Acan: Setiap Hari Kita Punya Kesempatan dan Pilihan untuk Jadi Orangtua yang Lebih Baik

MD Powerful People

Sisca Christina・7 hours ago

detail-thumb

Di balik sosok yang santai dan humoris, ternyata Acan menerapkan gaya parenting yang inspiratif. Yuk, simak point of view dan tips parenting darinya.

A family man. Begitu kesan yang saya dapat saat mewawancari Nurhasan atau yang akrab disapa Acan, seorang working dad yang sehari-hari sibuk menangani urusan marketing and promotion di Sinarmas Land.

Bagi ayah dari dua anak perempuan ini, keluarga adalah kekuatan dan support system terbaiknya. Mommies Daily berkesempatan untuk ngobrol dengan Acan bagaimana menjalani parenting dari point of view seorang ayah. Menarik untuk disimak.

Baca juga: Inayati Suryani: Kunci Hidup Penuh Energi Saat Menjalani Multiperan Sebagai Ibu Dua Anak dan Dua Profesi

Bagaimana cara Acan membagi waktu sehari-hari antara kesibukan pekerjaan, rumah tangga dan anak-anak?

Acan

Foto: Dok. pribadi

Rutinitas saya setiap hari dimulai dari pagi di mana saya biasanya membantu persiapan anak-anak mau ke sekolah. Saya juga sempatkan mengobrol dengan anak-anak, membahas akan ada apa hari ini di sekolah. Bahkan sampai ke urusan baju dan rambutpun anak-anak bertanya ke saya sudah oke atau nggak.

Selepas anak berangkat ke sekolah, saya luangkan waktu sejenak dengan istri untuk berdiskusi seputar hari ini dan hal lainnya, sebelum berangkat ke kantor. Sekitar pukul 18.30 saya sudah sampai rumah lagi, ngobrol lagi sama anak-anak. Mereka biasanya cerita apa saja kegiatan mereka hari ini. Kebetulan kami sekeluarga tipe yang tidur cukup awal, jadi anak-anak pukul 20.00 sudah masuk kamar untuk bersiap tidur.

Setelah itu saya sempatkan lagi untuk pillow talk dengan istri sebelum tidur, membahas kejadian hari ini atau jika ada masalah yang perlu didiskusikan, dan rencana untuk esok hari. Setiap hari kami tidur paling lambat pukul 21.00, dan pukul 04.00 sudah bangun. Begitu setiap hari.

Kalau dari paparan tadi, tampaknya Acan sangat dekat dengan anak-anak, ya?

acan
Foto: Dok. pribadi

Iya, dekat banget. Anak-anak suka bercerita kepada saya, mulai dari kejadian yang mereka alami sehari-hari di sekolah, teman-teman mereka, hingga masalah dan perasaan mereka. Di rumah, saya menciptakan atmosfir tempat bercerita untuk anak-anak. Saya ingin ketika anak-anak pulang ke rumah, mereka punya tujuan: mau cerita ke papa. Saya membuka ruang diskusi yang nggak judgemental kepada anak-anak, sehingga, insyallah mereka nyaman bercerita kepada saya.

Bagaimana cara Acan menanamkan disiplin kepada anak-anak?

Dengan cara bangun hubungan dengan anak. Contohnya aja, saat mau bangunin anak-anak. Anak-anak pasti suka dibangunin dengan cara yang lembut, ingin dimanja, nggak perlu gedubrak-gedubrak. Jadi, kita cukup terapkan itu, anak merasa nyaman, sehingga bisa membangun disiplin jam tidur dan jam bangun tanpa perlu marah-marah.

Berarti bonding Acan dengan anak tampaknya bagus ya?

Semestinya sih bagus ya. Salah satunya ditandai dengan anak-anak nggak punya rasa takut untuk cerita tentang apa saja sama saya. Mereka merasa tenang jika ada saya.

Nilai apa yang paling penting diajarkan ke anak?

