banner-detik
PARENTING & KIDS

Hidden Hunger: Masalah Gizi yang Jarang Disadari, Penyebab hingga Gejala

author

Mommies Daily2 days ago

Hidden Hunger: Masalah Gizi yang Jarang Disadari, Penyebab hingga Gejala

Anak tampak sehat tetapi kekurangan gizi? Hidden hunger bisa jadi penyebabnya. Cari tahu gejala dan cara mencegahnya di sini menurut spesialis gizi.

Sebagai orang tua, Mommies dan Daddies tentu ingin memastikan asupan anak selalu terpenuhi. Namun, ada masalah gizi yang sering tidak disadari, yaitu hidden hunger. Kekurangan vitamin dan mineral inilah yang diam-diam bisa memengaruhi tumbuh kembang anak. Kondisi ini penting dikenali agar pertumbuhan anak tetap optimal.

Untuk menelusuri topik hidden hunger pada anak, Mommies Daily berkesempatan melakukan wawancara tertulis dengan dr. Wiji Lestari, M.Gizi., Sp.GK (K)., yang seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik di Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Klinik Sensoryland Kids.

Apa Itu Hidden Hunger atau Kelaparan Tersembunyi?

Pengertian hidden hunger secara harfiah adalah kelaparan tersembunyi. Hidden hunger merujuk pada kondisi kekurangan gizi mikro (vitamin dan mineral) yang tanda-tandanya tidak selalu tampak secara kasat mata.

Foto: Freepik

Menurut dr. Wiji, seorang anak mungkin terlihat memiliki berat badan normal tetapi sebenarnya mengalami kekurangan vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral yang dimaksud antara lain zat besi, zinc, vitamin A, B, C, atau D. Biasanya ditemukan dalam makanan buah-buahan, sayuran, daging, telur, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, serta produk olahan susu. Gizi mikro tersebut sangat penting untuk anak terutama dalam masa tumbuh kembang mereka.

Lantas, seperti apa gejala hidden hunger pada anak?

BACA JUGA: 13 Cara Bantu Anak Melek Literasi Digital tanpa Mengorbankan Kesehatan Mental

Gejala Hidden Hunger pada Anak

Sering kali kekurangan zat gizi mikro tidak disadari oleh Mommies dan Daddies. Bila dibiarkan, kondisi hidden hunger bisa menyebabkan masalah yang lebih besar. Berdasarkan penjelasan dr. Wiji, tanda-tanda hidden hunger atau anak yang kekurangan mikronutrien bisa berupa:

  • Tinggi badan tidak bertambah secara optimal.
  • Pucat.
  • Sering sariawan.
  • Kulit kering.
  • Rambut mudah rontok.
  • Kuku rapuh.
  • Gigi terlambat tumbuh.

Foto: jcomp/Freepik

Tak hanya terlihat secara fisik, gejala hidden hunger pada anak juga bisa dilihat dari kebiasaan sehari-hari si kecil saat sedang beraktivitas, misalnya:

  • Cepat lelah.
  • Mudah rewel.
  • Sering sakit.
  • Sulit fokus.
  • Kurang daya ingat.
  • Kesulitan belajar.
  • Gangguan penglihatan karena rabun senja atau mata kering.

Penyebab Hidden Hunger pada Anak

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab hidden hunger pada anak, terutama terletak pada pola makan yang kurang bergizi sehingga menghambat anak untuk tumbuh kembang secara optimal. 

Spesialis gizi klinik dr. Wiji menjelaskan, “Anak dapat mengalami kekurangan vitamin dan mineral karena beberapa hal, di antaranya pola makan yang monoton, tidak bervariasi, tidak lengkap dan tidak seimbang yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan penyedia makan (orangtua atau caregiver) mengenai gizi seimbang ataupun perilaku makan anak yang pilih-pilih (picky eater).”

Jadi, kurangnya pengetahuan orang tua terkait keseimbangan gizi pada pola makan anak bisa berpengaruh. Tak hanya itu, anak yang picky eater juga berpotensi kekurangan mikronutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.

Oleh karena itu, pola makan yang seimbang dan bergizi sangat penting agar anak mendapatkan nutrisi yang cukup.

BACA JUGA: 6 Tempat Belajar Inline Skate, Dewasa Pemula Juga Bisa Ikut!

Dampak Hidden Hunger bagi Kesehatan Anak

dr. Wiji membagi dampak hidden hunger atau defisiensi zat gizi mikro pada anak menjadi dua, yaitu dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek bisa saja terjadi ketika anak belum mengalami gejala apa-apa atau menunjukkan gejala-gejala umum, seperti:

  • Mudah lelah.
  • Mudah rewel.
  • Mudah sakit.
  • Gangguan konsentrasi dan belajar.

Di sisi lain, bila defisiensi nutrisi mikro dibiarkan berlanjut, anak dapat mengalami dampak jangka panjang berupa beberapa gangguan kesehatan, yaitu:

  • Anemia.
  • Pertumbuhan terganggu.
  • Perkembangan otak terganggu.
  • Meningkatkan risiko terjadi penyakit degenerative.
  • Gangguan metabolisme saat dewasa.
  • Gangguan fungsi organ termasuk gangguan reproduksi.

Bahkan, dampak hidden hunger juga bisa memengaruhi lintas generasi, misalnya ibu yang kekurangan mikronutrien bisa melahirkan anak yang juga rentan kekurangan zat gizi.

Cara Mencegah atau Mengatasi Hidden Hunger pada Anak

Secara umum, dr. Wiji menyebutkan ada dua hal utama yang bisa dilakukan untuk mencegah anak kekurangan mikronutrien, yaitu dengan menerapkan pola makan yang lengkap dan seimbang serta membiasakan pola hidup yang bersih dan sehat. 

Foto: jcomp/Freepik

Contohnya, memakan makanan dengan gizi proporsional, menu makanan bervariasi dan berkualitas, mencuci tangan setiap sebelum dan setelah beraktivitas, menggunakan air bersih, menjaga lingkungan tetap bersih, serta mengontrol sumber infeksi di lingkungan sekolah, rumah, dan tempat bermain.

“Bila terdapat kebiasaan atau pola makan yang kurang seimbang sehingga terjadi risiko kekurangan gizi, maka anak dapat diperiksakan: analisis asupan untuk mengetahui apakah anak memang benar kurang asupan zat gizi, pemeriksaan fisik untuk mengetahui tanda dan gejala ke arah defisiensi mikronutrien tertentu, dan bila perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium (darah, feses, rambut, dan sebagainya),” jelas dr. Wiji.

Untuk mengatasi hidden hunger, dr. Wiji menyarankan supaya anak dapat diperiksa ke dokter. Usai diperiksa anak memang mengalami defisiensi vitamin atau mineral tertentu, perlu segera ditangani agar kondisi dan status gizinya membaik. Biasanya, dokter akan memberikan suplemen sesuai kebutuhan.

“Dokter akan memberikan suplementasi vitamin atau mineral tertentu sesuai defisiensinya (misalnya diberikan zat besi, zinc, vitamin A atau vitamin D, atau kombinasi multivitamin dan mineral, ataupun lainnya) dengan di sisi lain anak harus sambil diperbaiki pola makannya dan ditangani penyakit penyertanya bila ada.”

Tidak hanya mengonsumsi suplemen yang direkomendasikan dokter, Mommies juga harus memperbaiki dan menjaga pola makan anak sampai kebutuhan gizinya terpenuhi. Bila ada penyakit lain yang menyertai, perlu diobati bersamaan.

BACA JUGA: Hipnoterapi untuk Anak: Manfaat, Cara Kerja, dan Rekomendasi Terapis di Indonesia

Hidden hunger memang sering tidak terlihat, tetapi dampaknya nyata bagi tumbuh kembang anak. Semoga artikel ini bisa membantu Mommies dan Daddies untuk lebih melek terkait kebutuhan gizi anak yang harus dilengkapi melalui pola makan yang sehat, ya!

Penulis: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo

Cover: gpointstudio/Freepik 

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan