Sorry, we couldn't find any article matching ''

Anak Susah Tidur? Waspadai Gangguan Tidur dan Cari Tahu Cara Mengatasinya
Anak susah tidur bisa jadi tanda gangguan tidur yang memengaruhi kesehatannya. Yuk, cari tahu penyebab dan cara membantu anak tidur lebih nyenyak bersama ahlinya.
Pernahkah Mommies berpikir bahwa kesejahteraan seorang ibu datang dari kualitas tidur anak yang baik? Anak yang tidurnya cukup akan lebih sehat dan stabil emosinya. Saat anak tenang, ibu pun juga bisa lebih damai dan sejahtera.
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Saat tidur, tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan, memperkuat daya tahan tubuh, serta membantu otak memproses berbagai hal yang ia pelajari di siang hari. Namun, tak sedikit orang tua yang menghadapi tantangan ketika anak sulit tidur, sering terbangun di malam hari, atau bahkan tampak lelah meski sudah tidur lama.
Karena itu, penting bagi Mommies dan pasangan untuk mengenali tanda-tandanya dan mencari cara yang tepat untuk mengatasinya.
BACA JUGA: 15 Kalimat dari Orang Tua yang Perlu Didengar Anak Sebelum Tidur, Bisa Memperkuat Bonding!
Tanda-Tanda Anak Punya Gangguan Tidur

Foto: Freepik
Dikutip dari Children’s Hospital of Philadelphia (CHOP), anak yang mengalami sleep deprivation atau kurang tidur cenderung lebih mudah tantrum dan mengalami kesulitan mengatur emosi. Bayi juga bisa sulit tidur karena ada separation anxiety, overstimulasi, atau kecapekan.
Nah, bertanya langsung kepada Elvina Yahya, Bsc (Hons) Food Technology & Nutrition serta Certified Pediatric Sleep Consultant dan Founder Happy Little Sleeper, anak yang punya gangguan tidur menunjukkan beberapa tanda umum. Paling sering terjadi, yaitu:
- Anak sulit tidur padahal sudah capek dan ngantuk.
- Sering kebangun di malam hari dan rewel tanpa alasan jelas.
- Tidurnya gelisah dan banyak gerak.
- Mendengkur (bisa jadi tanda hidung tersumbat atau alergi).
Tak hanya itu, Elvina juga menambahkan bahwa efek gangguan tidur tidak hanya terlihat di malam hari. “Di siang hari mereka bisa jadi gampang marah, rewel, atau susah fokus karena kurang tidur,” ujarnya. Ketika anak menunjukkan tanda-tanda ini mungkin saja alasannya karena mereka kurang tidur dan lelah, Mommies.
Cara Mengatasinya
Pertanyaannya, saat anak ternyata punya gangguan tidur apa yang harus dilakukan Mommies dan Daddies untuk mengatasinya? Mengatasi anak yang tidak bisa tidur nyenyak perlu dimulai dari hal-hal sederhana dan konsisten.
“Langkah pertama adalah bikin rutinitas tidur yang konsisten tiap malam,” jelas Elvina Yahya. Ia juga menambahkan bahwa penting untuk memastikan suasana kamar tidur terasa tenang, tidak terlalu terang dan panas, serta hindari bermain gawai atau menonton TV sebelum tidur. Melansir laman Parents, rutinitas tidur yang konsisten membantu tubuh anak mengenali kapan saatnya beristirahat.
Bila dirangkum, kira-kira ini hal-hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membuat kualitas tidur anak lebih baik:
- Buat bedtime routine atau rutinitas tidur yang konsisten setiap malam.
- Suasana kamar tidak berisik dan tenang.
- Kamar tidak terlalu terang dan panas.
- Hindari bermain gawai atau menonton TV tepat sebelum tidur.
- Lakukan kegiatan yang bikin anak tenang sebelum tidur, seperti baca buku, peluk-pelukan, atau bernyanyi bareng.
“Kadang gangguan tidur juga muncul karena anak lagi cemas atau butuh perhatian, jadi penting banget untuk tetap hadir dan bikin mereka merasa aman,” ujar Elvina. Menurutnya, kadang gangguan tidur juga muncul karena anak sedang gelisah atau butuh diperhatikan.
Metode Sleep Training dan Kapan Anak Sudah Bisa Memulai Sleep Training?

Foto: jcomp/Freepik
Topik sleep training sering kali menimbulkan kebingungan di kalangan orang tua. Elvina Yahya selaku Certified Pediatric Sleep Consultant menjelaskan bahwa metode tersebut bukan mendiamkan anak menangis sendirian.
“Banyak yang salah paham, dikira sleep training itu berarti membiarkan anak menangis sendirian. Padahal yang benar justru sebaliknya—kita bantu anak belajar tidur dengan lembut dan bertahap, sambil tetap responsif kalau mereka butuh,” jelasnya.
Elvina menjelaskan bahwa sleep training dapat dimulai ketika pola tidur bayi mulai stabil, yaitu sekitar usia 4–6 bulan. Pada tahap ini, bayi sudah bisa membedakan siang dan malam serta memiliki kemampuan untuk tidur lebih lama tanpa menyusu. Meski begitu, Mommies dan Daddies juga masih bisa menerapkan sleep training pada toddler selama itu dilakukan rutin dan hadir secara penuh di sisi mereka.
“Kalau baru mulai di usia toddler pun masih bisa banget, asal konsisten dan penuh kasih. Tujuannya bukan bikin anak disiplin, tapi supaya dia bisa tidur nyenyak tanpa harus bergantung terus sama orang tua setiap malam,” pungkasnya.
Dengan pendekatan yang lembut dan konsisten, anak dapat belajar tidur dengan lebih baik. Seluruh keluarga pun bisa menikmati malam yang lebih tenang. Yuk, dicoba supaya tidak ada lagi kasus anak susah tidur.
BACA JUGA: Bisa Membuat Tidur Nyenyak, Ini 7 Manfaat Magnesium untuk Tubuh
Ditulis oleh: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo
Cover: Freepik
Share Article


POPULAR ARTICLE




COMMENTS