Saya selalu menanamkan nilai kejujuran kepada anak-anak, agar mereka bisa berani untuk berkata atau bersikap jujur, apapun konsekuensinya. Saya mengapresiasi anak ketika menunjukkan sikap tersebut.

Apa kekhawatiran dalam membesarkan dua anak perempuan?

Pertama teknologi. Terlepas dari fungsinya, tetap ada kekhawatiran anak-anak mendapat informasi kebablasan. Walaupun sudah diberlakukan waktu dan aturan screen time, tetap ada risiko anak-anak menonton tayangan yang nggak kita harapkan. Misalnya, anak-anak terpapar tontonan orang dewasa marah-marah atau apapun yang kurang pantas. Di sinilah orang tua berperan penting untuk memberi pemahaman kepada anak-anak dan menjaga anak-anak tetap taat pada aturan.

Kedua, lingkungan. Saya nggak ingin anak salah pergaulan. Kita wajib tau anak-anak di luar berperilaku seperti apa, dengan siapa mereka berteman, mungkin sesekali ajak teman ke rumah. Kita juga bisa mengawasi teman-teman anak, jika ada yang kurang baik, kita bisa membantu mereka memfilter pergaulan mereka. Tak bisa dipungkiri, terkadang anak ABG melihat sesuatu yang keren itu jika melewati batas atau kurang wajar. Jadi, kita wajib memastikan anak bergaul di lingkungan yang aman dan sehat.

Bagaimana cara membagi tanggung jawab antara rumah tangga dan anak dengan istri?

Biasanya, untuk urusan rumah tangga lebih banyak istri yang handle, untuk urusan anak lebih banyak saya yang handle.

Punya pesan apa untuk anak yang sedang beranjak remaja?

Saya berpesan pada anak, bertemanlah sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya, namun bijaklah memilih teman. Jangan sampai merugikan diri sendiri. Ini sebetulnya pesan dari ayah saya dulu, dan saya teruskan pesan ini juga ke anak: jika ingin melakukan sesuatu, pertimbangkan dampaknya ke diri sendiri, juga orang lain yaitu orang tua dan adik. Jika dampaknya akan tidak bagus, maka dari awal jangan lakukan.

Kelak dewasa, ingin melihat anak-anak tumbuh menjadi sosok perempuan yang seperti apa?

Bertanggung jawab. Saya menanamkan sikap bertanggung jawab sejak dini dengan melatihkan memberi pilihan kepada anak-anak. Saat anak memilih, di situlah mereka bertanggung jawab untuk menjalankan konsekuensi atas pilihan yang mereka buat.

Siapa support system terbaik Acan?

Foto: Dok. pribadi

Pastinya keluarga nomor satu. Keluarga itu tempat berkumpul, dan semacam kekuatan buat saya. Namun jika pondasi keluarga agak sedikit goyah, maka akarnya perlu diperkuat lagi. Nah, di sini support system dari orang tua dan adik-adik juga penting. Selain itu, baru sahabat dan teman.

Apa tips menjaga hubungan tetap harmonis dengan pasangan?

Punya waktu ngobrol dengan istri sekitar 15-30 menit setiap hari. Bisa dengan pillow talk sebelum tidur, setelah anak-anak berangkat atau saat rutinitas jalan pagi keliling komplek sama istri. Alhamdulillah, jarak rumah dan kantor cukup terjangkau sehingga punya cukup waktu untuk quality time dengan keluarga. Buat saya, ini privilege.

Adakah pesan buat para bapak di luar sana?

Kita terutama saya bukanlah makhluk yang sempurna, tapi setiap hari kita punya kesempatan dan pilihan untuk jadi orangtua yang lebih baik. Terus hadir, terus belajar, dan jangan lupa bahwa hadiah terbaik yang bisa kita beri kepada keluarga dan anak-anak adalah waktu serta kasih sayang.

Baca juga: AldiTama: Kalahkan Ego Untuk Kepentingan Anak demi Co-parenting Berjalan Baik