Baru mulai tetapi bayi sudah menolak MPASI yang Mommies berikan? Yuk, cari tahu alasan yang membuatnya jadi enggan menyantap makanannya ini.
Memperkenalkan MPASI (Makanan Pendamping ASI) ke si kecil untuk pertama kalinya bisa menjadi momen yang mendebarkan sekaligus menantang bagi Mommies dan pasangan. Pemberian MPASI bisa dimulai ketika bayi sudah berumur 6 bulan. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang semakin meningkat, yang tidak bisa dipenuhi dari pemberian ASI saja.
Meski begitu, pemberian MPASI terkadang akan mendapatkan penolakan mentah-mentah dari si bayi bahkan saat pertama kali dimulai. Meskipun di media sosial tersebar banyak momen si kecil dengan lahap menyuap MPASI yang diberikan, tentu tidak semua merasakan hal yang sama. Melihat si kecil menolak MPASI pasti menimbulkan rasa khawatir dan cemas. Padahal, asupan nutrisi dari MPASI sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Apabila kondisi tersebut berlangsung terus-menerus, Mommies tentu akan merasa stres dan pusing memikirkan alasan si bayi menolak MPASI. Daripada buru-buru menyalahkan diri sendiri, lebih baik cari tahu dulu penyebabnya.
BACA JUGA: 10 Slow Cooker untuk MPASI yang Praktis, Harga Mulai Rp180 Ribuan
Yuk, ketahui alasan yang membuat bayi menolak MPASI pemberian Mommies!
Tahukah, Mommies, refleks mendorong lidah pada bayi seharusnya berangsur menghilang saat bayi menginjak usia 6 bulan. Refleks ini berfungsi sebagai perlindungan alami agar bayi tidak tersedak ketika benda asing masuk ke mulutnya. Saat memasuki masa MPASI di usia 6 bulan, refleks ini biasanya mulai berkurang. Namun, jika si kecil masih sering mendorong keluar lidahnya setiap kali sendok menyentuh bibir, itu bisa menjadi tanda bahwa ia butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan proses makan.
Alasan ini sangat bisa dimengerti ketika bayi menolak MPASI. Bagi mereka, makanan padat adalah hal baru yang terasa asing di mulut. Tak heran jika si kecil butuh waktu untuk beradaptasi dengan tekstur yang berbeda dari ASI. Apalagi, kalau rasa MPASI yang diberikan kurang menggugah selera, wajar jika ia menolaknya. Coba, deh, sajikan MPASI buatan sendiri, karena bisa jadi si kecil lebih suka!
Masih berkaitan soal tekstur, penolakan MPASI pada bayi yang lebih besar bisa saja disebabkan oleh kepekaan si kecil terhadap tekstur makanan. Misalnya, ketika Mommies merasa ia sudah siap mengonsumsi makanan yang lebih padat, ternyata si kecil justru membuang muka dan menutup mulut saat sendok mendekat.
Hal ini mungkin karena bayi belum nyaman dengan tekstur barunya. Namun, jangan langsung berkecil hati. Mommies bisa mencoba beberapa cara untuk membantu anak lebih mudah menerima perubahan tekstur, seperti memberikan sedikit kuah agar makanan terasa lebih lembut.
Sebaliknya, bayi juga bisa menolak MPASI karena tekstur yang dimakan tidak sesuai dengan keinginannya. Tekstur makanan yang terlalu lembek bisa membuat bayi menolak MPASI. Hal ini biasanya terjadi pada bayi yang lebih besar dan sudah terbiasa mengunyah makanan yang padat. Di tahap inilah si kecil biasanya mulai bosan dengan makanan yang terlalu lunak.
Untuk itu, Mommies bisa coba tawarkan si bayi variasi makanan bertekstur lebih kokoh serta lauk yang lebih beragam. Namun, sesuaikan dengan kecepatan dan kemampuan makannya.
Proses belajar makan pada bayi melibatkan koordinasi berbagai otot secara bersamaan. Dari membuka mulut, menarik makanan dari sendok, menutup mulut, hingga menelannya, dan semua itu memerlukan kerja sama otot yang kompleks. Bila si kecil mengalami kendala dalam kemampuan motorik oral, ia mungkin akan muntah saat makanan masuk ke mulut atau ketika mencoba menelannya.
Koordinasi otot yang belum optimal juga bisa terlihat saat makanan yang sudah ada di mulut justru tumpah kembali. Kondisi ini tentu membuat pengalaman makan jadi kurang menyenangkan, sehingga wajar jika bayi kemudian enggan melanjutkan MPASI.
Terakhir tapi tidak kalah penting, tumbuh gigi menjadi penyebab paling banyak bayi menolak MPASI. Kondisi gusi yang bengkak dan nyeri membuat bayi jadi enggan makan. Untuk mengatasi hal ini, Mommies perlu mengurangi nyeri si kecil dengan mengompres atau menaruh gel dingin di gusi bayi selama 15—20 menit sebelum makan. Bila setelahnya mereka kembali mau makan, maka kemungkinan terbesar penyebabnya adalah tumbuh gigi.
BACA JUGA: 15 Resep MPASI Sederhana untuk Penambah Berat Badan si Kecil, Bikinnya Mudah
Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo
Foto: Pexels