Sorry, we couldn't find any article matching ''
5 Bahan Makanan Penyebab Konstipasi Pada Bayi
Ditulis oleh: Lariza Puteri
Saat bayi konstipasi, rasanya heartbreaking banget! Agar tidak sering terjadi, cari tahu 5 bahan makanan penyebab konstipasi pada bayi.
Ini benar adanya, lho! Saat bayi mengalami konstipasi, pup sambil menangis saking kerasnya, rasanya heartbreaking banget. Beberapa kali Giavana (10 bulan) juga mengalami konstipasi. Kalau sudah begitu, saya pasti ikutan nangis. Karena pup-nya yang keras ini membuat Gia sampai keringetan dan terkadang anusnya sampai berdarah. Dari sekian banyak gangguan kesehatan pada bayi, konstipasi menjadi salah satu gangguan yang selalu membuat saya khawatir.
Sejak kejadian itu, saya jadi lebih berhati-hati dalam memilihkan makanan MPASI untuk Gia. Kondisi konstipasi memang sangat mungkin disebabkan oleh asupan makan. Sebetulnya untuk mengetahui bayi konstipasi atau tidak, saya harus memerhatikan beberapa hal.
Yang pertama, saya perlu tahu rutinitas BAB Gia. Saat masih dalam periode ASI eksklusif, Gia bisa saja tak BAB sampai 3 hari. Hal ini masih dikatakan normal, sebab itu artinya ASI yang masuk ke dalam perutnya dicerna dan diserap tubuhnya dengan baik. Memasuki masa MPASI, frekuensi BAB Gia pun berubah menjadi sehari sekali, yaitu menjelang sore hari. Saat hal ini terjadi secara rutin dan teratur, maka saya pun patut curiga bila sampai menjelang tidur malam Gia belum juga BAB. Kondisi ini merupakan lampu kuning bagi saya, yang artinya esok hari Gia perlu makan pepaya (sampai saat ini baru pepaya yang ampuh melancarkan BAB Gia) agar BAB-nya lebih lancar. Saat bayi tidak BAB dalam rentang waktu yang cukup lama, maka ini adalah tanda bayi mengalami konstipasi.
Yang kedua, konstipasi juga ditandai dengan kerasnya tekstur feses, tak peduli seberapa sering frekuensinya. Saat makanan padat mulai dikenalkan pada bayi, frekuensi dan tekstur feses akan ikut berubah. Dalam hal ini, makanan bisa menjadi ‘teman’ yang baik dan sebaliknya, bisa menjadi ‘musuh’ bagi pencernaan bayi. Beberapa makanan ternyata bisa membuat tekstur feses menjadi keras. Meskipun demikian, makanan bukan satu-satunya penyebab konstipasi. Kurang asupan air minum juga bisa menyebabkan konstipasi.
Berikut makanan yang bisa menyebabkan konstipasi:
1. Pisang
Saya juga cukup kaget saat mengetahui bahwa pisang ternyata bisa menyebabkan konstipasi. Pisang yang dimaksud di sini adalah pisang yang belum matang. Hal ini disebabkan karena pisang mengandung pati dalam jumlah yang cukup banyak sehingga berkontribusi terhadap konstipasi. Itulah sebabnya, untuk bayi pilih pisang yang sudah benar-benar matang. Bahkan saya lebih memilih pisang yang kulitnya sudah kecokelatan atau muncul bintik-bintik cokelat yang menandakan pisang tersebut sudah matang.
2. Beras
Tepung beras biasanya menjadi pilihan untuk menjadi makanan pertama MPASI. Sayangnya, beras merupakan salah satu bahan makanan yang bisa menyebabkan konstipasi. Hal ini biasanya disebabkan oleh konsumsi beras dalam jumlah yang terlalu banyak.
3. Pasta
Hampir sama dengan beras, pasta yang berasal dari tepung ini juga bisa menyebabkan konstipasi. Sehingga, bila bayi menunjukkan tanda-tanda sembelit, sebaiknya hentikan pemberian pasta dan menggantinya dengan makanan sumber serat seperti buah dan sayuran hijau.
4. Dairy product
Seperti keju dan yoghurt. Pada dasarnya produk susu ini memang sangat rendah kandungan seratnya. Namun, karena memiliki sedikit rasa yang berbeda, saya biasanya menambahkan keju parut ke dalam pure untuk Gia. Bila terlalu banyak, ternyata keju juga bisa menyebabkan konstipasi.
5. Roti
Sebetulnya roti (roti tawar) menjadi makanan favorit Gia dan saya, hehe. Karena selain mudah, roti tawar juga bisa menjadi salah satu finger food. Lagi-lagi, karena roti mengandung serat dalam jumlah sedikit, mengonsumsi satu lembar saja bisa membuat Gia konstipasi.
Saat tanda-tanda konstipasi mulai terlihat, makanan sumber serat akan menjadi teman terbaik saya. Sehingga, saya pun sering memadupadankan makanan miskin serat dengan sayuran berwarna hijau seperti brokoli atau bayam untuk menambahkan asupan serat. Saya juga memilih buah seperti pir atau pepaya untuk snack Gia. Selain itu, mengajarkan bayi untuk minum putih juga menjadi hal penting, agar asupan cairannya terpenuhi.
Bagaimana dengan mommies? Adakah makanan lain yang sering membuat BAB bayi menjadi keras?
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS