Sorry, we couldn't find any article matching ''

7 Tanda Orang Tua yang Control Freak dan Dampaknya, Wajib Hindari!
Jangan sampai menjadi orang tua yang terlalu mengontrol anak. Bisa jadi Mommies adalah orang tua yang control freak. Ini tanda hingga dampaknya!
Setiap orang tua pasti memiliki keinginan dan kepercayaan dapat memberikan yang terbaik pada anak-anaknya. Pemikiran seperti itu tentu baik namun jangan sampai berlebihan bahkan hingga mengontrol kehidupan anak.
Saat anak hidup dengan orang tua yang selalu mengontrol, orang tua harus tahu bahwa hal tersebut pasti berat bagi anak. Berdasarkan penelitian dan dilansir dari Times of India, orang tua yang terlalu mengontrol juga bisa menghambat perkembangan anak. Kondisi orang tua yang seperti ini disebut juga dengan control freak parent.
Tanda-tanda Orang Tua yang Control Freak
Dalam bidang psikologi, ‘control freak’ diakui sebagai ciri di antara gangguan kepribadian. Orang tua yang memiliki sifat ini tidak tahan memikirkan ketika anaknya membuat kesalahan dan takut sang anak tidak akan membuat keputusan yang baik tanpa campur tangan orang tua.
Jika orang tua memiliki sifat seperti ini, maka akan sulit untuk memberikan kebebasan kepada anak. Bukan hanya berdampak pada anak, tapi menjadi orang tua yang control freak juga tidak sehat.
BACA JUGA: 13 Kesalahan Pengasuhan Anak yang Sering Dilakukan Orang Tua Menurut Psikolog!
Dikutip dari Times of India, ini beberapa tanda orang tua yang control freak.
1. Mencegah privasi dan batasan anak
Orang tua tidak memberi privasi pada anak dan memata-matai handphone anak. Orang tua yang control freak juga sering kali menghindari batasan. Ini dapat menyebabkan argumen dan hubungan yang tidak baik dengan anak, khususnya saat anak memasuki usia remaja.
2. Kritis dan otoritatif soal kebiasaan anak
Orang tua yang mengontrol punya hal-hal tertentu yang mereka harapkan didapatkan dari anak, bahkan termasuk mengharapkan anak melakukan kebiasaan tertentu. Jika berlarut-larut, ini akan membentuk kritik yang berulang, shaming, hingga kurangnya rasa memuji anak.
Foto: Gustavo Fring/Pexels
3. Mendominasi anak
Para ahli mengatakan bahwa orang tua yang terlalu mengontrol percaya pada filosofi anak harus terlihat tapi tidak terdengar. Karena itu, kepatuhan dan ketegasan untuk menyesuaikan diri sangat dihargai oleh orang tua dengan sifat ini.
4. Menuntut ketaatan
Orang tua dengan sifat mengontrol sering tidak mengizinkan anak untuk mengambil risiko, mempertanyakan dan mengambil keputusan, serta mengharuskan kepatuhan. Selain itu, orang tua seperti ini juga terlalu fokus pada kedisiplinan dan terlalu mengontrol kehidupan anak.
5. Tidak mendorong pilihan dan kemandirian
Orang tua yang control freak tidak mengizinkan anak mereka untuk mengeksplor ketertarikan anak dan berharap anak untuk mengikuti jalan hidup yang orang tua inginkan. Kurangnya kebebasan dan kurangnya pilihan akan membatasi proses tumbuh kembang anak.
6. Kurang rasa empati
Kebaikan dan empati adalah kunci untuk menjadi model dalam berperilaku baik pada anak. Namun, orang tua yang terlalu mengontrol bisa menunjukkan kurangnya kebaikan dan rasa empati kepada anak, bahkan kepada orang lain secara umum.
7. Manipulatif
Manipulasi biasanya digunakan sebagai bentuk pasif dari orang tua untuk mendominasi atau mengontrol anak. Ini dapat terjadi dalam bentuk serangan pribadi maupun kontrol psikologis, tidak memvalidasi perasaan atau tidak memberi cinta yang timbal balik.
Foto: Alena Darmel/Pexels
Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog Anak dan Remaja, juga mengatakan ada tanda dan dampak dari orang tua yang control freak, seperti:
- Anak jadi protes terus tentang aturan.
- Hubungan dengan anak menjadi tegang.
- Anak tidak bisa memutuskan apapun secara mandiri. Apalagi kalau dalam pola pengasuhan, ada orang lain yang terlibat, seperti orang tua dan saudara. Jika ini terus terjadi, orang tua juga bisa merasa lelah karena aturan-aturan yang dibuat tidak ada yang berjalan dengan baik.
Selain itu, anak juga bisa mengalami beberapa hal berikut ini:
- Rendah diri.
- Takut salah.
- Muncul masalah kesehatan mental.
- Kurangnya keterampilan sosial.
- Masa depan terganggu, khususnya dalam memilih pendidikan, percintaan, hingga karier.
BACA JUGA: Hati-hati, 11 Kesalahan Orang Tua yang Tidak Akan Dilupakan Anak
Sebagai orang tua, bayangkan dulu ketika masih menjadi anak, Mommies dan Daddies sering diatur-atur dan dilarang ini-itu oleh orang tua. Rasanya pasti sungguh tidak enak dan seperti terkekang, kan? Itu juga yang mungkin dirasakan anak saat Mommies dan Daddies terlalu mengontrol kehidupan mereka.
Biarkan mereka berpikir dengan cara mereka sendiri dan memilih jalan yang mereka mau. Bukan berarti menyuruh mereka hidup bebas tanpa aturan. Namun, sebagai orang tua, pastikan untuk terus mendampingi anak, menjadi teman berdiskusi yang baik, sambil tetap menghargai privasi anak.
Cover: Kindel Media/Pexels
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS