Self

Sex &amp; Relationship

Me Time

New Parents

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
  <head>
    <meta charset="utf-8">
    <meta http-equiv="X-UA-Compatible" content="IE=edge">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1">
    
    <meta name="description" content="">
    <meta name="author" content="">
    

    <title>Female Daily Network</title>

    
    <link href="/assets/bootstrap/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet">
    
    <link href="/assets/css/mystyle.css" rel="stylesheet">
    <style>
        body {
            font-family: Roboto ;
            margin: 0 16px
        }
        
        img {
            max-width: 100%; max-height: 100%; width: auto; height: auto;
        }
    </style>
  </head>
  <body>
    <div class="container"><blockquote><em>When was the last time you go out with your dear friend(s), just strolling the mall or have a cup of coffee (or beras kencur!)? Catching up over dinner after work with friends? </em></blockquote><br><div><br><br>Setelah menjadi ibu, kebiasaan dan aktivitas sehari-hari kita pasti berubah. Kesibukan mengurus bayi dan anak balita seringkali membuat kita tidak pernah sempat lagi untuk bersosialisasi dengan teman. Tahun pertama kelahiran seorang bayi biasanya adalah saat-saat seorang ibu merasa paling kesepian. Bahkan kelahiran anak seringkali menjadi penyebab renggangnya hubungan dengan teman dekat yang 'tidak senasib'. (Masih ingat salah satu episode film seri 'How I Met Your Mother'?)<br><br><a href="http://imgcdn.mommiesdaily.com/2015/05/social-life-while-traveling.jpg"><img class="  wp-image-53077 aligncenter" src="http://imgcdn.mommiesdaily.com/2015/05/social-life-while-traveling.jpg" alt="social-life-while-traveling" width="500" height="500" /></a><br><p style="text-align: center;">*Gambar dari <a href="http://becomenomad.com/nomad/wp-content/uploads/social-life-while-traveling.jpg">sini</a></p><br>Setelah kembali <em>ngantor</em>, lebih heboh lagi kesibukan yang harus dikerjakan. Kita sering kali berakrobat untuk bisa mengatur  agar 24jam dalam sehari kita tetap bisa mengurus anak dan bertanggung jawab dengan pekerjaan di kantor. Ajakan <em>hangout </em>bareng teman selepas pulang kantor? Rasanya ingin sekali diiyakan, tetapi terpaksa ditolak karena rasanya, <em>kok</em>, sayang melepas beberapa jam, lebih baik dihabiskan bersama anak yang sudah ditinggal seharian di rumah.<br><br>Apakah ibu rumah tangga atau mereka yang bekerja dari rumah lebih beruntung dalam hal ini? <em>Wah</em>, ternyata tidak <em>lho</em>. Jangan bayangkan ibu rumah tangga dengan kelompok arisan gaul di sana-sini, itu <em>sih</em> hanya segelintir jumlahnya.<br><br>Uniknya, buat mommies yang pernah merasakan dunia kerja <em>full time</em>, kemudian memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga atau bekerja dari rumah, terkadang merasakan bukan hanya kehilangan kesibukan pekerjaan, tetapi juga kehilangan teman jalan, betul kan? Walaupun 'kelihatannya' kita punya banyak waktu luang, tetapi kenyataannya susah untuk mencari teman yang benar-benar bisa pas untuk bersosialisasi.<br><br><em>Hmm</em>, sebentar, kalau cuma bersosialisasi, bukankah kita memiliki berpuluh grup pertemanan di <em>handphone</em>? Yang biasanya membuat kita sibuk dengan gawai dari bangun tidur hingga mau tidur lagi? <em>Well</em>, nyatanya, grup pertemanan tersebut tetap saja termasuk dunia maya <em>lho</em>. Kita tetap butuh untuk bersosialisasi secara nyata dengan orang lain, sesederhana jalan atau kumpul bareng teman. Ini juga salah satu sarana <em>me time</em> berkualitas. Sudah tahu pentingnya <em>me time</em> kan?<br><br><em>So mommies, don't ever neglect your longing to have your friends around</em>. Mungkin banyak dari kita yang berpikir untuk mengorbankan <em>social life</em> saat ini, dengan pemikiran, <em>toh</em> saat anak-anak sudah besar kita akan memiliki waktu luang lebih banyak. <em>Well, why wait? A balanced life always involve a good social life. </em><br><br>Jadi, banyak cara <em>kok</em> buat mommies yang saat ini merasa sudah lama tidak kumpul bareng teman. Tapi, sebelum mencoba semua cara, tentu saja yang harus disiapkan pertama kali adalah <em>support system</em> dalam keluarga. Bicarakan dengan suami apa yang kira-kira bisa dilakukan sehingga tidak ada lagi perasaan bersalah setiap kali ‘meninggalkan’ anak untuk bersosialiasi.<br><br>Di halaman selanjutnya ada beberapa cara agar kehidupan sosial mommies tak hilang begitu saja setelah memiliki anak<br>    </div>


    
    
    <script src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.12.4/jquery.min.js"></script>
    <script>window.jQuery || document.write('<script src="/assets/bootstrap/js/vendor/jquery.min.js"><\/script>')</script>
    <script src="/assets/bootstrap/js/bootstrap.min.js"></script>
  </body>
</html>

<div id="quiz-script">
 <p><blockquote><em>When was the last time you go out with your dear friend(s), just strolling the mall or have a cup of coffee (or beras kencur!)? Catching up over dinner after work with friends? </em></blockquote> </p>
<p></p></div>

Ada cara-cara mudah untuk membuat kehidupan sosial Anda bersama teman-teman tetap terjaga baik setelah memiliki anak.

4 Tips To Maintain Your Social Life After Having Kids