RUBELLA (Campak Jerman)
Berbeda dengan campak, rubella tidak terlalu menular. Pada anak-anak, rubella tidak memerlukan penanganan yang khusus. Demamnya cenderung ringan, ruamnya juga tidak separah campak. Namun akan memerlukan perhatian khusus dan pemantauan ketat apa bila penderita adalah ibu hamil. Pada wanita hamil terutama trimester 1, rubella dapat menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan atau kelainan bawaan pada bayi.
Penyebab penyakit rubella adalah virus. Penularan virus ini termasuk cepat dan dalam 14-21 hari setelah tertular, gejala mulai muncul.
Gejala-gejala rubella:
Demam ringan maksimal 38.9C.
Sakit kepala.
Hidung tersumbat atau berair.
Pembengkakan pada kelenjar getah bening di belakang leher dan dibalik telinga.
Ruam merah muda di seluruh tubuh.
Sakit persendian, terutama pada perempuan muda.
Pencegahan & Penanganan:
Berikan imunisasi MMR pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak=-kanak. Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
Walau Rubella tidak seberapa menular, tetap karantina penderita supaya tidak menulari orang lain, selama selang waktu 7 hari sebelum dan sesudah ruam muncul.
Berikan parasetamol saat demam diatas 38,5C dan anak gelisah atau rewel.
Berikan banyak cairan. Bisa minuman, ato makanan berkuah banyak.
Uapi ruangan/kamar untuk meredakan hidung tersumbat.
Khusus penderita wanita usia subur/ibu hamil:
Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan.
Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi penyinaran.
sumber:
http://mayoclinic.com/health/rubella/DS00332
http://id.wikipedia.org/wiki/Rubella
gambar:
http://mayoclinic.com/
baca juga:
Part I : Campak
Part III : Roseola