Meninggal dunia saat mainkan adegan bunuh diri, berikut kronologi lengkap siswi SMK yang tewas. Ketahui juga cara menjaga kesehatan mental anak di sini.
Suasana meriah pentas seni di SMK Dharma Pertiwi, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat berubah menjadi duka mendalam. Salah satu siswa yang tampil meninggal dunia setelah menampilkan adegan bunuh diri yang bertajuk ‘Kenakalan Remaja’ di sekolah pada Kamis (20/02/2025) lalu. Korban berinisial MDR (17) diduga tewas tertusuk gunting yang dipakai sebagai properti adegan bunuh diri.
Diketahui bahwa pentas seni tersebut merupakan kegiatan tahunan untuk menilai keterampilan siswa dalam praktik seni pertunjukan. Sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi sayang nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Meskipun hingga kini polisi masih mendalami penyebab pasti kasus, berikut kronologi kejadian lengkap yang sudah Mommies Daily rangkum.
BACA JUGA: Tips Mudah Menjaga Kesehatan Mental Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Pentas seni yang menjadi agenda tahunan SMK Dharma Pertiwi ini digelar dalam rangka ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ujian praktik ini menjadi tugas bagi seluruh siswa kelas XII yang mana dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok juga diberi kebebasan dalam membuat naskah sendiri, menentukan peran, hingga menyiapkan properti mandiri.
Dalam pentas seni ini, korban berperan sebagai perempuan yang sedang hamil, yang kemudian melakukan bunuh diri. Dalam perannya tersebut, MDR menggunakan properti balon berisi air merah agar menyerupai darah saat melakukan adegan bunuh diri. Sayangnya, MDR benar-benar mengalami cedera karena properti yang digunakan merupakan gunting asli.
“Acara ini merupakan acara tahunan sebagai kegiatan ujian praktik siswa kelas 12 dan itu rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai nilai akhir mereka. Dalam drama ini, korban berperan sebagai perempuan yang sedang hamil, tema drama mereka kenakalan remaja,” terang Ridwan selaku salah satu guru dan Humas SMK Dharma Pertiwi.
Saat memerankan adegan bunuh diri, tidak ada yang mengetahui secara persis bagaimana properti yang digunakan tersebut menjadi penyebab korban tewas. Hal ini disebabkan karena MDR masih sempat berdiri sambil berjalan limbung.
“Jadi saat kejadian itu memang tidak ada yang menyangka kejadian itu. Cuma karena korban seperti pingsan, kemudian dievakuasi. Lokasi terdekat itu kita bawa ke Puskesmas Tagog Apu. Saat itu kita tidak tahu ada luka atau nggak di badannya,” tambah Ridwan.
Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, nyawa MDR tidak dapat diselamatkan dan sampai akhirnya meninggal dunia. Pihak sekolah menyerahkan segala proses pengusutan kasus kematian siswinya, yakni MDR kepada pihak kepolisian. Hingga kini penyelidikan masih berlangsung guna mengungkapkan fakta pasti kejadian tersebut.
“Kalau untuk kronologi secara pasti, kita masih belum bisa mengungkapkan karena masih dalam tahap proses penyelidikan. Kita tidak mau mendahului proses penyelidikan,” jelas Ridwan.
Pihak kepolisian juga mengatakan bahwa terdapat sejumlah barang bukti yang sudah diamankan, termasuk properti yang digunakan korban sebagai alat bunuh diri. Selain itu, terdapat juga tiga saksi mata yang dimintai keterangan terkait insiden yang berujung menewaskan MDR.
“Saat ini sedang kami dalami terkait adegan bunuh diri tersebut dan properti yang digunakan. Saat ini kami sudah meminta keterangan terhadap tiga orang saksi, sehingga cerita sampai korban meninggal ini bisa secara utuh didapatkan,” jelas Kapolres Cimahi, AKBP Tru Suhartanto.
Anak yang memiliki kesehatan mental yang baik akan lebih mudah dalam mengontrol emosi, memahami perasaan sendiri, dan mengekspresikannya dengan cara yang sehat. Berikut ini beberapa tips yang bisa membantu Mommies dalam menjaga kesehatan mental si kecil.
Anak-anak butuh merasa aman di rumah, baik secara fisik maupun emosional. Oleh karena itu, dalam menciptakan lingkungan yang nyaman bagi si kecil, maka penting bagi Mommies untuk menunjukkan kasih sayang melalui kata-kata positif dan perhatian penuh saat mereka berbicara.
Membangun kepercayaan diri pada anak menjadi hal utama yang dapat membantu mewujudkan mental yang sehat pada anak. Biarkan anak untuk mengeksplorasi hobi yang mereka sukai. Perhatikan hal-hal yang membuat anak bersemangat, seperti aktivitas yang sering mereka lakukan dengan antusiasme yang tinggi.
Dorong anak untuk berbicara tentang perasaan mereka tanpa memberikan respon yang bersifat menghakimi dan berikan respon yang empati. Anak yang merasa didengar dan dimengerti akan lebih percaya diri, nyaman berbagi, dan merasa aman. Selain itu, Mommies juga bisa mengajak anak untuk berdiskusi dan libatkan mereka dalam pengambilan keputusan sederhana.
Anak yang dapat memahami dan mengatur emosinya menjadi lebih mudah dalam menghadapi tantangan, membangun hubungan yang sehat, dan memiliki rasa percaya diri yang kuat. Akui perasaan anak tanpa menghakimi dan mengajarkan anak untuk melakukan teknik relaksasi sederhana, seperti menarik napas dalam-dalam atau menghitung sampai 10.
Sampaikan kritik dengan menggunakan nada yang tenang dan penuh kasih sayang agar anak merasa didukung, bukan dihakimi. Jangan hanya menunjukkan kesalahan, tetapi bantu anak juga untuk memahami apa yang dapat dilakukan dengan benar.
Sebagai orang tua, Mommies memiliki peran yang besar dalam membentuk ketahanan emosional anak. Semoga tips di atas dapat membantu orang tua dalam menciptakan komunikasi yang terbuka dan membantu menciptakan kesehatan mental yang baik pada anak.
BACA JUGA: 8 Cara Jitu Mengajak Anak ke Psikolog Tanpa Rasa Takut
Ditulis oleh: Nariko Christabel
Cover: Freepik