Dua Perahu Working Mom

#MommiesWorkingIt

deeth・03 Apr 2013

detail-thumb

Belakangan ini di Mommies Daily sering dibahas soal Working Mom VS Stay-At-Home Mom. Perdebatan ini di mana-mana sama, selalu mentok dan nggak menemukan titik temu. Wong memang berbeda kok karena setiap pilihan itu betul-betul murni keputusan sang ibu. Saya pun angkat topi pada para ibu yang sebelumnya bekerja lalu memutuskan berhenti dan menjadi SAHM. Bagi saya, itu sebuah keputusan besar, saya belum sampai pada taraf itu, meski terbersit keinginan untuk di rumah saja. Suami malah mendukung penuh keputusan saya untuk bekerja, meski kadang harus repot sampai jungkir balik *peluk suami kenceng-kenceng*

Konsekuensinya, saya harus pintar mengatur urusan dalam negeri. Pekerjaan saya memang tidak terlalu banyak tuntutan, tetapi ada kalanya saya harus kerja di malam hari. Meski tak sering, tetap saja 'meninggalkan-anak-untuk-kerja-di-luar-jam-kerja' itu bikin hati saya sedih. Sementara saya berprinsip, jam 7 - 4 sore saya mengurus anak orang lain (saya kerja di bidang pendidikan), di luar jam tersebut dan akhir pekan, waktu saya seluruhnya untuk Rasya. Meski saya tetap menjalani pekerjaan ekstra dengan senang hati dan semangat, tetap saja namanya hati seorang ibu 'kan? Paling sedih adalah bila saat pulang anak sudah tidur. Patah hati dan pasti merasa bersalah ....

Belum lagi ketika Rasya diasuh oleh neneknya (mertua) atau ART, saya kadang melewatkan beberapa momen keahlian barunya. Ia banyak belajar mengenal benda, menunjuk sesuatu, dan beberapa kebisaan baru dari neneknya. Terus terang, saya merasa sedih sekaligus bangga. Sedih karena kok bukan saya, ya, yang mengajarinya itu, sedih karena waktu saya dengan Rasya tak sebanyak waktu Rasya bersama neneknya, tetapi juga bangga karena Rasya pintar dan selalu menjadi kebanggaan mertua (dan kami orangtuanya). It's complicated, huh? *dilema standar WM*

Dilema tersebut tentu saja nggak bisa ditangisi berkepanjangan. Bagaimanapun, kita para WM ini, harus berdiri di dua perahu, punya dua dunia yang bertolak belakang. Kata Affi, berdamailah dengan diri sendiri, jangan merasa bersalah karena punya rasa bersalah! Jadi, aturlah sedemikian rupa bagaimana supaya kedua perahu itu bisa berjalan beriringan.

Saya selalu percaya otak manusia itu hebat, sehingga kita dapat mengaturnya sedemikian rupa, tinggal menekan tombol switch on atau switch off pada apa yang akan kita kerjakan. Dalam versi saya, kita bisa memerintahkan otak untuk mengubah setting mode berpikir kita. Jika sedang perjalanan ke kantor, lakukan 'kantor mode on!' dan seketika kita langsung memikirkan segala macam deadline dan tugas yang belum kelar. Perjalanan pulang ke rumah, matikan tombol 'kantor' dan nyalakan tombol 'rumah' alias 'emak-emak mode on!' Pasti, deh, langsung mikirin masak apa di rumah, lagi ngapain si kecil, PR si kakak sudah selesai belum, dst. Memisahkan 'tombol pikiran' ini akan sangat berguna, sehingga kita bisa selalu hadir 100% dan mengerjakan segala sesuatunya dengan total.

Kalau saya, sekalipun saya bekerja dari pagi hingga sore, saya tetap menjadi koki di rumah, untuk memastikan makanan di rumah terjamin, ya, enak dan sehat. Bangun lebih awal untuk memasak atau belanja sayur pas pulang kerja, itu jadi kaveling saya :D Begitu juga acara tidur malam, itu waktu spesial untuk saya dan Rasya. Sebelum tidur, biasanya kami akan bermain, bercanda, baca cerita atau kalau sudah ngantuk berat, langsung buka pabrik (Rasya, 14 bulan, masih ASI). Alhamdulillah, Rasya juga kerap menunjukkan keahlian barunya di depan kami, Ayah dan Mama. Bagi saya, mengetahui Rasya berhasil mencapai salah satu milestone penting dan 'memamerkannya' pertama kali pada kami, rasanya lebih spesial daripada hal-hal kecil yang sering saya risaukan :')

Saya percaya, ibu selalu punya tempat paling spesial di hati anak. Sekalipun ia tak melihat ibu dalam waktu lebih dari 10 jam, ia tahu ibu akan pulang ke rumah. Makanya, anak selalu menanti kedatangan ibu dan menyambutnya dengan senyum paling lebar!

Share, yuk, apa yangMommies lakukan untuk menyeimbangkan jalannya dua perahu itu di sini! :)

Milestone penting Rasya: berjalan!