banner-detik
SELF

“Nggak Mau Nambah Anak Perempuan?” Saya Lelah dengan Pertanyaan Ini!

author

fiaindriokusumo14 Sep 2018

“Nggak Mau Nambah Anak Perempuan?” Saya Lelah dengan Pertanyaan Ini!

Punya anak yang semuanya laki-laki membuat saya lama-lama capeeeek mendengar pertanyaan di atas. Penting banget ya?

Saya pernah menulis artikel tentang menjadi pasangan menikah di Indonesia itu harus panjang urat sabar ….. kenapa? Karena bakal ada aja pertanyaan-pertanyaan maha nggak penting yang akan didengar berkaitan dengan anak. Contohnya?

“Kok udah nikah lumayan lama, belum punya anak juga?”

Giliran udah punya anak satu, ditanya “Nggak mau nambah? Nanti kalau cuma satu anaknya kesepian lho?!”

Lalu punya dua anak atau lebih yang jenis kelaminnya sama, pasti ketemu lagi dengan pertanyaan “Cowok semua? Nggak mau satu lagi cewek?”

NGGAAAAAAAAAAAAAK

Kenapa sih harus rempong banget sama jumlah anak dan jenis kelamin anak orang lain? (dalam kasus ini adalah saya :D).

Secara anak-anak saya semuanya laki-laki, jadi pertanyaan “Nggak mau nambah anak perempuan?” itu udah jutaan kali saya dengar dan saya enek.

Ada yang salah kalau misalnya kedua anak saya semunya laki-laki atau perempuan? Memang punya anak yang jenis kelaminnya sama semua itu dosa? Kurang ideal katanya? Kurang ideal menurut siapa? Buat saya sih ideal-ideal aja *__*

Macam-macam alasan yang saya dengar tentang “nggak enaknya” punya anak laki-laki semua, misalnya:

- Mamanya nggak punya teman lho…

Sejauh ini sih, anak saya yang bungsu masih bisa menjadi teman yang seru ya. Teman ngobrol, teman jalan, teman becanda, sampai teman berantem. Okelah kalau kakaknya yang berusia 12 tahun memang sudah asik dengan dunianya sendiri, tapi adiknya sih masih jadi teman banget bagi saya. Pun suatu saat si adik semakin besar dan memasuki dunianya sendiri, saya juga masih punya banyak teman di luar sana kok, untuk ngobrol, untuk berdebat, untuk arisan, untuk kulineran hingga untuk julid bersama. Mohon maaf, teman saya nggak hanya anak-anak saya.

- Nanti setelah besar mereka akan ninggalin mamanya kan, kuliah ataupun kerja yang jauh

Kalau saya sih, mau itu anak laki-laki atau anak perempuan, saya ngasih izin aja mereka mau kuliah di mana, kerja di mana selama tempatnya bagus, aman dan bisa memberikan banyak ilmu dan nilai kehidupan bagi mereka. Kenapa saya harus membedakan antara anak laki dan perempuan? Mau kuliah di luar negeri monggo, asal dapat beasiswa, ahahaha. Mau kerja di mana juga terserah, asal halal dan aman :D. Laki-laki atau perempuan, mereka wajib mengejar ilmu dan bekerja dengan benar. Bagi saya kuliah dan bekerja itu nggak sama dengan meninggalkan lho!

“Nggak Mau Nambah Anak Perempuan?” Saya Lelah dengan Pertanyaan Ini! - Mommies Daily

- Siapa nanti yang merawat orangtua saat tua? Anak laki-laki kan akan keluar dari rumah dan memiliki keluarga sendiri.

Pertama, saya akan mengajarkan anak-anak saya untuk tetap merawat dan menghargai orangtua nggak peduli apa jenis kelamin mereka. Titik! Merawat di sini bukan berarti menyokong hidup secara ekonomi ya (kalau mau ngasih bulanan sih Alhamdulillah….. ahahahaha, mama tetap menerima dengan tangan terbuka kalau memang kondisi finansial mereka memungkinkan untuk itu.) Tapi berkunjung, berkomunikasi, menjaga silaturahmilah. Berikutnya, mau itu anak laki-laki atau perempuan, setelah menikah, mereka wajib keluar dari rumah dan memulai hidup mandiri. Itu aturan dari saya.

- Sengaja ya anaknya laki-laki semua, biar mamanya jadi yang paling cantik…

Iya-in ajalah kalau ada yang komen seperti ini, karena saking nggak pentingnya buat ditanggapin serius. Atau jawab aja, iya emang, kan saya egois, nggak mau ada yang cantik lagi di keluarga, ahahahah.

- Biar lengkaplah anaknya, ada cowok dan ada cewek

Nah, lengkap menurut saya? Balik lagi, kalau standar saya sih mau anaknya cowok semua, cewek semua, lengkap-lengkap aja kok. Selama mereka sehat dan happy, iya nggak sih?

I hear the same thing, constantly. Words of sympathy, jokes, people asking if I am going to keep trying for a girl. Faktanya, saya nggak butuh segala candaan atau kalimat basa-basi nggak penting itu. Saya bahagia dan kehadiran mereka membuat hidup saya menjadi lengkap. I wouldn’t trade them.

So, unless you are going to give me a thumbs up and tell me how awesome it is to have all boys, I wish you’d keep your commentary to yourself :).

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan