banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Bermesraan dengan Pasangan di Depan Anak, Boleh Nggak, sih?

author

?author?12 May 2016

Bermesraan dengan Pasangan di Depan Anak, Boleh Nggak, sih?

Bermesraan dengan pasangan di depan anak, boleh nggak, sih? Ternyata boleh loh, Mommies, bahkan ada manfaat yang kelak berguna untuk pertumbuhan psikologisnya. Tapiii, kenali dulu batasan-batasannya ya, Mommies.

5 Manfaat Bermesraan dengan Pasangan di Depan Anak

Siapa di sini, yang rajin melakukan ritual saling mencium kening pasangan saat akan berangkat ke kantor? Atau tidak segan merangkul pasangan ketika berkumpul di ruangan keluarga bersama anak-anak? Mommies boleh berbangga hati, karena secara tidak langsung Mommies sedang “mengirimkan” pesan kepada si kecil yang berhubungan dengan ekspresi cinta. Selain itu kan, Anda dan pasangan menjadi pasutri yang so sweet (Eheeemmm :D). Lagian tidak ada ruginya kok, berusaha tetap mesra di segala situasi, ya, nggak Mommies?

Tapiii, Mommies perlu dipahami ya, bermesraan yang saya maksud di sini bukan melakukan hubungan intim, loh. Melainkan bahasa cinta secara verbal seperti memeluk, membelai, merangkul, mencium jidat, mencium pipi, mencium bibir (tapi bukan jenis ciuman french kiss). Kalau menurut saya, yang baru menginjak pernikahan ke-3 hal-hal ini masiiiiih sangat dibutuhkan. Apalagi kalau kedua pasangan sama-sama bekerja, hal-hal semacam ini termasuk usaha bonding suami isteri yang penting dilakukan!

Menurut Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani SPsi, MSi, Psi yang akrab dengan sapaan Mbak Nina ini, ada beberapa manfaat yang akan didapatkan anak jika secara rutin melihat kebiasaan orangtuanya yang romantis alias saling bermesraan.

  • Kalau anak sering melihat kebisaan semacam ini sebetulnya ada pesan yang dia tangkap, bahwa kedua orangtuanya saling menyayangi, mencintai dan menikmati kebeadaan satu sama lain. Dan anak merasa aman dan nyaman di tengah situasi seperti itu.
  • Anak belajar untuk bagaimana memperlalukan pasangan dia kelak. Bahwa pasangan saya adalah pasangan yang harus saya sayangi, hormati dan cintai.
  • Anak juga belajar berbagai macam ekspresi cinta. Misalnya itu adi Mommies, ya mencium kening atau pipi, merangkul dan lain-lain. Namun Mbak Nina juga mengingatkan, anak juga perlu dijelaskan, kalau ekspresi cinta tidak hanya itu, contoh lainnya menemani mereka bermain dan menyediakan waktu kita untuk mereka juga merupakan wujud cinta orangtua terhadap anaknya. Intinya, memberikan pemahaman sesuai dengan usianya. Dengan melihat Mommies dan pasangan berpelukan atau membelai, anak akan langsung paham, bahwa hal semacam itu adalah ekspresi cinta.
  • Selain itu, dalam jangka panjang anak pesan-pesan sarat akan kasih sayang ini akan berguna bagi anak untuk pertahanan diri atau tindak pengamanan. Artinya begini Mommies, sebagai orangtua kita harus mengajarkan anak tentang sentuhan. Ada yang dinamakan sentuhan baik, buruk dan membingungkan.
  • “Ketika dia terbiasa mendapatkan sentuhan baik, juga melihat orangtuanya saling memberikan sentuhan baik, itu anak dengan jelas mendapatkan pesan bahwa “Saya itu adalah orang yang berharga, layak dicintai, layak diperlakukan dengan baik. Kalau sampai ada orang yang memukul saya, maka saya berhak melawan, karena saya ini orang yang baik.” Ini adalah salah satu tindak pengamanan, supaya anak tidak menjadi korban kekerasan seksual, maupun kekerasan pada rumah tangga.” Jelas Mbak Nina.

  • Untuk anak yang usianya masih kecil, mareka akan menangkap pesan-pesan tadi tidak murni secara kognitif. Tapi lebih arah emosional, maksudnya dia menangkap suasana nyaman, aman di dalam keluarganya dan akan membangun perkembangan psikologis yang lebih matang. Dan akan memaknai pesan-pesan yang tersembunyi secara lebih detail ketika mereka beranjak remaja, atau Mbak Nina menyebutnya menangkap secara kognitif.
  • Nah, kan...ternyata manfaatnya bisa berdampak hingga mereka besar. Sementara itu, Mbak Nina menyarankan agar pesan-pesan tadi tersampaikan dengan utuh, ada baiknya Mommies melakukan ritual tadi ketika hendak berangkat ke kantor. Kan biasanya saling mencium tangan atau kening, nah, momen pagi hari seperti ini cocok banget untuk membangun susasan penuh cinta dalam keluarga.

    Selain itu malam hari saat semua anggota keluarga sedang beristirahat di ruang keluarga juga bisa jadi momen yang pas. Atau di mobil saat bepergian, ketika pasangan Anda menyetir belai lembut tangannya lalu saling bermesraan dengan ungkapan sayang.

    Aaah pokoknya, bisa dengan 1001 macam cara deh – tinggal disesuaikan dengan situasi kondisi keluarga Mommies. Selamat saling bermesraan, Mommies :)

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS