Sorry, we couldn't find any article matching ''
Cosatto, High Chair Legendaris
Saya membeli highchair saat Basti berusia 8 bulan, dimana saya sudah yakin benar dia bisa duduk mantap sendiri. Pertimbangan saya yang paling utama adalah highchair tersebut kuat dan dapat dibawa kemanapun dengan mudah. Seperti biasa, karena ke-parno-an saya, saya tidak tega membeli booster karena tidak ada lapisan empuk pada dudukan dan sandarannya, lagipula saya juga tidak yakin apakah booster tersebut bisa berdiri dengan mantap di segala tempat.
Pilihan pun jatuh pada Cosatto On The Move Highchair yang memang dirancang untuk travelling. Selain ada lapisan busanya yang empuk, highchair ini mudah dilipat, praktis dan ada tas pembungkus sehingga mudah ditenteng ke mana-mana. Jadi sudah pasti dong, kemanapun Basti pergi, si highchair akan setia menemani hehehe…
Karena saya tinggal di rumah, urusan anak saya lakukan sendiri sehingga saya merasa tidak perlu memperkerjakan seorang nanny. Dan sudah tentu saya ingin menerapkan kedisiplinan kepada Basti untuk makan sambil duduk di kursi. Ini juga sebagai strategi untuk menyiasati apabila nanti saat dia sudah bisa berjalan tidak perlu ada acara kejar-kejaran dalam menyuap makanan, atau makan sambil jalan-jalan di taman yang bisa berisiko makanan akan terkena debu atau kuman. Untuk itu saya selalu mengusahakan agar di manapun Basti berada pada saat jam makan atau cemilan selalu tersedia highchair. Beberapa tempat makan di Jakarta sudah baby friendly alias mereka menyediakan highchair, tapi di kota lain sepertinya masih belum akrab dengan konsep ini.
Bisa dibilang highchair Basti sudah berkelana jauh, mulai dari Bogor, Bandung, Semarang, sampai Yogyakarta. Keluar masuk bagasi mobil, pesawat, hotel dan rumah makan. Kalau punya akun 4square sudah pasti highchair ini jadi mayor di mana-mana. Teman-teman saya menyebutnya Highcahir Legendaris, jadi kalau dapat kenalan baru, selalu dikomentari “Itu loh, emak yang bawa highchair kemana-mana” hahahaha… Mungkin buat kebanyakan orang yang memandang hal ini terkesan ribet dan berlebihan. Namun menurut saya akan lebih repot lagi buat jika saya dan suami harus memangku atau mengejar si kecil yang super aktif ini sambil menyuapkan makanan. Prinsip saya untuk mendisiplinkan anak, aturannya adalah kalau makan memang harus di meja.
Spesifikasi:
*Dikirim Yudith Mangiri – @yudithmangiri, ibu dari Sebastian Syahraufi, 2 tahun
Share Article
COMMENTS