banner-detik
PARENTING & KIDS

Mengenal Fase Genital dalam Perkembangan Anak: Panduan untuk Orang Tua

author

Fannya Gita Alamanda4 hours ago

Mengenal Fase Genital dalam Perkembangan Anak: Panduan untuk Orang Tua

Apa itu fase genital? Apa perlunya orang tua paham perkembangan seksual anak? Yuk, cari jawabannya bersama pakar di sini!

Perkembangan seksual anak merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang mereka. Salah satu tahapan utama dalam teori psikoseksual Sigmund Freud adalah fase genital, yang terjadi saat anak memasuki masa pubertas dan berlangsung hingga dewasa.

Pemahaman orang tua terhadap fase ini sangat penting agar anak dapat berkembang dengan sehat, baik secara fisik maupun emosional. Dengan komunikasi yang terbuka, edukasi yang sesuai usia, serta pendekatan yang penuh pengertian, orang tua dapat membantu anak mereka menghadapi tahapan perubahan ini dengan lebih baik. Artikel ini akan membahas fase genital, tanda-tanda perkembangannya, serta membantu bagaimana orang tua dapat memberikan bimbingan yang tepat.

BACA JUGA: Perkembangan Psikoseksual Anak Fase Laten: Pentingnya Ajari Anak Cara Berelasi yang Sehat

Apa yang Dimaksud dengan Fase Genital?

Menurut Febrizky Yahya, S.Psi, M.Si, Konselor & Seks Edukator @relasidiri, “Fase genital adalah salah satu fase perkembangan psikoseksual dari teori yang dikemukakan tokoh Psikologi terkenal yaitu Sigmund Freud. Setiap manusia dari lahir sampai meninggal punya fase perkembangan seksual yang harus dipenuhi. Jika tidak (dipenuhi), maka akan timbul fiksasi, yaitu adanya gangguan pada perkembangan sosial, seksual, bahkan bisa sampai kepada kepribadian. Nah, fase genital ini adalah fase perkembangan paling akhir manusia, yang dimulai dari usia 12 tahun atau saat masa pubertas hingga dewasa.”

“Pada fase ini (dimulai dari usia 12 tahun), remaja sudah mulai tertarik secara seksual terhadap lawan jenis, lalu sudah mulai mengeksplori area kelamin (masturbasi) untuk mendapatkan kepuasan seksual, tertarik untuk mencari tahu hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas seksual dan lawan jenis, mulai mencari-cari cara memuaskan dorongan seksualnya,” lanjut Psikolog Ebi.

Tanda-Tanda Terjadinya Fase Genital

Ketika anak memasuki masa pubertas, tubuh mereka mengalami berbagai perubahan yang menandai kematangan seksual. Berikut adalah beberapa tanda yang umumnya muncul.

Tanda-tanda pada perempuan:

  • Pertumbuhan payudara (breast bud development)
  • Pertumbuhan rambut di area kemaluan
  • Menstruasi pertama (menarche)
  • Pelebaran pinggul

Tanda-tanda pada laki-laki:

  • Pembesaran testis
  • Pertumbuhan rambut di area kemaluan
  • Pertumbuhan penis
  • Perubahan suara menjadi lebih dalam
  • Pertumbuhan rambut di wajah

Selain perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan emosional yang signifikan. Mereka mungkin menghadapi naik-turun emosi yang berkaitan dengan perkembangan seksual dan sosial mereka. Ini tidak hanya tentang ketertarikan seksual, tetapi juga tentang membangun hubungan emosional yang lebih mendalam dengan orang lain.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

Sebagai orang tua, Mommies perlu memahami perkembangan seksual anak. Ini adalah langkah penting untuk memastikan mereka tumbuh dengan sehat dan mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua meliputi:

  1. Variasi Individual: Setiap anak mengalami perkembangan seksual dengan kecepatan yang berbeda-beda. Orang tua perlu memahami bahwa variasi ini adalah hal yang wajar.
  2. Perubahan Psikologis: Selain perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan emosional dan sosial yang berhubungan dengan seksualitas mereka.
  3. Konsultasi dengan Profesional: Jika orang tua memiliki kekhawatiran terhadap perkembangan seksual anak, berkonsultasi dengan tenaga medis atau psikolog anak bisa menjadi pilihan yang baik.

Peran Orang Tua dalam Membimbing Anak di Fase Genital

Foto: Freepik

Ketika anak menunjukkan tanda-tanda perkembangan seksual, orang tua perlu memberikan bimbingan dengan cara yang tenang dan terbuka. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan.

  1. Tetap tenang dan tidak menghakimi: Hindari bereaksi berlebihan atau mempermalukan anak saat mereka bertanya atau menunjukkan tanda-tanda perkembangan seksual.
  2. Gunakan bahasa yang sesuai usia: Jelaskan perubahan tubuh dan perkembangan seksual dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak sesuai dengan usianya.
  3. Bangun komunikasi terbuka: Ciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk bertanya tentang tubuh dan seksualitas mereka tanpa takut dihakimi.
  4. Ajarkan keamanan diri: Jelaskan tentang batasan pribadi dan pentingnya menghormati tubuh sendiri serta tubuh orang lain.
  5. Alihkan perilaku yang tidak sesuai: Jika anak menunjukkan perilaku seksual yang tidak pantas, arahkan mereka pada aktivitas lain yang lebih sesuai tanpa memberikan hukuman yang berlebihan.
  6. Awasi dan amati: Perhatikan frekuensi dan konteks perilaku anak, serta konsultasikan dengan profesional jika ada perilaku yang tampak berlebihan atau mengkhawatirkan.

Tips Menanggapi Situasi-Situasi Tertentu

Orang tua mungkin akan menghadapi beberapa situasi membingungkan terkait perkembangan seksual anak. Alih-alih bereaksi berlebihan dan negatif, tanggapi dengan bijak dan tenang. Ini akan mebantu mencegah tumbuhnya bibit perilaku menyimpang, Beberapa situasi tersebut misalnya:

  • Anak mengeksplorasi organ genitalnya secara pribadi: Jelaskan bahwa mengenali tubuh sendiri adalah hal yang normal, tetapi sebaiknya dilakukan secara pribadi.
  • Anak menunjukkan alat kelaminnya kepada orang lain: Ajarkan tentang privasi dan mengapa tindakan tersebut tidak pantas.
  • Anak bertanya tentang seks: Jawablah pertanyaan anak tentang seks dengan jujur dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, sesuai dengan tingkat pemahaman anak dan usianya.

Konsekuensi Jika Fase Genital Tidak Berkembang dengan Baik

Apa yang terjadi jika fase genital tidak berkembang dengan baik? Psikolog Ebi menjelaskan, “Jika orang tua tidak memfasilitasi fase ini dengan benar, misalnya anak tidak diajak ngobrol soal edukasi seksual, cuma melarang-larang tanpa kasih konsekuensi logis yang jelas, anak tidak akan mau terbuka kepada orang tua.” Dorongan seksual pada anak tetap ada walaupun dilarang, tetapi karena tidak mau bertanya ke orang tua, akhirnya anak Mommies malah cari tahu sendiri dan melakukan pelampiasan di luar sana. Dampaknya anak dapat terlibat dalam perilaku seksual berisiko, yang meningkatkan risiko kehamilan dini dan penularan infeksi menular seksual.

Jika orang tua juga terlalu mengekang dan membatasi anak bergaul dengan lawan jenis, ini juga dapat menyebabkan fiksasi genital seperti kecemasan dan frustrasi sehingga anak tidak bisa mengembangkan relasi yang sehat dengan lawan jenis, dan kelak, sebagai orang dewasa, ia tidak mampu mengembangkan hubungan dengan lawan jenis.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Berikut ini adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Mommies perlu meminta bantuan professional.

  • Anak menunjukkan perilaku seksual agresif terhadap orang lain.
  • Anak menunjukkan tanda-tanda perilaku menyimpang.
  • Perilaku seksual tampak kompulsif atau tidak sesuai dengan usia mereka.
  • Ada dugaan bahwa anak telah mengalami pelecehan seksual.
  • Orang tua merasa kesulitan untuk mendiskusikan perkembangan seksual dengan anak mereka.

BACA JUGA: Kenali Fase Phalic: Ketika Anak Punya Kebiasaan Pegang Alat Kelamin

Cover: Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan