banner-detik
PRODUCT REVIEW

Samsung Galaxy Tab A, ‘Sahabat’ yang Ramah untuk Si kecil

author

adiesty10 Aug 2016

Samsung Galaxy Tab A, ‘Sahabat’ yang Ramah untuk Si kecil

Hari gini, rasanya sulit untuk membuat anak alergi terhadap tablet. Lebih baik, kita mencari tahu bagaimana menjadikan tablet sebagai ‘sahabat’  yang ‘ramah’ untuk anak. Tablet seperti apa?

Kalau ngomongin masalah memberikan tablet pada anak sampai sekarang masih saja pro kontra. Ada orangtua yang memilih untuk menjauhkan anak dari tablet, ada juga yang sebaliknya. Sedangkan saya? Saya adalah tipe yang kedua, memilih tablet sebagai teman anak.

Buat saya, ketimbang fokus dengan efek negatif yang ditimbulkan tablet, lebih baik memanfaatkan sisi positif. Toh,  di era digital seperti sekarang memang perlu 'merangkul’ teknologi demi masa depan anak.  Toh, teknologi bukan untuk dimusuhi.

Bahkan, saya pun sudah sudah mengizinkan Bumi, anak saya yang berumur 5 tahun, untuk bermain tablet.  Karena menurut saya, tablet memiliki sisi positif dan negatif, tergantung bagaimana menyikapinya, yang jelas kita harus lebih dulu pintar menggunakannya. Jangan sampai jadi jadi orangtua yang gaptek.

Selain itu, selain memerhatikan area mana yang tabu dalam menggunakan tablet, saya pun cukup selektif dalam memilih tablet untuk anak. Nggak cuma lingkungan sekolah ataupun rumah yang harus ‘ramah’ bagi anak, tablet juga harus begitu. Sampai sekarang, Bumi belum punya tablet pribadi, selama ini kalau mau nonton video kegemarannya masih nebeng pada smartphone saya ataupun bapaknya.

Hingga suatu hari suami saya bilang, “Kita perlu nggak, ya, membelikan Bumi tablet sendiri? Meskipun jatah Bumi main tablet hanya beberapa jam di hari Sabtu dan Minggu, kok, kadang suka merasa terganggu ya?”. Terus terang saya pun sempat merasakan hal yang sama. Maklum saja, kami berdua sama-sama bekerja di media online, sehingga kebutuhan memegang smartphone cukup tinggi. Untuk itulah, saat ini kami berdua mulai hunting tablet yang ramah anak.

Samsung-Kids-Mode-660x373

Pucuk dicinta ulam tiba, selagi mencari tablet yang ramah buat anak saya pun mendapat referensi dari beberapa teman untuk memilih Samsung Galaxy Tab A yang ramah untuk anak. Ternyata tablet yang satu ini memang diciptakan untuk untuk keluarga. Orangtua macam saya nggak perlu takut anak-anak akan kencanduan dengan tablet, sehingga saya dapat memanfaatkannya sebagai stimulator yang baik untuk anak. Yang paling menarik, seri samsung Galaxy Tab A ini sudah dilengkapi dengan fitur Kids Mode.

Fitur ini merupakan parenting control yang berguna untuk menyaring aplikasi apa saja yang dapat diakses anak dengan menggunakan pin sebagai kode keamanan. Artinya, kita jadi bisa membatasi anak sehingga tidak mengakses konten orang dewasa.

Untuk games yang sudah tertanam di tablet juga cukup beragam. Contohnya, ada permainan yeng mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan giginya. Memang, sih, games-nya  lebih cocok untuk anak balita. Tapi jangan khawatir, soalnya kita bisa menambahkan games kegemaran si kecil juga, kok.

Di samping itu, lewat parental control ini kita bisa melihat dan membatasi berapa lama anak bermain dengan tabletnya. Bahkan tablet yang satu ini juga punya ‘rapor’, lho. Di mana lewat ‘rapor’ ini kita bisa tahu aplikasi apa saja yang diakses anak. Dengan begitu, kita bisa bisa membantu mengarahkan dan memberi batasan jika melihat daily playtime anak sudah kebablasan.

Wiiih.... keren, ya? Saya, kok jadi makin naksir dan mau buru-buru beli, deh. Apalagi setelah mengikuti talkshow parenting “Jadikan Tablet Teman si Kecil Bersama Samsung bersama Samsung Galaxy Tab A,” yang dilangsungkan Sabtu, 23 Juli 2016, bersama psikolog anak dan keluarga, mbak Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si. Lewat acara ini saya jadi lebih tahu bagaimana memaksimalkan tablet sebagai teman baik tanpa harus merasa khawatir. Nantikan, ulasannya di artikel yang berbeda, ya!

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan