Money Talks: Dana Pensiun

Financial Wellness

Mommies Daily・09 Sep 2015

detail-thumb

Ditulis oleh: Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance

Sudahkah Anda merencanakan dana pensiun Anda, mommies?

Sebagai orangtua, kita seringkali fokus pada asuransi pendidikan atau asuransi kesehatan dan jiwa. Sebagai ibu bekerja, kita mungkin saja sudah memiliki perencanaan keuangan ala ibu bekerja yang baik, namun salah satu yang menjadi faktor penting namun sering terlupakan dalam merencanakan keuangan keluarga adalah Dana Pensiun. Mengapa merencanakan dana pensiun itu penting? Beberapa fakta berikut menjadi alasannya:

  • 1 dari 2 orang usia kerja mengatakan bahwa perencanaan pensiun yang tidak dimulai sejak dini membuat mereka kurang siap menghadapi masa pensiun.
  • 1 dari 3 pensiunan menyesal tidak merencanakan masa pensiun sejak dini.
  • Menjelang masa pensiun, 1 dari 2 orang khawatir tidak punya cukup uang untuk hidup nyaman setelah pensiun.
  • Hanya 43 persen masyarakat di Indonesia yang sudah menyiapkan masa pensiunnya.
  • 34 persen uang mereka disimpan dalam bentuk tabungan dan deposito bank yang memberikan imbal hasil relatif kecil.
  • pensiunan

    *Gambar dari sini

    Sejak usia produktif, kita sebaiknya memikirkan darimana penghasilan untuk membayar biaya hidup saat kita tidak lagi aktif bekerja. Usia dimulainya pensiun bagi setiap individu bisa berbeda-beda, dari mulai 45 tahun hingga 60 tahun. Tetapi, secara umum di Indonesia pensiun dimulai saat usia 55 tahun.

    Nah, coba bayangkan, apabila kita masih hidup dari usia 55 tahun hingga 75 tahun, maka selama 20 tahun kita harus memikirkan bagaimana mendanai hidup. Apalagi untuk keluarga muda yang memiliki gaya hidup tinggi, pasti tidak ada yang mau menurunkan standar di masa pensiunnya kelak.

    Sebagai contoh, sebuah keluarga saat ini memiliki penghasilan bulanan Rp20 juta. Lalu, setiap bulan digunakan untuk biaya hidup sebesar Rp15 juta. Jika menggunakan asumsi kenaikan harga 10% per tahun, maka biaya hidupnya akan menjadi Rp100 juta per bulan atau sekitar Rp1.2 milyar setahun dalam 20 tahun mendatang! Artinya, jika ingin mempertahankan standar biaya hidup, kita harus punya aset yang setara Rp29 milyar jika mau pensiun nyaman.

    Target untuk memenuhi kebutuhan pensiun dalam perencanaan keuangan disebut dengan istilah dana pensiun. Kita bisa ikut program dana pensiun dari berbagai lembaga keuangan atau bisa juga mempersiapkannya sendiri dengan cara membuat racikan investasi. Setiap keluarga bisa jadi akan punya perencanaan dana pensiun yang berbeda. Dengan demikian, tidak ada salahnya setiap keluarga mempersiapkan dana pensiun dibantu oleh ahli perencana keuangan sekadar untuk cross-check ataupun membuat dari nol. Terpenting, perencanaan pensiun sebaiknya dimulai dari sekarang. Semakin cepat mempersiapkan, maka semakin sedikit beban investasi yang dibutuhkan. Live a beautiful life!

     

    Prita Hapsari Ghozie adalah seorang perencana keuangan independen, penulis buku laris “Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” serta “Make It Happen,” pembicara, dosen dan ibu dari 2 orang anak. Sebagai Founder dan Chief Financial Planner di ZAP Finance – sebuah konsultan perencanaan keuangan independen di Indonesia. Berpengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perencana keuangan dan didukung latar belakang edukasi di bidang keuangan, Prita memiliki kompetensi untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal keuangan.