Benarkah Stranger is Danger?

Parenting & Kids

fiaindriokusumo・10 Nov 2015

detail-thumb

Jangan suka berbicara sama orang yang nggak kamu kenal! Orang asing itu berbahaya. Sering pasti kan kita bicara seperti ini ke anak-anak kita? Tahu nggak, ternyata itu tidak sepenuhnya benar!

Dulu zaman saya kecil, saya ingat banget, saya suka keliling kampung naik sepeda sampai jauuuuh bersama kakak dan saudara sepupu saya. Nggak ada orang dewasa yang ngawasin. Bahkan dalam perjalanan naik sepeda, kami sering banget ketemu banyak orang dewasa yang tidak kami kenal. Dan kami baik-baik aja. Zaman sekarang? Saya nggak bisa menerapkan kebebasan yang sama ke anak-anak saya.

Jujur, kedua anak saya hidup dengan lumayan banyak aturan kalau itu berhubungan dengan keselamatan mereka. Pokoknya, begitu mereka lepas dari jangkauan mata saya, sederet aturan keselamatan langsung saya berikan. Kenapa saya begini? Ya nggak lain karena kondisi zaman sekarang yang semakin ruwet dan nggak aman untuk anak-anak. That’s why saya selalu bilang ke anak-anak untuk jangan mudah percaya sama orang yang tidak mereka kenal, jangan mau diajak ngobrol, dst. Dan saya yakin, pasti banyak di antara Mommies juga melakukan hal yang sama.

“Stranger is Danger” It’s short. It’s simple. It’s even rhymes! Tapi benarkah statement ini akan melindungi anak-anak dari bahaya?

Stranger is danger

Bulan September lalu, kebetulan saya menghadiri talkshow dengan topik Cara Mengajarkan Anak Menghadapi Orang yang Tidak Dikenal dengan pembicara Anna Surti Ariani Psi. Saya compile beberapa topik menarik yang perlu diketahui oleh ibu-ibu seperti saya dan seperti mommies semua!

  • Ketika menemukan anak hilang di sekitar kita, apakah kita harus mengembalikan segera ke keluarganya? – MITOS
  • Ternyata ini mitos. Karena faktanya ada anak yang ingin kabur dari rumah karena mengalami KDRT. Jadi, saat ada anak kabur dari rumah, cari tahu dulu alasannya dan jika butuh dilakukan konseling maka lakukan konseling keluarga.

  • Jangan pakaikan anak dengan nama panggilan tertulis besar dan mudah dilihat? – FAKTA
  • Ini berbahaya karena anak akan lebih mudah tertarik pada mereka yang memanggil namanya. Dan ini memang salah satu cara untuk melindungi anak dari penculikan.

  • Katakan kepada anak: Jangan bicara dengan orang yang tidak kamu kenal? – MITOS
  • Karena jika anak sampai terpisah dari orangtua, maka anak perlu minta tolong kepada orang yang tidak ia kenal, misal: Satpam.

    Jadi kepada siapa anak boleh berbicara dengan orang asing ketika tidak bersama anak? Dan, bagaimana mengajarkan anak menolak ajakan dari orang yang bermaksud jahat?

    Stanger is Always Danger

  • Kepada siapa anak boleh bicara ketika tak bersama orangtua? Kalau anak kita masuk kategori balita, maka ia boleh bicara dengan guru, ibu lain yang membawa anak dan satpam. Jika anak berusia di atas 4 tahun maka ajarkan ia untuk meminta bantuan ke orang berseragam, lifeguard, nenek-nenek atau kakek-kakek atau orang yang terlihat bisa dipercaya ketika ia terpisah dari Anda.
  • Saat ini cara orang jahat semakin beragam untuk menculik anak. Bagaimana cara kita mengajarkan anak untuk menolak jika ia ditawarkan:
  • Permen, cokelat atau mainan? Katakan tidak lalu ucapkan terimakasih. Atau, katakan kepada yang menawarkan kalau ia harus bertanya dulu ke mama atau ayah.
  • Diajak mencari binatang peliharaan? Katakan kalau ia sudah punya binatang peliharaan di rumah. Atau, minta ke orang yang mengajak untuk meminta izin terlebih dahulu ke mama atau ayah.
  • Diajak pergi dari tempat anak berada? Katakan tidak atau bilang mau pamit dulu ke orangtua.
  • Ada yang memeluk atau meraba? Tangkis dengan tangan atau kaki atau teriak tolong sambil lari.
  • Jika dipaksa? Lari ke tempat ramai sambil teriak tolong.
  • Penting untuk mengajari anak cara menemukan petugas keamanan atau orang yang bisa dipercaya. Bisa dilatih ketika misalnya lagi mengajaknya jalan ke mall, lalu minta anak untuk menunjuk mana petugas keamanan atau mana ibu yang juga membawa anak.
  • Larang anak untuk berjalan di tempat ramai sambil bermain gadget karena ini akan mengurangi sikap waspadanya.
  • Buat SOP apa yang perlu dilakukan ketika ada anak hilang di lingkungan rumah atau lingkungan sekolah.
  • Banyak hal yang perlu kita lakukan ketika ingin pergi bersama untuk mengurangi kans terjadinya anak menghilang dari kita.

    Stranger is danger (2)

  • Pakaikan baju yang unik atau jika perlu kita bisa berseragam dengan anak kita.
  • Beri kartu nama kita di tas anak di bagian dalam atau tuliskan nomor telepon kita di bagian dalam kerah baju.
  • Berfoto bersama anak sebelum pergi. Mengapa ini perlu dilakukan? Karena seringkali ketika terjadi kehilangan, orangtua saking paniknya lantas lupa tampilan si anak terakhir kali.
  • Perhatikan kondisi lingkungan sekitar.
  • Sepakati tempat bertemu jika terpisah.
  • Jarak antara anak dengan orangtua, maksimal 5 langkah ke depan atau ke belakang.
  • Saat kita mengajarkan anak untuk waspada, jangan lupa ajarkan sesuai dengan kemampuan anak berdasarkan usia. Hal ini akan saya ceritakan di tulisan berikutnya.