Studi menyatakan sebagian besar wanita tidak suka seks pagi hari dan sebagian kecil laki-laki juga, padahal banyak manfaatnya. Apa, ya, alasannya?
Apa yang nampak di layar kaca kadang memang tak seindah aslinya. Film kerap menampilkan adegan ranjang yang dimulai saat matahari perlahan-lahan muncul. Namun realitas di balik “seks pagi hari” cukup berbeda.
Studi menunjukkan bahwa banyak wanita tidak merasakan dorongan dan kenyamanan yang sama seperti pria saat berhubungan intim di pagi hari.
Menurut survei yang dilakukan oleh Mattress Advisor dengan 1.000 responden (56 % wanita, 43 % pria), 63 % wanita tidak pernah melakukan seks pagi hari dan 37 % laki-laki juga mengaku demikian. Sementara 51 % laki-laki menyatakan lebih suka berhubungan intim di pagi hari, hanya 20 % wanita yang suka seks pagi hari.
Apa salah satu alasan, laki-laki khususnya, lebih suka berhubungan seks sebelum sarapan? Sekitar pukul 8 pagi adalah saat kadar testosteron — hormon seks yang berperan dalam libido dan ereksi — berada pada puncaknya.
“Alasan bagi laki-laki karena pagi hari adalah saat kadar testosteron tertinggi yang diproduksi saat tidur. Itu berarti laki-laki memiliki respons seksual yang lebih baik di pagi hari,” kata Robin Wilson-Beattie, seorang advokat disabilitas dan seksualitas, pendidik sekaligus penulis.
BACA JUGA: Seks Terasa Hambar Setelah Menikah, Ini 10 Penyebabnya!
Perbedaan biologis—seperti ritme hormon dan kebiasaan harian—serta faktor emosional, kebersihan, juga kesibukan, menjadi pendorong utama kenapa banyak, khususnya wanita (dan segelintir pria) merasa seks di pagi hari tidak sesensual seperti di film-film.
Laki-laki secara biologis diprogram untuk lebih bergairah saat pagi karena kadar testosteron berada pada puncak setelah tidur semalaman. Sebaliknya, wanita cenderung lebih aktif secara hormonal di malam hari—biasanya antara pukul 23:00 hingga dini hari. Riset yang dilakukan oleh Lovehoney mencatat hanya 11% wanita yang merasa bergairah di pagi hari, sementara pria mencapai puncaknya pada pukul 07:54 pagi.
Sebagian orang pada dasarnya memang sulit merasa bergairah atau tidak bersemangat untuk berhubungan intim di pagi hari. Ini wajar dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, kualitas tidur yang buruk, atau preferensi masing-masing individu.
Pagi adalah waktu paling sibuk—bangun, mandi, mengurus anak, sarapan, hingga bersiap-siap untuk bekerja. Banyak orang merasa tertekan untuk menghadapi segudang tugas, sehingga sulit merasa sedikit santai, apalagi bercinta dengan rileks. Seks di pagi hari yang dilakukan dengan kepala pening karena dikejar-kejar jadwal padat praktis berkontribusi besar terhadap gangguan fungsi seksual. Ujung-ujungnya tentu saja rasa kecewa dan ketidaknyamanan akibat ketidakpuasan.
Meskipun orgasme memunculkan hormon seperti oksitosin dan endorfin yang membuat rileks, banyak orang—terutama wanita—merasa mengantuk atau lemas setelahnya. Hal ini bertolak belakang dengan kebutuhan untuk segera memulai aktivitas seperti bekerja. Seks di pagi hari dalam kondisi seperti ini justru bisa membuat seseorang ingin kembali tidur, bukannya beraktifitas. “Bagi sebagian orang, orgasme dan aktivitas seksual sangat melelahkan dan mereka butuh istirahat memulihkan diri secara fisik dan emosi setelahnya, tapi mereka nggak punya waktu untuk itu,” kata Wilson-Beattie.
Banyak wanita merasa kurang nyaman bercinta di pagi hari jika belum membersihkan tubuh karena:
Banyak wanita memang lebih memilih waktu malam sebagai momen intim. Setelah aktivitas panjang, malam menjadi saat yang paling tepat untuk melepaskan stres dan kembali terkoneksi secara emosional. Studi menunjukkan sebagian besar wanita merasa gairah mereka di puncaknya di malam hari dan menganggap malam lebih aman dan tenang untuk berhubungan seks.
Tiap orang memiliki kronotipe (tipe yang aktif di pagi hari dan tipe yang justru aktif di malam hari). Jika pasangan memiliki ritme waktu yang berbeda, usaha untuk menyamakan waktu seks bisa menjadi beban mental dan fisik. Penelitian menunjukkan pasangan yang memiliki kronotipe serupa cenderung lebih kompatibel di ranjang.
Beberapa orang, baik wanita dan pria mengalami ketidaknyamanan saat berhubungan seks di pagi hari disebabkan oleh kandung kemih yang belum dikosongkan setelah bangun tidur. Pada laki-laki ini disebut “pee boners”—ereksi yang terasa karena tekanan dari kandung kemih penuh, bukan karena gairah seksual.
Meski banyak alasan yang membuat banyak orang menghindari seks saat pagi, bukan berarti morning sex tidak punya sisi positif.
“Neurotransmiter seperti endorfin dan dopamin dilepaskan selama berhubungan seks, yang merupakan cara yang bagus untuk memiliki suasana hati yang baik dan memulai hari dengan benar,” imbuh terapis seks dan pembawa acara siniar ‘Sexology’,” Nazanin Moali.
“Orang-orang yang bangun pagi merasakan ekstra energik atau antusias di pagi hari, yang dapat membuat mereka lebih bersemangat untuk berhubungan seks pada waktu itu,” jelas terapis seks dan ahli saraf, Nan Wise Ph.D.
Berikut beberapa manfaat seks pagi hari:
Jika Mommmies dan pasangan ingin mengeksplorasi intimasi di pagi hari, berikut tips praktis agar terasa lebih menyenangkan.
BACA JUGA: Usia Pernikahan 10 Tahun Lebih? Ini 10 Tips Seks Tetap Bergairah!
Cover: Freepik