dooong :)

 

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan