banner-detik
DAD'S CORNER

Penis Bengkok, Normal atau Bahaya? Pahami Penyebab dan Dampaknya!

author

Mommies Dailyin an hour

Penis Bengkok, Normal atau Bahaya? Pahami Penyebab dan Dampaknya!

Kenapa penis bengkok? Rupanya ada kondisi tertentu yang menyebabkan penis menjadi bengkok dan bisa diketahui dari gejala-gejalanya.

Mari menyelam ke kesehatan pria dan mengetahui sebuah fenomena yaitu penis bengkok atau curved penis, Mommies. Apakah penis bengkok itu normal? Ya, sangat normal jika penis memiliki sedikit lengkungan. 

Sama seperti bagian tubuh lainnya, penis memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Beberapa mungkin lurus saat ereksi, sementara yang lain mungkin sedikit melengkung ke samping, ke atas, atau ke bawah dan itu biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, jika penis bengkok itu tiba-tiba muncul, memburuk dari waktu ke waktu, atau menyebabkan rasa sakit terutama saat ereksi atau berhubungan seks, maka ada baiknya segera periksakan diri ke dokter. 

Apalagi menurut sebuah penelitian, pria dengan penis bengkok atau berlengkung berisiko lebih tinggi terkena beberapa jenis kanker. Penelitian yang mengamati lebih dari 1,5 juta pria dan dipresentasikan di American Society for Reproductive Medicine ini menemukan adanya hubungan antara penyakit Peyronie, suatu kondisi yang menyebabkan pria mengalami ereksi yang melengkung, dengan kanker perut, kulit, dan testis.

Dr. Mohit Khera, dari Baylor College of Medicine di Texas, mengatakan bahwa satu dari sepuluh pria Amerika menderita penyakit Peyronie, sebuah kelainan di mana jaringan penghubung bekas luka, yang disebut plak, terbentuk di bawah kulit penis.

Pasien biasanya tidak dapat mengingat trauma spesifik pada penis. Ini bisa menjadi sesuatu yang dibawa sejak lahir atau bisa juga terjadi di kemudian hari. Menurut Mohit banyak pria yang malu akan kondisi ini dan memilih untuk tidak memeriksakan ke dokter.

“Populasi ini, saya sebut sebagai populasi yang menderita dalam kesunyian. Mereka tidak pernah membicarakannya,” ujarnya seperti dikutip dari DailyMail.

BACA JUGA: 

Penyebab Penis Bengkok

penis bengkok

Foto: Andrea Piacquadio on Pexels

Penis bengkok berarti penis menekuk selama ereksi. Hal ini bisa merupakan sesuatu yang dibawa sejak lahir atau bisa juga terjadi di kemudian hari. Beberapa orang juga menyebutnya sebagai penyakit Peyronie, terutama jika lengkungan disebabkan oleh jaringan keras di dalam penis.

Berikut beberapa penyebab penis bengkok:

1. Penyakit Peyronie

Kondisi ini terjadi ketika jaringan parut yang keras (disebut plak) terbentuk di dalam penis, membuatnya melengkung saat ereksi. Biasanya penyakit ini menyerang pria berusia antara 40-70 tahun dan mungkin terkait dengan cedera atau masalah autoimun. Kondisi ini sering tidak hilang tetapi dapat berhenti memburuk setelah 12-18 bulan.

2. Bawaan Lahir

Beberapa orang terlahir dengan penis yang melengkung karena perkembangannya di dalam rahim. Ini disebut kelengkungan bawaan atau chordee. Ini jarang terjadi dan tidak selalu menjadi masalah kecuali jika menyebabkan ketidaknyamanan.

3. Fraktur Penis

Ini adalah cedera yang jarang terjadi ketika penis yang sedang ereksi menekuk secara tiba-tiba dan dalam keadaan dipaksa alias tidak wajar. Sering kali terjadi saat berhubungan seks atau karena kecelakaan, yang menyebabkan kerusakan internal dan terkadang kelengkungan.

4. Gangguan Autoimun dan Jaringan Ikat

Kondisi seperti lupus, skleroderma, atau kontraktur Dupuytren dapat memengaruhi jaringan dalam tubuh dan mungkin terkait dengan kelengkungan penis.

Gejala Penis Bengkok

Tentu saja tanda utama penis bengkok adalah bentuknya itu sendiri. Derajat bengkok ini dapat mengarah ke atas, ke bawah, atau ke samping. Beberapa pria mungkin juga memperhatikan bahwa penisnya tampak benar-benar berotasi atau berlawanan arah, yang disebut penile torsion.

Gejala-gejala lain yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Adanya benjolan atau area keras di bawah kulit penis.
  • Ada masalah ereksi, seperti kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
  • Saat ereksi tidak memanjang seperti biasa, karena penis mungkin tidak meregang sebanyak biasanya.
  • Ereksi yang lebih lemah dari sebelumnya.
  • Nyeri saat ereksi, meskipun tidak parah.
  • Hilangnya ketebalan atau penyempitan batang penis, kadang-kadang memberikan bentuk “jam pasir” atau tampak penyok.

Ketidaknyamanan atau rasa sakit saat berhubungan seks, yang dapat mempengaruhi kedua pasangan.

Foto: Gustavo Fring on Pexels

Dampak dan Perawatan Penis Bengkok

Selain gejala fisik yang terlihat, terdapat juga gejala stres emosional dan mental. Toh, kondisi kesehatan ini bukan hanya tentang tubuh, loh. Penis bengkok dapat memengaruhi harga diri, kepercayaan diri, dan kepuasan hubungan seorang pria. 

Dampaknya, beberapa pria mungkin merasa malu, cemas, atau frustasi dengan perubahan penis mereka, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan emosional mereka.

Sangat umum bagi pria untuk menemukan masalah ini sulit untuk dibicarakan dan sering kali mengakibatkan hilangnya harga diri dan kecemasan, bahkan hingga depresi. Yang penting untuk diingat adalah sangat kecil kemungkinannya bahwa penis bengkok disebabkan oleh penyakit serius dan kemungkinan besar masalah ini dapat diatasi. 

Khususnya pada kasus penyakit Peyronie, gejalanya dapat berkembang secara bertahap dan rasa sakit atau ketidaknyamanan dapat datang dan pergi dari waktu ke waktu. Penting bagi siapa pun yang mengalami gejala-gejala di atas untuk memeriksakan ke dokter sesegera mungkin.

Untuk memperbaiki penis bengkok karena bawaan, biasanya diperlukan pembedahan medis. Sebagian besar dokter atau ahli bedah akan mendiskusikan implikasi dan pilihan yang tersedia. Sementara itu, penyakit Peyronie seharusnya dapat diobati dan pilihannya meliputi pilihan bedah dan nonbedah. 

Ada juga pengobatan dengan suntikan steroid yang langsung ke dalam penis. Sementara beberapa obat juga dapat diresepkan untuk mengurangi efek dari kondisi ini. Pada beberapa kasus, mungkin perlu dilakukan pemotongan sebagian kecil penis yang berlawanan dengan jaringan parut untuk meluruskan batang penis. 

Dalam kasus ini, sedikit kehilangan panjang penis dapat terjadi. Sangat penting untuk memahami bahwa kondisi ini tidak perlu menjadi penyebab rasa malu, dan sangat mungkin dapat diatasi dengan mudah. Mintalah saran dari dokter agar dapat menemukan perawatan yang tepat.

BACA JUGA: Meski Banyak Manfaatnya, Ini 8 Alasan Kenapa Seks di Pagi Hari Kurang Diminati

Penulis: Imelda Rahma

Cover: Freepik

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan