Sorry, we couldn't find any article matching ''
Mengenal Generasi Y, dan Cara Menghadapinya
Siapa saja sebetulnya yang termasuk gen Y? bagi Anda pemimpin dan rekan kerja gen Y, cari tahu cara menghadapinya.
Ketika terjun ke dalam dunia pekerjaan, maka kita akan dihadapkan dengan beberapa karakter rekan kerja. Misalnya saja nih, ada yang sedang menghadapi rekan kerja menyebalkan, kalau saya sih nggak mau ambil pusing sama tipe yang seperti itu, sebisa mungkin saya hanya fokus pada pemecahan masalah. Ya namanya juga beda kepala ya, Mommies – wajar saja jika timbul masalah dari perbedaan pola pikir antara satu karyawan dengan karyawan lainnya.
Hal tadi berkaitan erat dengan rekan kerja yang datang dari berbagai macam latar belakang usia dan pengalaman. Mommies pernah mendengar istilah generasi Y (gen Y)? menurut Dian Puty Oscarini, Psi Praktisi SDM & Psikolog, Gen Y itu ada kelompok usia yang lahir, setelah tahun 1982-2000.
Mengenal Gen Y
Jadi nih Mommies, diyakini kelompok-kelompok dengan rentang lahir periode tertentu, atau dalam dunia psikologi disebut dengan cohort yang sama, maka akan punya karakter yang sama pula. Contoh penggambarannya seperti ini, mereka yang lahir tahun 1941 sampai 1945 pada masa perang dunia ke-II, pasti pernah merasakan trauma perang, dan pendidikan yang masih sangat susah. Tapi di sisi lain, nasionalismenya mereka tinggi sekali. Dan daya juang mereka akan lebih tinggi. “Inilah pandangan psikologi perkembangan tentang cohort. Jadi, pengalaman yang sama akan membentuk generasi yang sama pula.” Tutur Dian.
Karena gen Y lahir di era yang sudah tergolong melek teknologi, maka salah satu karakter yang muncul adalah mereka akan terbisa cepat, karena mengerjakan segala sesuatu akan lebih mudah menggunakan teknologi. “Sebenarnya mereka adalah pribadi yang menyelesaikan sesuatu dengan cepat, paling tidak maunya mereka cepat. Tapi pertanyaan, apakah akurat? Mengenai akurasi ini, mereka sebenarnya tidak terlalu sabar untuk bersusah-susah, jadinya ya akurasinya memang harus dicek oleh pihak lain.” Jelas Dian memberikan salah kiat menghadapi gen Y.
Namun di sisi lain mereka terbuka dengan informasi baru, dan sumber informasi mereka beragam. Sehingga dalam problem solving biasanya mereka akan lebih bisa mengajukan cara yang lain dari biasanya. Dalam berkomunikasi mereka akan lebih terbuka, kata Dian dalam praktik komunikasi mereka tidak takut. Termasuk misalnya, pertanyaan seputar gaji. Nah, hal ini yang terkadang membuat seorang atasan kaget menerima pertanyaan semacam itu.
Menghadapi Gen Y
Bagi Mommies yang kebetulan seorang atasan dan memiliki tim yang berasal dari gen Y, Dian mengingatkan tidak perlu terlalu kaget ya. Karena ya itu tadi, mereka lahir di zaman yang serba cepat dan terbuka, maka hal ini juga terbawa pada karakteristik dalam bekerja. Dian memberikan beberapa kiatnya untuk Anda:
Sementara itu bagi Mommies yang berkolega dengan gen Y, juga cukup mudah kok menghadapi mereka. Ini dia di antaranya:
Semoga informasi tadi bisa menjadi masukan berharga bagi Mommies, supaya bisa lebih bersinergi dengan gen Y.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS