banner-detik
PARENTING & KIDS

8 Tanda Penting Bayi Cukup ASI yang Mudah Dikenali Mommies

author

Mommies Dailyin 5 hours

8 Tanda Penting Bayi Cukup ASI yang Mudah Dikenali Mommies

Tahu tanda-tanda bahwa bayi mendapatkan cukup ASI dapat membantu Mommies menyusui dengan lebih percaya diri. Yuk cek tanda-tanda pentingnya!

Menyusui adalah proses alami, tetapi itu tidak berarti selalu mudah. Baik Mommies seorang ibu yang baru melahirkan atau sudah memiliki anak kedua atau ketiga, sangat wajar jika bertanya-tanya apakah bayi mendapatkan cukup ASI. Karena payudara tidak dilengkapi dengan alat ukur, Mommies pasti sering kali harus menafsirkan tanda-tanda melalui perilaku dan perkembangan bayi.

BACA JUGA: Cara Menjaga Kebersihan Puting Payudara Saat Menyusui

Tanda Bayi Cukup ASI

Mengetahui tanda bayi cukup ASI itu penting, tidak hanya untuk kesehatan bayi tetapi juga untuk ketenangan pikiran Mommies ya. Untungnya, ada beberapa tanda yang mudah dikenali bahwa kecukupan ASI dan beberapa tanda yang perlu diwaspadai yang mungkin menunjukkan tanda bayi kekurangan ASI. Berikut adalah hal-hal yang perlu Mommies ketahui.

1. Konsisten bertambah berat badan

Foto: Unsplash

Salah satu indikator paling mudah dikenali untuk mengetahui apakah bayi mendapatkan cukup ASI adalah berat badannya. Bayi baru lahir biasanya kehilangan sedikit berat badan pada hari-hari pertama, tetapi pada usia dua minggu, mereka seharusnya sudah kembali ke berat badan saat lahir.

Setelah itu, tren kenaikan berat badan yang stabil pada grafik pertumbuhan menunjukkan bahwa pemberian ASI berjalan dengan baik. Nah, kunjungan rutin ke dokter anak penting untuk memantau perkembangan ini. Oh iya, Mommies tidak perlu menimbang bayi di rumah kecuali disarankan oleh tenaga kesehatan, karena fluktuasi harian adalah hal normal dan dapat menimbulkan stres yang tidak perlu.

“Yang kami cari di klinik adalah kenaikan berat badan yang konsisten seiring waktu, bukan perubahan harian,” jelas Dr Kristin Barrett, seorang dokter anak, seperti dikutip dari ClevelandClinic.

2. Bayi pipis dalam frekuensi normal

Apa yang masuk harus keluar, dan popok basah adalah indikator kuat hidrasi bayi dan kecukupan ASI. Biasanya mulai hari keenam, bayi seharusnya memiliki setidaknya enam popok basah sehari. Jika mereka secara konsisten memiliki kurang dari ini, itu bisa menjadi salah satu tanda bahwa bayi tidak mendapatkan cukup ASI, dan sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

Bagaimana dengan BAB? Rupanya kurang dapat diandalkan. Bayi yang disusui ASI mungkin memiliki popok kotor beberapa kali sehari atau sekali seminggu dan keduanya bisa jadi tanda-tanda normal.

3. Bayi merasa puas setelah menyusu

Foto: Unsplash

Bayi yang kenyang cenderung rileks dan tenang setelah menyusui. Mommies mungkin mendengar kondisi ini disebut sebagai “milk drunk” alias mabuk susu, hehehe. Tanda-tanya adalah lengan yang lemas, mata mengantuk, dan ekspresi kepuasan yang murni.

Sebaliknya, rewel setelah menyusui atau tetap waspada dan gelisah mungkin menandakan bayi tidak merasa kenyang. Meskipun beberapa bayi secara alami lebih rewel daripada yang lain, tanda-tanda lapar yang konsisten setelah menyusui dapat menunjukkan bahwa mereka tidak mendapatkan cukup ASI.

“Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI tidak akan tenang,” kata Dr Laurie B. Jones, seorang konsultan laktasi, seperti dikutip dari womenshealthmag. “Mereka akan menangis bahkan saat digendong setelah menyusui.”

4. Sesi menyusui yang teratur

Bayi baru lahir biasanya menyusui 8 hingga 12 kali dalam 24 jam. Menyusui yang sering ini tidak hanya normal, tetapi juga diperlukan untuk membangun dan mempertahankan pasokan ASI Mommies. Jika bayi Anda tidak menyusui dalam waktu lama, atau sesi menyusui sangat singkat atau tidak biasa lama, itu bisa menjadi tanda bayi kekurangan ASI.

Menurut ahli laktasi Abrie McCoy di parents.com, “Bayi yang baru lahir harus menyusui setidaknya 8 hingga 10 kali sehari. Menyusui yang sering ini membantu mengatur pasokan ASI dan memastikan bayi mendapatkan apa yang mereka butuhkan.”

5. Bayi responsif saat bangun tidur

Bayi yang tercukupi nutrisinya cenderung waspada dan responsif saat bangun. Mereka melakukan kontak mata, merespons suara, dan menunjukkan rasa ingin tahu terhadap lingkungan sekitarnya. Jika bayi Mommies tampak sangat mengantuk dalam waktu lama, terlihat lesu, atau sulit dibangunkan untuk menyusu, hal ini bisa menjadi tanda bahwa ia kurang tercukupi nutrisinya. Beberapa bayi menghemat energi saat tidak mendapatkan cukup ASI.

6. Pertumbuhan panjang tubuh dan lingkar kepala yang stabil

Foto: Unsplash

Bukan hanya penambahan berat badan yang penting, loh. Hal-hal seperti pertumbuhan lingkar kepala dan panjang tubuh juga membantu menunjukkan kecukupan ASI. Pengukuran ini dilacak selama pemeriksaan rutin oleh dokter anak.

7. Bayi mengisap dengan kuat

Pelekatan yang dalam sangat penting untuk transfer ASI yang efektif. Menyusui mungkin terasa tidak nyaman pada minggu pertama atau kedua. Dr Barrett menjelaskan, “Terkadang, Anda bisa memproduksi ASI yang cukup, tetapi bayi mungkin mengalami kesulitan secara fisik untuk menarik ASI dari payudara.”

Jika Mommies mengalami nyeri puting, pelekatan yang dangkal, atau sering lepas dari payudara, sebaiknya konsultasikan dengan konsultan laktasi untuk memastikan kenyamanan dan efisiensi ASI.

8. Kulit dan mulut bayi tampak sehat

Bayi yang terhidrasi dengan baik akan memiliki kulit lembut dan mulut yang lembap. Bibir dan lidahnya harus terlihat segar dan sedikit berkilau, bukan kering atau lengket, ya. Tanda-tanda seperti titik lunak yang cekung (fontanelle), mulut kering, atau ketidakhadiran air mata (pada bayi di atas 4 bulan) dapat menandakan dehidrasi dan kemungkinan kurang ASI.

Tips:

Jika Mommies memperhatikan beberapa tanda bayi kekurangan ASI, seperti kenaikan berat badan yang lambat, popok basah yang terlalu sedikit, atau rewel terus-menerus setelah menyusui, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau konselor laktasi. Mereka mungkin merekomendasikan:

  • Memantau berat badan lebih sering
  • Mengevaluasi posisi menyusui dan transfer ASI bersama spesialis laktasi
  • Menyesuaikan pola makan atau hidrasi Mommies
  • Memberikan suplemen dengan susu formula atau ASI donor
  • Yang penting, ingat bahwa memberi ASI pada bayi bukan hanya tugas Mommies sendiri. Jangan ragu untuk menghubungi pasangan, sesama ibu, atau dokter laktasi jika membutuhkan dukungan.

BACA JUGA: Pengaruh ASI untuk Pola Tidur Bayi beserta Manfaatnya, Ibu Baru Perlu Tahu

Ditulis oleh: Imelda Rahma

Cover: Unsplash

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan