Penculikan anak. Siapa yang nggak deg-degan ketika mendengar berita mengenai penculikan anak yang akhir-akhir ini makin sering terjadi?
Jika dulu kita sering diingatkan untuk tidak berbicara dengan orang asing salah satunya karena takut diculik, maka sekarang nggak berlaku lagi deh kayaknya. Iya, seperti berita yang beredar di situs jejaring sosial Twitter baru-baru ini, di daerah Surabaya ada 2 orang anak yang dibawa lari oleh pengasuh dan supir keluarganya. Miris ya?
Sebagai orangtua, apalagi jika ibu dan bapaknya bekerja lalu meninggalkan anak hanya dengan pengasuh saja, wajar jika memiliki kekhawatiran akan hal ini. Bahkan jika dipikirkan lagi, pengasuh adalah figur pengganti orangtua selama orangtua berada diluar rumah, bisa jadi salah satu orang yang kita waspadai. Kenapa? Pengasuh mengerti betul kebiasaan anak, kesukaan anak bahkan mungkin anak lebih dekat dengan pengasuh dibandingkan dengan orangtua.
Berita penculikan anak seperti saya katakan bukan hal baru di Indonesia. Tapi kenapa hal ini masih terus terjadi ya? Di Indonesia sendiri, seseorang bisa dikatakan diculik/ menghilang jika terhitung 24 jam sejak si anak hilang. Yah, keburu dibawa kabur nyebrang pulau dong!
gambar diambil dari situs ini
Akhirnya, banyak yang nggak percaya dengan kinerja elemen pemerintahan dan melakukan pencarian si anak sendiri. Saya ingat berita seorang penumpang berhasil mendekati seorang anak laki–laki yang menangis dan ternyata korban penculikan. Si anak kemudian dibawa ke kantor polisi di Matraman. Atau ada pula seorang bapak yang mengendarai sepeda motor mencurigai seorang anak yang menangis dipinggir jalan bersama seorang laki–laki dewasa di kawasan Depok. Mungkin anak kecil itu termasuk beruntung karena ada orang lain yang peka terhadap dirinya sehingga bisa kembali ke keluarganya.
Sebagai orangtua, tentu kita harus mengantisipasinya. Saya pribadi, Alhamdulillah, nggak punya pengalaman tentang ini. Tapi mungkin sedikit tips untuk sama-sama kita lakukan :
Semua orangtua, pasti nggak ada yang mau anaknya jadi korban penculikan. *amit-amit jangan sampe…* jadi, kita sama-sama waspada yuk mommies!
Satu hal lagi, kita harus sama-sama peduli dengan sesama. Lihat sekitar kita. Di saat kita bisa memeluk si kecil dengan hangat, banyak mommies diluar sana yang sedang rindu untuk memeluk si kecil dan khawatir dimana keberadaannya..