Mudik makin seru dengan kuliner enak! Berikut adalah 13 rekomendasi tempat makan enak di jalur mudik Pantura & non-Pantura, dari sate klathak hingga bakso legendaris.
Menjelang musim mudik, banyak orang mencari tempat makan yang nyaman di sepanjang jalur mudik untuk beristirahat dan mengisi energi sebelum melanjutkan perjalanan. Dari warung makan khas daerah hingga restoran modern, berbagai pilihan kuliner tersedia di sepanjang rute utama seperti jalur Pantura.
Mudik adalah tradisi tahunan yang dinantikan oleh banyak perantau di Indonesia, terutama bagi para perantau yang bekerja di Jabodetabek. Perjalanan panjang menuju kampung halaman tentu melelahkan, tetapi bisa lebih menyenangkan dengan wisata kuliner di sepanjang rute mudik. Tak hanya menyenangkan, menikmati makanan di tempat yang tepat juga bisa menjadi pengalaman tak terlupakan.
BACA JUGA: 10 Rekomendasi Tempat Wisata Jawa Tengah dan Jawa Timur yang Wajib Dikunjungi Saat Mudik
Berikut adalah rekomendasi 13 tempat makan di jalur Pantura dan non-Pantura yang wajib dicoba!
Nasi jamblang adalah makanan khas Cirebon yang unik karena disajikan di atas daun jati, memberikan aroma khas pada nasi. Pilihan lauknya sangat beragam, mulai dari sambal goreng, tahu, tempe, perkedel, hingga cumi hitam. Nasi Jamblang Ibu Nur terkenal dengan cita rasanya yang autentik dan porsinya yang bisa disesuaikan dengan selera. Terletak di Jl. Cangkring II No. 34, Cirebon, tempat ini buka dari pukul 07.00 – 21.00 WIB.
Soto ini memiliki ciri khas penggunaan tauco dalam kuahnya, menciptakan rasa yang gurih, manis, sedikit asam, dan pedas. Biasanya disajikan dengan suwiran daging ayam atau sapi serta taburan bawang goreng. Berlokasi di alun-alun Kota Tegal, tempat ini buka dari pukul 07.00 – 21.00 WIB dan selalu ramai oleh para pemudik.
Kupat glabed adalah sajian ketupat dengan kuah santan kuning yang kental, berpadu dengan sate blengong—sejenis sate dari unggas blengong, perpaduan antara bebek dan entok. Rasanya yang gurih dan sedikit pedas sangat cocok disantap saat perjalanan mudik. Lokasinya berada di Jl. Yos Sudarso, Brebes, dan menjadi favorit bagi mereka yang melewati jalur Pantura.
Nasi grombyang merupakan makanan khas Pemalang yang mirip dengan rawon, namun memiliki kuah yang lebih encer dan berempah kuat. Disajikan dengan daging sapi yang empuk serta nasi hangat, hidangan ini cocok untuk mengisi energi selama perjalanan. Lokasinya berada di Jl. R.E. Martadinata, dan buka dari pukul 09.00 – 22.00 WIB.
Tahu gimbal merupakan makanan khas Semarang yang terdiri dari tahu goreng, lontong, kol, dan gimbal (bakwan udang) yang disiram dengan bumbu kacang kental. Rasanya gurih dengan sedikit manis dan pedas. Tempat ini berada di Jl. Plampitan No. 54, Semarang, dan menjadi salah satu kuliner wajib jika melintasi kota ini.
Sego rakyat atau nasi megono merupakan makanan khas Pekalongan yang terdiri dari nasi dengan topping nangka muda cacah yang dicampur dengan kecombrang, memberikan aroma yang khas. Biasanya disajikan dengan ikan asin dan sambal terasi. Berlokasi di Jl. Teratai No. 81, Pekalongan, tempat ini terkenal dengan kelezatan makanannya.
Nasi tempong adalah hidangan khas Banyuwangi yang terdiri dari nasi dengan lauk sederhana seperti tahu, tempe, dan ikan asin, disertai sambal super pedas. Sensasi pedasnya yang khas membuat makanan ini banyak dicari oleh pecinta kuliner pedas. Berlokasi di Jl. Kolonel Sugiono No. 16, Banyuwangi.
Tahu kuning super lembut dengan rasa gurih khas ini biasanya disajikan dengan sambal kecap pedas dan lontong. Tahu susu ini terkenal karena teksturnya yang sangat lembut dan kaya akan rasa. Berlokasi di Jl. Kebon Kawung Kios Barat, Bandung.
Pindang ikan khas Tasikmalaya ini memiliki kuah yang sedikit pedas dengan rasa asam segar dari belimbing wuluh. Selain pindang, tersedia juga pepes ikan mas dan dendeng sapi yang tak kalah lezat.
Sate kambing khas Winong ini dimasak dengan bumbu kecap manis dan gurih yang meresap hingga ke dalam daging. Disajikan dengan nasi hangat dan sambal kecap, sate ini selalu menjadi favorit para pemudik.
Di antara sekian banyak penjual gudeg, nama Gudeg Yu Djum telah menjadi legenda sejak dengan cita rasa otentik yang mempertahankan resep turun-temurun.
Gudeg khas Yu Djum memiliki tekstur kering dengan rasa manis yang khas, tapi tetap gurih berkat perpaduan santan dan bumbu rempah yang meresap sempurna. Disajikan dengan ayam kampung yang empuk, telur pindang yang kaya rasa, dan krecek pedas yang memberikan sensasi renyah serta sedikit pedas, menjadikan setiap suapan begitu nikmat.berdiri pada tahun 1950-an. Tempat ini dikenal sebagai salah satu penyaji gudeg terbaik. Lokasinya di Jl. Wijilan No. 167, Yogyakarta.
Sate Klathak Pak Pong adalah salah satu ikon kuliner khas Yogyakarta yang wajib dicoba, terutama bagi pencinta olahan kambing. Berbeda dari sate kambing biasa yang ditusuk dengan bambu, sate klathak di sini menggunakan tusukan besi, yang memungkinkan panas meresap lebih merata ke dalam daging. Hasilnya, tekstur daging menjadi lebih empuk dan juicy dengan cita rasa yang lebih kaya.
Selain sate klathak, Pak Pong juga menyajikan menu khas lainnya seperti tongseng dan gulai kambing, yang semakin melengkapi pengalaman kuliner di tempat ini. Lokasinya di Jl. Imogiri Timur KM 10, Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta
Yang membuat Bakso President begitu istimewa adalah variasi baksonya yang beragam. Mulai dari bakso urat, bakso telur, bakso goreng, hingga yang paling populer—bakso bakar. Bakso bakar di sini memiliki cita rasa khas karena dipanggang dengan bumbu manis pedas yang meresap hingga ke dalam daging, memberikan sensasi gurih dan sedikit smoky yang menggugah selera.
Selain bakso, tersedia juga pelengkap seperti siomay goreng, tahu bakso, dan pangsit goreng yang semakin menambah kenikmatan dalam satu mangkuk. Tak heran jika tempat ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh warga Malang maupun wisatawan yang ingin mencicipi kelezatan bakso legendaris ini. Lokasinya di Jl. Batanghari No. 5, Rampal Celaket, Klojen, Malang, Jawa Timur.
BACA JUGA: 7 Tempat Wisata di Jawa Barat yang Wajib Dikunjungi Keluarga saat Mudik Lebaran
Dengan berbagai pilihan tempat makan di sepanjang jalur mudik, perjalanan panjang tak lagi terasa melelahkan. Dari camilan ringan hingga hidangan berat penuh kenangan, setiap pemberhentian bisa menjadi momen istimewa untuk menikmati sajian khas daerah.
Ditulis oleh: Kalamula Sachi
Cover: Freepik