Sorry, we couldn't find any article matching ''

Orang Tua Perlu Tahu! 8 Barang di Rumah yang Bisa Jadi Penyebab Pneumonia pada Anak
Pneumonia pada anak tidak selalu berasal dari luar rumah. Ternyata, ada 8 barang sehari-hari di rumah yang bisa jadi pemicunya. Cari tahu daftarnya di sini!
Seharusnya rumah menjadi tempat yang paling aman untuk anak dan keluarga. Apalagi dengan begitu banyak dari kita yang bekerja dari rumah sekarang, kita menghabiskan lebih banyak waktu di rumah daripada sebelumnya. Namun siapa sangka jika si kecil justru bisa mengidap pneumonia dari barang-barang yang ada di rumah.
Jika anak Mommies sepertinya mudah tertular batuk, tampaknya biasa ya apalagi di musim pancaroba seperti ini. Nah untuk mencegahnya selain meningkatkan imun tubuh anak, bisa juga melalui vaksinasi. Menurut Frank Esper, MD, spesialis penyakit menular anak di Cleveland Clinic pneumonia bisa dicegah dengan mudah melalui vaksinasi.
“Perlindungan terbaik adalah vaksinasi. Kami sebenarnya memiliki vaksin pneumonia yang melindungi dari pneumonia bakteri yang sangat berbahaya bernama pneumococcus. Namun, ada juga influenza, yang dapat menyebabkan pneumonia, dan kita dapat mendapatkan vaksin influenza setiap tahun,” kata Dr. Esper, seperti dikutip dari ClevelandClinic.
Vaksinasi bisa jadi pencegah terbaik. Namun tahukah Mommies, jika sebagian besar pneumonia pada anak disebabkan oleh virus atau bakteri, tetapi lingkungan rumah dapat meningkatkan risiko infeksi?
BACA JUGA: Pneumonia pada Bayi, Ini Gejala dan Cara Diagnosanya
8 Barang di Rumah yang Bisa Jadi Penyebab Pneumonia pada Anak
Kabar baiknya? Perubahan kecil di rumah dapat membuat perbedaan besar. Di bawah ini Mommies akan menemukan delapan barang rumah tangga atau paparan sehari-hari yang perlu diperhatikan, plus perubahan sederhana untuk menjaga keluarga jadi lebih aman.
1. Kompor dan minyak tanah
Foto: Pexels
Menggunakan minyak tanah menghasilkan partikel halus yang dapat menggandakan risiko infeksi paru-paru serius pada anak-anak. Bahkan di dapur modern, kompor gas dan oven mengeluarkan nitrogen dioksida. Hal ini bisa menimbulkan iritasi pada paru-paru yang terkait dengan peningkatan infeksi pernapasan.
Jika Mommies memasak dengan gas, gunakan ventilator atau buka jendela. Nah, jika hendak merenovasi, pertimbangkan kompor listrik atau induksi yang lebih aman.
2. Humidifier, jika kotor atau digunakan dengan tidak benar
Foto: Pexels
Humidifier dapat membantu membuat udara lebih bersih, tetapi ingat! Harus dibersihkan secara rutin. Jika tidak, mereka dapat menyebarkan bakteri, jamur, dan bahkan debu mineral putih ke udara, yang dapat mengiritasi paru-paru anak-anak.
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Pediatrics tahun 2011, menunjukkan cedera paru-paru pada bayi yang terkait dengan partikel mineral dari humidifier ultrasonic. Tentu Mommies tidak mau ini sampai terjadi pada si kecil, kan?
3. Produk berbasis minyak/oil
Produk seperti baby oil juga bisa berbahaya. Studi yang diterbitkan di National Library of Medicine menunjukkan beberapa bayi dan anak menunjukkan reaksi cukup keras pada baby oil atau produk lain yang terbuat dari minyak/oil. Ketika zat berminyak terhirup atau tertelan, hal ini dapat memicu pneumonia lipoid eksogen atau reaksi peradangan di paru-paru.
Risiko termasuk memberikan minyak mineral sebagai obat pencahar untuk balita, mengoleskan jelly petroleum di dalam lubang hidung anak, atau menelan secara tidak sengaja minyak parafin/minyak lampu. Jika hidung anak kering atau tersumbat, hubungi dokter untuk meminta obat yang tepat guna.
4. Makanan dan benda-benda kecil
Foto: Pexels
Kacang tanah, biji-bijian, permen, popcorn, potongan sosis, koin, dan bagian mainan kecil merupakan barang dengan risiko tersedak/aspirasi yang cukup tinggi di kalangan anak-anak terutama bayi dan balita.
Ketika makanan atau benda masuk ke saluran pernapasan secara tidak sengaja, benda tersebut dapat tersangkut di saluran pernapasan dan kadang-kadang menyebabkan pneumonia aspirasi. Pneumonia aspirasi adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh masuknya benda asing, seperti makanan, minuman, atau air liur, ke dalam saluran pernapasan dan paru-paru.
Untuk menghindari anak tersedak sajikan tekstur makanan yang sesuai dengan usia dan simpan bagian mainan kecil di luar jangkauan, ya.
5. Bahan pembersih
Foto: Pexels
Campuran bahan pembersih umum dapat menghasilkan gas klorin atau kloramin, yang dapat menyebabkan batuk parah, iritasi paru-paru, dan pneumonitis kimia (cedera paru-paru yang mirip pneumonia). Panduan dari Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan jika bahan pembersih dengan unsur bleach atau pemutih bisa berbahaya jika terhirup dalam waktu lama.
Saat membersih noda membandel dengan bahan pembersih yang cukup kuat, buka jendela dan pintu sehingga udara masuk. Lalu simpan produk-produk tersebut dalam tempat aman dan jauh dari jangkauan anak.
6. Ruangan lembap dan berjamur
Rumah dengan kelembapan yang tinggi juga tidak baik untuk anak-anak. Apalagi jika sudah muncul jamur di dinding. Hal ini konsisten dikaitkan dengan peningkatan batuk, sesak napas, dan infeksi pernapasan pada anak-anak.
Memperbaiki kebocoran, meningkatkan ventilasi, dan menghilangkan jamur dengan aman dapat mengurangi risiko tersebut.
7. Lilin, dupa, dan pengharum udara beraroma kuat
Foto: Pexels
Lilin beraroma dan dupa melepaskan partikel halus dan senyawa organik volatil (VOC) yang dapat mengiritasi saluran pernapasan. Beberapa studi mengaitkan paparan dupa di rumah dengan risiko lebih tinggi terkena bronkitis dan pneumonia pada anak-anak.
Jika Mommies suka memasang lilin aromaterapi, pastikan ventilasi yang baik dan hindari produk yang menghasilkan asap tebal di sekitar bayi dan orang dengan asma.
8. Asap rokok
Foto: Pexels
Paparan asap rokok, sekecil apa pun, dapat mengiritasi saluran pernapasan anak-anak dan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan bawah, termasuk pneumonia dan bronkitis. Tidak ada tingkat paparan asap rokok yang aman bagi anak-anak karena paru-paru mereka masih dalam tahap perkembangan dan mereka bernapas lebih cepat daripada orang dewasa, sehingga menyerap lebih banyak polutan per kilogram berat badan.
Jika ada orang rumah yang merokok, sebaiknya berhenti sekarang juga. Atau jika memang sulit, usahakan untuk tidak merokok sama sekali di dalam rumah.
BACA JUGA: 6 Fakta Pneumonia pada Bayi dan Anak-anak
Ditulis oleh: Imelda Rahma
Cover: Freepik
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS