Pernah jadi Korban Bullying, Aktris Kim Sae Ron Ditemukan Meninggal Dunia

Meninggal di usia 24 tahun, Kim Sae-ron pernah dirundung semasa sekolah hingga mendapat cancel culture. Serta, tips untuk orang tua saat anak jadi korban bullying.

Kabar duka kembali menyelimuti industri hiburan Korea Selatan. Pada Minggu (16/02/2025), aktris Kim Sae-ron ditemukan tidak sadarkan diri di rumahnya di Seongdong-gu, Seoul. Jasadnya ditemukan pertama kali oleh temannya sekitar pukul 16.50 waktu setempat yang kemudian melaporkannya langsung ke pihak kepolisian.

Saat tiba, pihak kepolisian langsung mengevakuasi Kim Sae-ron ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak dapat tertolong karena sudah mengalami henti jantung saat ditemukan. Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa saat tiba di lokasi kejadian, tidak ditemukan indikasi kriminal, termasuk tanda-tanda intrusi eksternal.

Hingga saat ini penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap detail kematian sang aktris. Meninggal di usia 24 tahun, berikut kilas balik perjalanan karier dan kontroversi yang dialami Kim Sae-ron sebelum meninggal dunia.

BACA JUGA: Cyberbullying pada Anak: Dampak Mengerikan dan Cara Melawannya

Menjadi Korban Bullying selama Masa Sekolah

Foto: Instagram @ron_sae

Meskipun Kim Sae-ron sudah memulai kariernya di film A Brand New Life sejak usia 9 tahun, ia mengaku bahwa perjalanan hidupnya tidak selalu berjalan dengan lancar. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, menenangah pertama, hingga menengah atas, aktris yang satu ini mengungkapkan bahwa ia selalu di-bully. Bahkan, ia mengaku bahwa intimidasi yang diterimanya cukup parah saat duduk di bangku sekolah dasar.

Teman-temannya menulis kata-kata kasar dan hal buruk lain tentang Kim Sae-ron di area taman bermain dan dinding yang dilewatinya. Ia juga mengaku sering berjalan tanpa alas kaki karena sepatunya sering dicuri. Tidak sampai disitu, setelah salah satu film yang diperankannya membuat ia semakin terkenal, yakni The Man from Nowhere, banyak orang yang mengintimidasi Kim Sae-ron.

Mendapat Desas Desus dan Keluar dari Sekolah

Saat berusia 13 tahun, Kim Sae Ron pernah terlibat skandal merokok dan minum-minum keras saat masih di bawah umur. Isu tersebut menyebar dengan cepat, membuatnya mengungkapkan kesedihannya sekaligus membantah tuduhan tersebut. Lalu, saat berada di kelas 9. ia meninggalkan SMA-nya, yakni Sekolah Seni Pertunjukan Seoul dan beralih melanjutkan pendidikan di rumah.

Kim Sae-ron juga mengakui bahwa keputusannya tersebut sudah dilakukan melalui persetujuan orang tuanya. Pada 2018, YG Entertainment sebagai agensi yang mewakilinya kala itu mengumumkan bahwa Kim Sae Ron lulus tes untuk masuk Universitas Chung-Ang, Jurusan Teater dan Film untuk tahun ajaran 2019.

Terlibat Kasus Mengemudi dalam Keadaan Mabuk

Meskipun berhasil merintis kariernya dalam dunia akting dan mendapatkan banyak penggemar karena pesona dan kecantikannya, tetapi reputasi Kim Sae-ron langsung merosot setelah terlibat dalam insiden mengemudi dalam keadaan mabuk pada 18 Mei 2022. Kala itu, aktris ini terlibat dalam kecelakaan tunggal dan merusak pagar pembatas jalan, pohon, serta trafo listrik.

Insiden tersebut membuat pemadaman listrik selama tiga jam dan merugikan sejumlah toko di kawasan Gangnam Seoul. Saat diminta untuk melakukan tes penghisap napas oleh pihak polisi, Kim Sae Ron menolak dan memilih untuk dibawa ke rumah sakit untuk menjalani tes darah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar alkohol dalam darahnya mencapai 0,2%, yang mengakibatkan pencabutan izin mengemudinya.

BACA JUGA: Anak Menjadi Korban Bullying? Orang Tua Perlu Lakukan Hal Ini

Sempat Mengganti Nama untuk Memulai Awal Baru

Foto: Instagram @ron_sae

Setelah kasus mengemudi dalam keadaan mabuk membuat Kim Sae-ron mendapatkan cancel culture, ternyata sang aktris berniat untuk kembali ke industri hiburan Korea dan mengelola bisnis kafe bersama teman-temannya. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh salah seorang temannya dan mengungkapkan bahwa ia baru-baru ini mengganti namanya menjadi Kim Ah-im.

“Terakhir kali aku melihat Kim Sae-ron adalah pada akhir tahun 2024. Dia sedang bersiap untuk comeback dengan film Guitar Man dan kami berbicara tentang bagaimana dia akan mulai berakting lagi dan akhirnya menghasilkan uang. Aku tidak pernah membayangkan ini akan terjadi. Kim Sae-ron baru-baru ini mengubah namanya menjadi Kim Ah-im,” jelas salah satu teman dekat Kim Sae-ron mengutip dari detikcom.

Langkah yang Perlu Orang Tua Lakukan saat Anak menjadi Korban Bullying

Berkaca dari kejadian yang menimpa Kim Sae-ron, terdapat beberapa langkah yang bisa Mommies lakukan untuk membantu anak saat menjadi korban bullying.

1. Menjadi Pendengar yang Baik dan Tidak Menghakimi

Meskipun merasa sakit hati saat mengetahui anak menjadi korban bullying, tetapi Mommies perlu memastikan untuk tidak tersulut oleh emosi dan pastikan anak merasa aman untuk bercerita tanpa takut dihakimi. Hindari memberikan reaksi yang berlebihan dan tetap tenang, sehingga anak merasa didukung.

2. Memberikan Dukungan Emosional dan Bangun Kepercayaan Diri Anak

Akibat bullying, terkadang anak menyalahkan dirinya sendiri karena merasa pantas untuk ditindas. Oleh karena itu, penting bagi Mommies untuk menekankan kepada si kecil bahwa tindakan bullying bukan salahnya. Jangan lupa juga untuk memberikan pujian kepada mereka karena sudah berani bicara karena hal ini membantu anak merasa dihargai dan didengar.

3. Mengajarkan Anak Cara Bertindak Menghadapi Bullying

Jelaskan kepada anak bahwa pelaku bullying umumnya mencari reaksi emosional dari korban. Mommies bisa mengajarkan kepada anak untuk tidak menunjukkan ketakutan atau kesedihan di hadapan pelaku. Jika memungkinkan, ajarkan anak juga untuk bersikap tegas, tetap tenang, dan pergi mengabaikan pelaku.

4. Memantau Keadaan Anak

Amati jika anak mengalami perubahan emosi, seperti menjadi lebih mudah marah, sedih, cemas, atau tertekan. Mommies bisa menanyakan bagaimana hari mereka di sekolah, perasaan mereka, dan memberikan dukungan setelah mereka berani untuk bercerita.

5. Melaporkan pada Pihak Sekolah dan Berkonsultasi dengan Profesional

Apabila kejadian bullying di lingkungan sekolah, maka langkah utama yang perlu Mommies lakukan adalah segera melaporkan kejadian ke pihak sekolah dan sampaikan detail kejadian dengan jelas. Kumpulkan semua bukti dan saksi yang dapat mendukung laporan. Jika anak menunjukkan tanda-tanda trauma, kecemasan, atau depresi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan psikolog atau terapis anak.

Tips agar Anak Jauh dari Perilaku Bullying

Foto: gpointstudio on Freepik

Mencegah perilaku bullying, terutama di media sosial, membutuhkan perhatian dan pendekatan yang bijak dari orang tua. Berikut ini beberapa tips untuk membantu anak agar tetap aman dan tidak menjadi pelaku bullying.

Mengajarkan empati dan berperilaku baik agar anak bisa selalu memahami perasaan orang lain dan menghargai perbedaan.
Menentukan batasan yang jelas saat menggunakan media sosial dan tentukan platform yang sesuai dengan usia mereka.
Mengingatkan kepada anak untuk tidak membagikan informasi pribadi yang dapat disalahgunakan oleh orang yang tidak dikenal di media sosial.
Menjelaskan kepada anak dampak dari bullying pada orang lain dan dorong mereka untuk berbicara jika melihat atau mengalami bullying di media sosial.
Latih anak untuk tidak membalas pesan maupun komentar yang merugikan.
Memantau aktivitas online anak secara berkala tanpa mengganggu privasi mereka dan menjalin komunikasi yang terbuka dengan anak untuk mengetahui apa yang mereka lihat di media sosial.
Mengajak anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik di dunia nyata, seperti berolahraga mengikuti kegiatan seni atau komunitas di sekolah untuk mengurangi kecenderungan terlibat dalam perilaku bullying.