Surat untuk Menantu Perempuanku di Masa Depan 

Parenting & Kids

Ficky Yusrini・in 4 hours

detail-thumb

Membesarkan anak laki-laki bertanggung jawab dan menyayangi perempuan memang tugas penting orang tua. Kelak ia dewasa, ini surat untuk menantu perempuanku.

Tidak ada momen yang lebih mengharukan bagi seorang ibu selain melihat anak laki-lakinya tumbuh dewasa. Finally, sampai di titik ini. Ketika anak lelaki bukan bocil gemes lagi. Dan seandainya momen hadirnya pilihan pasangan hidup itu tiba…. tentulah berjuta rasanya, sulit dideskripsikan. Saya sendiri berjanji untuk tidak pernah memaksakan ekspektasi apa pun pada anak lelaki: harus menikah, istri harus begini begitu, punya anak (cucu), dan sebagainya. 

Seandainya pun itu terjadi, surat ini saya buat dari masa depan, untuk calon menantu yang (mungkin) akan hadir menjadi bagian dari kehidupan keluarga kami:  

BACA JUGA: 10 Pesan Ayah untuk Calon Suami Anak Perempuan Kelak, Menyentuh Hati!

Aku Tidak Kehilangan Anak Lelaki, Justru Mendapatkan Dirimu

Orang-orang sering berbisik, “Nanti kalau anak laki-lakimu menikah, kamu akan kehilangan dia.”
Anggapan ini muncul karena seorang anak lelaki dianggap akan lebih nurut ke istri dan memprioritaskan keluarga. So, what.

Karena saat kamu hadir, aku tidak kehilangan apa pun—
Aku justru mendapatkan ‘anak perempuan’ tanpa harus melahirkan. 

Dengan segala personalitasmu, yang mungkin tidak semuanya akan aku sukai, tapi kamu akan mewarnai keluarga kami. 

Terima Kasih Telah Mencintai Putraku Seutuhnya

Aku tahu dia bukan manusia paling sempurna.
Aku tahu sifat-sifatnya yang sulit—karena aku yang membesarkannya.

Aku menyadari ada hal-hal yang tidak sempat aku sempurnakan:
kebiasaan protesnya, kecuekannya, sikap nyebelinnya, keras kepala, gengsi, kaku, sulit diatur, ngeyel, dan sebagainya, tetapi kamu menerimanya dengan sabar dan penuh pengertian. 

Dia telah memilihmu, aku tahu kamu adalah seseorang yang istimewa.

Kamu Masuk ke Dalam Keluarga Kami—Dan Justru Menguatkannya

Setiap keluarga punya kekacauan, keunikan, dan cara bercanda yang kadang hanya dimengerti oleh sesama anggota keluarga. Keluarga kami ini kadang ribut, suka berdebat, penuh ide-ide aneh, dan suka memulai hal random.

Tapi kamu tidak hanya bertahan. Kamu bertumbuh, kamu membuat putraku bertumbuh, dan kamu menjadikan semuanya lebih indah.

Foto: Julia M Cameron/Pexels

Rumah Tanggamu adalah Pilihanmu

Aku tidak akan ikut campur.
Setiap keputusan hidup adalah tanggung jawab kalian.
Ingatlah: setiap pilihan membawa konsekuensinya masing-masing.
Pastikan kamu menapaki semuanya dengan akal sehat dan hati yang merdeka.

Cintailah dengan Cinta yang Merdeka

Tidak saling mengekang.
Tidak saling mengkerdilkan.
Jadilah sahabat sekaligus pasangan.
Bertumbuhlah bersama.

Aku Tidak Akan Pernah Mencoba Menggantikan Ibumu

Ibumu adalah perempuan hebat yang membesarkanmu dengan nilai-nilai terbaik. Aku akan menghormatinya. Kita akan membangun hubungan kita sendiri: tanpa perbandingan, tanpa perebutan.

Tentang Punya Anak atau Tidak Itu Sepenuhnya Hak Kalian

Ada satu hal penting yang ingin kusampaikan sejak awal: keputusan untuk memiliki anak atau tidak adalah urusan kalian berdua, bukan urusanku.

Setiap pasangan punya perjalanan, waktu, kesiapan, dan pertimbangannya sendiri. Aku tidak akan menekan, bertanya, atau menuntut apa pun mengenai itu.

Punya anak, menunda, atau bahkan memilih untuk tidak memiliki anak, semuanya adalah pilihan yang patut dihormati. Pesanku adalah kalian membuat keputusan itu dengan:

  • akal sehat,
  • komunikasi yang jujur,
  • dan cinta yang merdeka,

bukan karena tekanan siapa pun—termasuk dariku.

Jika suatu hari kalian dianugerahi anak, aku akan siap membantu, hadir kapan kamu butuh, dan memberikan dukungan sepenuh hati tanpa mencampuri cara kalian membesarkannya.
Jika tidak, aku tetap bangga, tetap mencintai kalian, dan tetap menganggap keluarga kalian sepenuhnya lengkap.

Terima Kasih Sudah Hadir dalam Hidup Kami

Kamu adalah hadiah yang datang di saat yang tepat, ketika keluarga kami membutuhkan keseimbangan dan cahaya baru. Kehadiranmu membuat hidup kami lebih indah. 

Kamu bukanlah ‘orang luar’,
kamu adalah keluarga.

Dan aku bersyukur setiap hari karena cinta telah mempertemukan kita.

BACA JUGA: Tantangan Menjadi Ayah Tunggal: Cerita dan Pengakuan Para Ayah

Cover: Arina Krasnikova/Pexels