Kampanye ASI, giat juga kampanye RUM (Rational Uses of Medicine), sempat dinobatkan sebagai Duta Ibu Hamil, menjalani nursing while pregnant hingga tandem nursing. Mommies Daily memandang Widi Mulia yang baru saja melahirkan putri keduanya, Widuri Putri Sasono sebagai selebritis yang patut diacungi jempol untuk urusan dunia ibu.
Yang jelas,dua-duanya lahir normal. Singkatnya nih, waktu Dru dulu, tanda persalinan jelas: ada flek diikuti kontraksi konsisten sampe nggak bisa tidur selama 2 hari! Hehe, takut keabisan tenaga, karena pembukaan nggak maju-maju, sore saya minta epidural, jam 11 malam Dru lahir. Kalo Widuri ga ngasi tanda dia mau lahir sampe lewat due date. Akhirnya kami memutuskan induksi, 5 jam kemudian pecah ketuban, pembukaan ke 3 dan ± 20 menit kemudian pembukaan lengkap .
Jangan tanya sakitnya,karena aku bertahan ga pake epidural. Alhamdulillah, setengah jam kemudian Widuri lahir :)
Saya memutuskan tandem nursing sejak nursing while pregnant. Karena merasakan dan menyadari proses weaning itu tidak mudah untuk kedua belah pihak. Saya ingin prosesnya menyenangkan, seminim mungkin bebas dari paksaan. Informasi selengkapnya saya cari dan dapatkan dari berbagai sumber. Luckily, banyak dukungan dari sesama ibu di milis sehat. Saya banyak tercerahkan disana. Sisanya, saya konsultasi lebih jauh dengan Dsog. Dari situ tidak terlalu sulit utk membuat keputusan :)
Saya bersyukur punya kepercayaan diri yang kuat dan punya mental 'ngeyel' alias nggak mudah percaya dengan ilmu "katanya" hehe.. Saya cenderung 'obsessed' dengan suatu topik tertentu sampai saya temukan sendiri dan mengerti penjelasan ilmiahnya. Begitulah bagaimana saya menemukan fakta tentang nursing while pregnant & tandem nursing.
Nggak dong, kan Dru hanya menyusu maximal 2x sebelum tidur siang-malam. Dan seringkali menyusunya sambil tiduran. Malah enak, suka ikut ketiduran. Hehe.. Selain secara fisik nggak masalah, secara psikis kami merasa lebih dekat satu sama lain. Bisa sambil cerita macem-macem termasuk topik tentang menyiapkan dia akan kehadiran adik :)
Menikmati mungkin belum ya, masih kagok karena posisinya agak repot saat keduanya minta menyusu pada saat bersamaan. Dua hari lalu di nursery room sebuah mall baru kejadian tuh berduaan nemplok ke ibunya yang sambil duduk di sofa..hehe.. Kalo dirumah, saya tidur menyamping ke arah si adik, sambil si kakak yang rada tengkurep menyusu dari payudara sebelahnya :D
Tapi kalo bergantian dan beda waktu, saya tenang dan sangat menikmati, karena rasa bengkak-bengkak nggak karuan saya justru bisa diatasi. Karena saat Wuri masih sering tidur panjang, ada masnya yang menyamankan payudara ibunya.. :D
Makin sering anak-anak saya menyusu, makin banyak dan berlimpah produksi ASI saya. Isn't it great?
1.Dengan bercerita saat saya masih hamil dulu, sambil menyusui dia. Sambil ajak tangannya mengelus perut gendut saya, sambil bercerita dikit-dikit tentang istimewanya dia jadi seorang kakak. Bahwa dia pun dulu asalnya dari perut, minum susu Ibu sampai dia jadi besar sekarang. Ntar adik juga begitu. Setelah lahir, badannya mungil (tangan kaki,kuping mulut semuanya keciiilll...), tapi jadi besar setelah menyusu.
2.Saat tandem nursing, dengan menyusu berdua di kiri kanan Dru belajar berbagi. Bahwa sekarang dia nggak sendiri lagi. Sukurlah, setelah baca dari sebuah buku, saya biarkan Dru tidur terpisah kamar dari kami jauh sebelum si adik lahir. Jadi dia tidak berpikir bahwa adiknya merenggut ibu-bapaknya dari dia.
Banyak! Tergantung mood. Seringkali dia lari ke arah saya yang sambil gendong adiknya dengan semangat ingin cium, pegang dan elus-elus (kadang nyubit agak keras :P ), tapi beberapa kali saat malam hari dia sering menangis mau main sama ibunya saat saya menangani si adik yang juga sedang menangis. Kemandirian Dru sudah terbentuk sejak saya belum hamil anak kedua. Jika ditinggal pergi, diberi penjelasan bahwa saya akan kembali lagi jam sekian, harus pergi karena sebuah urusan, dan tidak memungkinkan untuk dia ikut serta, dia mengerti dan langsung dadah-dadah :)
Tapi saya yakin itu juga karena kami berupaya imbang untuk juga sering mengajaknya pergi dan mengenal lingkungan pekerjaan kami. Jadi dia nggak selalu merasa "ditinggal.."
Susah jawabnya nih, karena rasanya semuanya ada pada naluri deh. Hampir tiap ibu kan maunya optimal dalam memberikan segala sesuatu ke anak ya. Rasanya nggak ada yang istimewa. Saya berkaca pada ibu saya, adik saya yang lebih dulu berkeluarga, Nola rekan kerja saya. Mereka semua kasih ASI untuk anak-anaknya. Bedanya, kebetulan mungkin karena karakter saya yang sedikit saya singgung diatas. Ngeyel dan berprinsip: 'all or nothing". Saya cari terus sampe dapet dan ngerti bener tentang penjelasan ilmiah suatu topik, saya terapkan dan biasanya puas dengan hasilnya. Pelan-pelan jadi makin yakin dan sreg dengan cara itu.
Khusus utk RUM, saya jalani karena proses belajarnya seru dan ketika dijalani, being rational makes life easier and raising kids become much more fun and happier :D
Selama ini yang kami lakukan ya bersenang-senang bareng-bareng aja. Ajak dia main, guling-gulingan, denger musik, nonton teater, acara anak-anak di TV, baca buku cerita, travelling, main ke pantai dsb. Beneran learning by doing aja..
Ga ada metode khusus. Rumusnya cuma limpahan kasih sayang, banyakkin pelukan & ciuman serta sering tertawa sama-sama.
Asli deh, kurang paham jawabnya.. Hehe.. Makanya saya mau gabung ke forum parenting nya Mommies Daily :D
Berprofesi sebagai penyanyi, banyak memberi kemudahan untuk saya bisa sekaligus menjalankan peran saya sebagai ibu. Walau sering bepergian, tapi saya bisa dengan nyaman membawa anak saya. Saya pun dengan leluasa dapat penghasilan tambahan untuk bisa memakai jasa baby sitter (dimulai dari Dru umur 8 bulan). Saya bebas stress karena tetap merasa utuh sebagai wanita yang butuh aktualisasi diri (bekerja) dan menikmati dunia luar dan sekaligus tidak kehilangan masa-masa berharga untuk bermain bersama anak saya.
Banyak :), beberapa diantaranya: saya jadi tambah pengetahuan, makin percaya diri, lebih kuat dan berani, makin rendah hati dan tentunya makin berbahagia.. :D
Sekarang kami sudah puas dan bersyukur punya sepasang malaikat yg lucu-lucu, dan berencana tidak menambah anggota keluarga lagi. Tapiiii... Who knows ;)
_____________
Bravo mbak, semoga limpahan kasih sayangnya akan membuat Mas Dru dan Dik Wuri tumbuh sebagai anak yang penuh kasih sayang juga. Thanks for sharing with us ya :)