Sorry, we couldn't find any article matching ''

Tes DNA: Ketahui Manfaat, Jenis, hingga Prosedurnya
Ramai kasus politikus laki-laki diduga selingkuh dan punya anak hasil perselingkuhan hingga akhirnya melakukan tes DNA. Ketahui manfaat hingga jenis tesnya.
Belakangan ini, sebuah kasus yang menarik perhatian publik mencuat, melibatkan nama politikus besar dan seorang perempuan. Kasus ini bukan tentang skandal politik, melainkan sebuah persoalan pribadi yang akhirnya dibawa ke ranah publik soal anak yang diduga merupakan hasil perselingkuhan sang politikus.
Sosok perempuan yang disebut menjadi selingkuhan politikus tersebut akhirnya mengajukan untuk melakukan tes DNA. Hal ini dilakukan untuk membuktikan klaimnya bahwa sang politikus merupakan ayah biologis dari anaknya.
Kasus ini menyoroti bagaimana tes DNA menjadi alat krusial untuk menyelesaikan sengketa kekerabatan, sekaligus memicu diskusi tentang privasi dan etika. Namun, sudah tahukah Mommies apa itu tes DNA, manfaat, jenis tes, hingga prosedur melakukan tesnya? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
BACA JUGA: 7 Layanan Home Care untuk Ibu Baru Melahirkan, Tak Perlu ke Rumah Sakit
Apa Itu Tes DNA?
Tes DNA atau tes asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid) adalah sebuah prosedur yang menganalisis materi genetik seperti perubahan pada gen, kromosom, hingga protein dalam tubuh seseorang. Tujuannya untuk mengetahui informasi tertentu tentang diri seseorang. DNA juga bisa menentukan warna rambut, bentuk tubuh, warna kulit, sifat-sifat tertentu manusia berdasarkan keturunan, hingga risiko penyakit tertentu.
Manfaat Tes DNA
Mengutip dari Hello Sehat Kemenkes RI, ada beberapa tujuan dan manfaat melakukan tes DNA:
- Untuk mengetahui jika seseorang punya kondisi penyakit genetik yang diturunkan dalam keluarga.
- Untuk mengetahui apakah janin di dalam kandungan pun risiko kelainan genetik.
- Untuk mendiagnosis kondisi genetik yang menjadi penyebab munculnya gejala yang orang tua atau anak alami.
- Untuk memahami dan membantu dokter merencanakan pencegahan atau perawatan kanker seseorang.
Foto: Edward Jenner/Pexels
Jenis Tes DNA
Mengutip dari berbagai sumber, tes DNA memiliki banyak jenis berdasarkan apa tujuan tesnya.
1. Tes Uji Pembawa (Carrier Test)
Tes ini disarankan dilakukan sebelum memiliki anak, apalagi jika diri sendiri atau calon pasangan memiliki keluarga yang punya kelainan genetik. Tujuannya agar kelak saat memiliki anak, penyakit genetik yang diam-diam hidup di dalam tubuh tidak diturunkan pada anak.
2. Tes pralahir
Tes yang dilakukan saat sedang hamil untuk memastikan dan mengetahui ada atau tidak potensi kelainan pada gen bayi.
3. Tes pra-implantasi
Jika Mommies sedang menjalani program bayi tabung, tes pra-implantasi atau diagnosis genetik praimplantasi.
4. Skrining bayi baru lahir
Tes ini dilakukan setelah bayi baru lahir. Tujuannya untuk menguji apakah bayi memiliki kelainan genetik dan metabolisme yang menyebabkan kondisi tertentu pada bayi. Tes ini salah satu yang penting dilakukan. Sehingga, jika ditemukan kelainan pada bayi, bisa segera dilakukan perawatan dan pengobatan.
5. Tes Kekerabatan
Tes ini sering digunakan untuk menentukan hubungan biologis seseorang dengan seseorang lainnya. Jenis tes ini meliputi:
- Tes paternitas: Menentukan apakah seorang laki-laki adalah ayah biologis dari seorang anak.
- Tes Maternitas: Menentukan apakah seorang perempuan adalah ibu biologis dari seorang anak.
- Tes Kekerabatan lainnya: Mengidentifikasi hubungan antara saudara kandung, paman/bibi, kakek/nenek, dan anggota keluarga lainnya.
6. Tes Medis dan Genetik Diagnostik
Tes ini dapat mengidentifikasi risiko genetik untuk penyakit tertentu, seperti kanker payudara, penyakit Huntington, atau penyakit genetik lainnya. Selain itu, tes ini juga dapat digunakan untuk menentukan respons individu terhadap obat-obatan tertentu (farmakogenomik).
7. Tes presimptomatik
Jika Mommies memiliki keluarga dengan riwayat penyakit genetik, maka melakukan tes ini cukup disarankan. Dengan melakukan tes ini, Mommies bisa mengetahui apakah ada risiko mengalami penyakit yang sama.
8. Tes Forensik
Tes ini digunakan dalam penyelidikan kriminal untuk mengidentifikasi tersangka atau korban dari sampel DNA yang ditemukan di tempat kejadian perkara.
Foto: Edward Jenner/Pexels
Proses Melakukan Tes DNA
Untuk melakukan tes DNA, ada beberapa langkah yang harus dilakukan.
1. Pengambilan sampel
Sampel dari jaringan tubuh diperlukan sebagai tahap pertama melakukan tes DNA. Hampir semua bagian tubuh bisa dijadikan sampel. Namun, yang umum digunakan yaitu darah, rambut, kuku, air liur.
2. Pengecekan sampel di laboratorium
Setelah sampel terkumpul, sampel akan dikirim ke laboratorium untuk dicek. Di laboratorium, DNA diekstraksi dari sel, diperbanyak (menggunakan teknik PCR atau Polymerase Chain Reaction). Lalu, sampel dianalisis untuk mengetahui apakah ada pola-pola atau perubahan spesifik pada kromosom atau DNA.
3. Melaporkan hasil uji
Setelah semua proses dilakukan, laboratorium akan melaporkan hasil uji secara tertulis pada dokter atau langsung pada pasien. Biasanya, dokter atau ahli genetik akan menghubungi pasien untuk mendiskusikan hasil tes.
Lama atau tidaknya hasil tes keluar biasanya bergantung pad ajenis tes dan fasilitas yang dimiliki oleh laboratorium.
BACA JUGA: 4 Tantangan Terbesar Ibu Menyusui di Indonesia, Kurang Dukungan Sosial
Cover: Google DeepMind/Pexels
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS