Siapa yang tidak senang merayakan ulang tahun anak. Apalagi kalau si anak belum banyak mau. Tapi percaya, deh, tambah besar si anak, belum tentu ia akan setuju dengan pesta atau perayaan yang kita rencanakan.
Sejak kelas 3 SD Aira sudah nggak mau dirayakan dengan pesta tipikal anak-anak, maksudnya ngundang-ngundang ke rumah, kue ulang tahun, tiup lilin, acara lomba, dan sebagainya. Jangankan untuk ulang tahunnya sendiri, datang ke ulang tahun anak kecil saja sudah malas dia. Jadi, yang pasti harus dilakukan jika ingin merayakan ulang tahun anak Anda yang sudah tidak mau dianggap kecil lagi macam Aira ini adalah diskusi. Semua ide atau rencana harus dibicarakan dengan Aira, dan ia yang mengambil keputusan akhir. Yes, si nyaris ABG udah punya mau sendiri, dan biasanya ini berarti acara yang hanya melibatkan sahabat-sahabat dekatnya saja.
Waktu Aira berulang tahun yang ke 9, kami merencanakan acara nonton film bersama teman-teman dekat Aira. Berhubung waktu itu di bioskop sedang tidak ada film yang sesuai dengan usia mereka, akhirnya saya mengajak mereka untuk nonton di Subtitles, Dharmawangsa Square. Mereka bisa memilih sendiri DVD apa yang akan ditonton dan menonton bersama di ‘bioskop mini’ privat. Saya pesankan makanan, jadi mereka bisa nonton sambil makan siang. Ini pengalaman pertama bagi mereka, jadi banyak komentar ‘Oooooh’ dan ‘Aaaaah’ yang terlontar dari anak-anak ini. Tentunya ini membuat Aira supersenang dan superbangga. Untuk goody bags, saya isi dengan benda-benda perintilan yang disukai anak-anak seumur mereka, seperti gelang karet, pen warna-warni, kertas folder, dan sebagainya. Yang tambah bikin Aira senang, setelah itu beberapa temannya merayakan ulang tahun dengan cara serupa. Misalnya berenang atau makan dengan teman-teman dekat saja, Aira merasa jadi semacan trend setter. :D
Nah, tahun ini Aira ulang tahun yang ke-11. Rencana awalnya akan bikin pesta kecil, lagi-lagi dengan mengundang beberapa teman dekat Aira saja, dengan tema doodles. Tapi kami gak berhasil menemukan acara yang seru untuk dilakukan dengan tema tersebut. Akhirnya diputuskan untuk membuat acara masak-masak saja. Sepupu saya yang kebetulan memang guru masak untuk anak-anak bersedia membantu. Jadilah Aira mengundang 4 orang temannya, lalu mereka masak-masak. Hasil masakannya sekalian untuk makan siang mereka dan juga bisa dibawa pulang.
Hari itu mereka membuat pizza mulai dari adonan, biskuit biscotti, dan tiramisu. Sepupu saya mengajarkan mulai dari cara menjaga kebersihan, nama-nama alat yang digunakan, cara mengukur dan menakar, sampai cerita dibalik tiap masakan yang dibuat. Setelah makan jadi, mereka makan siang dengan lahap, entah memang lapar sekali atau makanan yang dibuat sendiri jadi terasa lebih enak. Sebagai goody bag tiap anak mendapat notes dan pensil, celemek dengan nama mereka masing-masing, dan stoples yang diisi dengan biscotti buatan mereka sendiri. Saya juga membuat photo booth sederhana, yang tentunya hits sekali untuk anak-anak nyaris ABG ini, foto-foto berbagai gaya dengan iPod atau handphone mereka. Kemudian hasil fotonya saya edit dan cetak untuk kemudian Aira berikan kepada mereka sebagai kenang-kenangan.
Jadi, kuncinya ulang tahun untuk anak yang sudah nggak (mau disebut) kecil lagi adalah dengarkan apa mau mereka. Biasanya gak akan melibatkan mengundang terlalu banyak teman, apalagi saudara-saudara yang terlalu banyak. Jika masih ingin memberikan goody bags, siapakan benda-benda yang ‘age appropriate’, apa yang mereka suka atau apa yang sedang tren di kalangan anak seusia mereka. Siapkan kegiatan yang menarik bagi mereka. Dan siap-siap jika mereka tidak tertawa untuk joke Anda, atau hanya menjawab pertanyaan dengan jawaban secukupnya. :D