Sorry, we couldn't find any article matching ''

Masuk Sekolah Jam 6 Pagi di Jabar, Apa Dampaknya Bagi Anak? Ini Kata Psikolog
Wacana masuk sekolah jam 6 pagi di Jawa Barat ramai dibahas. Apa dampaknya bagi kualitas tidur, fokus belajar, dan tumbuh kembang anak? Simak pandangan psikolog di artikel ini.
Belum lama ini, wacana soal perubahan jam masuk sekolah di Jawa Barat bikin banyak orang tua pusing. Bukan tanpa alasan, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), mewacanakan agar seluruh jenjang sekolah—dari SD, SMP, hingga SMA agar mulai masuk jam 6 pagi. Rencananya, kebijakan ini bakal diterapkan mulai tahun ajaran baru.
Sebagai orang tua, kita mungkin langsung berpikir: “Wah, anak-anak harus bangun jam berapa, dong?” Nah, sebelum panik, yuk, kita bahas dulu asal-usul keputusan ini, isi kebijakannya, dan apa kata psikolog soal dampaknya ke anak-anak.
BACA JUGA: 12 Hal yang Hanya Dipahami Orangtua yang Anaknya Sudah Sekolah, Apa Saja, Ya?
Awal Mula Kebijakan Masuk Sekolah Jam 6 Pagi
Foto: Freepik
Gagasan ini pertama kali disampaikan oleh Dedi Mulyadi. Menurutnya, sekolah yang mulai lebih pagi bisa membentuk karakter anak yang lebih disiplin dan tertib. Selain itu, waktu pulang sekolah yang lebih awal juga diharapkan memberi ruang lebih banyak untuk kegiatan non-akademik seperti ekstrakurikuler, istirahat, atau bahkan kumpul bareng keluarga.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, yaitu kebijakan ini masih dalam tahap persiapan dan uji coba, jadi belum langsung berlaku sekarang juga. Namun tetap saja, wacana ini sudah membuat banyak orang tua mulai menghitung mundur—bukan cuma ke tahun ajaran baru tapi juga ke jam berapa harus mulai membangunkan anak pagi-pagi nanti.
Rincian Kebijakan yang Dirancang
Berikut ini beberapa poin penting dari wacana jadwal sekolah baru:
- Masuk sekolah jam 06.00 WIB, dari Senin sampai Jumat.
- Sabtu dan Minggu libur, jadi anak-anak punya akhir pekan full buat istirahat.
- Berlaku untuk semua jenjang: SD, SMP, hingga SMA.
- Pemerintah akan lakukan simulasi dan sosialisasi sebelum diterapkan penuh.
Di satu sisi, ada yang menganggap ini langkah berani dan inovatif. Namun di sisi lain, tidak sedikit yang merasa cemas, terutama soal kesehatan fisik dan mental anak-anak. Apalagi jika anaknya masih butuh waktu lebih lama buat adaptasi dengan rutinitas pagi.
Kata Psikolog: Risiko Kalau Anak Harus Masuk Lebih Pagi
Untuk menjawab kekhawatiran banyak orang tua, Mommies Daily berbincang dengan Kara Handali, M.Psi, Psikolog. Meskipun ia bilang bahwa dirinya tidak bisa menilai langsung efektivitas masuk sekolah jam 6 pagi, tetapi dia memberikan insight penting yang wajib sekali kita pikirkan bersama-sama sebagai orang tua.
Menurut psikolog Kara, kualitas dan durasi tidur anak adalah hal yang paling perlu kita waspadai. “Kalau sekolah mulai jam 6 pagi, otomatis anak harus bangun lebih pagi. Nah, pertanyaannya, tidurnya cukup nggak? Karena durasi tidur anak itu penting banget buat fokus, konsentrasi, dan tumbuh kembangnya,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, banyak remaja sekarang ini udah mengalami sleep deprivation alias kekurangan tidur. Jadi kalau jam sekolah dimajukan, bisa jadi makin parah. Anak bukan cuma ngantuk di kelas, tetapi juga bisa kehilangan kemampuan buat menyerap pelajaran, kehilangan fokus, bahkan terganggu secara emosional.
Untuk anak yang lebih kecil, menurut Kara, memang biasanya lebih mudah menyesuaikan diri dengan rutinitas baru. Namun tetap saja, banyak penelitian yang menyarankan sekolah mulai paling pagi jam 07.30 atau 08.00, bukan lebih awal dari itu.
Kara juga menyoroti hal lain yang tidak kalah penting, “Kalau anak harus ada di sekolah jam 6 pagi dengan seragam lengkap, berarti dia harus bangun jam berapa? Dan apakah dia bisa berangkat dengan aman dan nyaman di jam segitu? Itu juga harus dipikirkan.”
Jadi, Bagaimana Sikap Kita Sebagai Orang Tua?
Foto: Freepik
Kalau Mommies merasa khawatir, kalian tidak sendiri. Banyak orang tua juga lagi bertanya-tanya soal kebijakan ini, bukan karena tidak mau anaknya disiplin, tetapi karena kita semua ingin yang terbaik buat kesehatan fisik dan mental mereka.
Beberapa hal yang bisa Mommies dan orang tua lainnya lakukan saat ini adalah:
- Pantau terus perkembangan kebijakan ini
- Suarakan pendapat lewat forum orang tua, sekolah, atau bahkan media sosial
- Siapkan anak untuk kemungkinan rutinitas baru, pelan-pelan
- Jangan ragu cari bantuan ahli jika melihat perubahan perilaku atau kondisi tidur anak.
Tentu saja mari terus saling dukung sesama orang tua. Karena setiap keputusan besar seperti ini tidak hanya berdampak di ruang kelas, tetapi juga di kehidupan rumah tangga sehari-hari.
Kalau Mommies sendiri, setuju nggak dengan wacana masuk sekolah jam 6 pagi ini?
BACA JUGA: 3 Tips Menggunakan AI untuk Anak Sekolah Tetap Kreatif dan Kritis, Kata Pakar
Cover: Freepik
Share Article

COMMENTS