Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tanda, Gejala, dan Penyebab Tubuh Kekurangan Vitamin. Jangan Abaikan!
Kenali tanda-tanda, gejala, penyebab, dan apa yang tubuh kita alami akibat kekurangan vitamin. Ada juga tips untuk mengatasi masalah kekurangannya!
Vitamin adalah nutrisi penting yang membantu tubuh tumbuh dan memastikan sistemnya berfungsi dengan baik. Kekurangan asupan vitamin atau gangguan penyerapan oleh tubuh dapat menyebabkan defisiensi vitamin. Gejala defisiensi ini dapat memengaruhi sistem saraf, kardiovaskular, hingga saluran pencernaan.
Berikut adalah penjelasan mengenai tanda, gejala, penyebab, dan langkah-langkah untuk mengatasi kekurangan vitamin.
BACA JUGA: Kuatkan Imun Anak dan Keluarga dengan 12 Rekomendasi Vitamin dan Suplemen Pilihan Ini
Jenis Vitamin dan Defisiensinya
Terdapat 13 vitamin esensial yang dibutuhkan tubuh, yaitu:
- Vitamin A
- Vitamin B (terdiri dari B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12)
- Vitamin C
- Vitamin D
- Vitamin E
- Vitamin K
Vitamin-vitamin ini memiliki peran yang berbeda-beda dalam menjaga kesehatan tubuh. Misalnya, vitamin A berperan dalam menjaga kesehatan mata, sedangkan vitamin D penting untuk kesehatan tulang. Kekurangan salah satu vitamin ini dapat berdampak serius pada fungsi tubuh secara keseluruhan.
Gejala dan Tanda-tanda Kekurangan Vitamin A
Defisiensi vitamin A sering terjadi di negara berkembang dan merupakan penyebab utama penyakit mata. Gejalanya meliputi:
- Xerophthalmia: mata kering
- Bintik Bitot: bercak putih di konjungtiva mata
- Rabun senja
- Keratomalasia: kerusakan kornea yang dapat menyebabkan kebutaan
Kondisi seperti infeksi saluran cerna kronis, sirosis, dan infeksi campak dapat meningkatkan risiko kekurangan vitamin A. Vitamin A juga berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin A menjadi penyebab badan kita rentan terhadap infeksi.
Gejala dan Tanda-tanda Kekurangan Vitamin B
Defisiensi vitamin B memiliki gejala yang bervariasi tergantung pada jenisnya:
- Vitamin B1 (Thiamin): Hilangnya nafsu makan, mudah marah, gangguan memori jangka pendek, dan beriberi (gangguan pada jantung atau saraf).
- Vitamin B2 (Riboflavin): Kelelahan, tenggorokan bengkak, penglihatan kabur, dan dermatitis.
- Vitamin B3 (Niacin): Kondisi pellagra dengan gejala dermatitis, diare, dan demensia.
- Vitamin B5 (Asam Pantotenat): Mati rasa, sakit kepala, kelelahan ekstrem, dan gangguan pencernaan.
- Vitamin B6: Perubahan status mental, neuropati perifer, dan anemia.
- Vitamin B7 (Biotin): Kejang, hipotonia, mual, muntah, dan gangguan perkembangan pada anak.
- Vitamin B9 (Folat): Kelemahan, kesulitan konsentrasi, palpitasi jantung, dan perubahan warna rambut.
- Vitamin B12: Kelelahan, kulit pucat, penurunan berat badan, serta mati rasa dan kesemutan pada ekstremitas.
Vitamin B kompleks juga penting untuk metabolisme energi dan pembentukan sel darah merah. Kekurangan salah satu jenis vitamin B dapat memengaruhi kesehatan badan kita secara menyeluruh.
Gejala dan Tanda-tanda Kekurangan Vitamin C
Defisiensi vitamin C, juga dikenal sebagai skorbut memperlihatkan gejala dan tanda-tanda seperti:
- Gingivitis (radang gusi) disertai perdarahan
- Penyakit periodontal (gusi).
- Kehilangan gigi
- Perdarahan pada kulit
- Penebalan kulit
- Rambut rontok
- Rambut pembuka botol (batang rambut yang terpelintir atau melingkar akibat gangguan produksi kolagen)
- Bulu leher angsa, yaitu batang rambut yang bengkok di beberapa titik akibat melemahnya folikel rambut
- Perdarahan perifolikular (perdarahan dari jaringan di sekitar folikel rambut)
- Perubahan kuku seperti kuku berbentuk sendok dan perdarahan serpihan (garis merah di bawah kuku)
- Nyeri sendi dan otot
- Perdarahan pada persendian dan otot
- Memar tulang
Vitamin C dikenal sebagai antioksidan kuat yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penurunan imunitas dan memperlambat penyembuhan luka. Kondisi ini dapat diatasi dengan perawatan yang cepat.
Gejala dan Tanda-tanda Kekurangan Vitamin D
Kenali tanda-tanda tubuh kekurangan Vitamin D:
- Infeksi saluran kemih
- Kulit pucat
- Rambut rontok
- Kelemahan atau kejang otot
- Perubahan suasana hati
- Sering pilek
- Kelelahan.
Sebagian besar orang tidak menunjukkan gejala saat kekurangan vitamin D. Namun, defisiensi kronis dapat menyebabkan:
- Hipokalsemia (kadar kalsium rendah)
- Osteoporosis dan peningkatan risiko patah tulang
- Nyeri tulang dan sendi pada kasus yang parah
Pada anak-anak, gejala meliputi lekas marah, letargi, dan gangguan perkembangan. Kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan tingginya risiko infeksi saluran pernapasan.
Foto: Freepik
Gejala dan Tanda-tanda Kekurangan Vitamin E
Vitamin E berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan. Defisiensi vitamin E kemungkinan ditandai dengan:
- Otot lemah
- Kesulitan koordinasi tubuh
- Mati rasa dan kesemutan
- Kulit kering dan kusam
- Flek hitam dan keriput pada kulit
- Penglihatan kabur
- Badan mudah lelah
- Detak jantung cepat
- Sesak napas
- Rambut mudah rontok
Defisiensi vitamin E jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan:
- Ataksia
- Kehilangan refleks otot rangka
- Kebutaan (pada kasus parah)
- Sulit melihat ke atas
- Kebutaan
- Demensia
- Aritmia jantung
Gejala dan Tanda-tanda Kekurangan Vitamin K
Ini tanda-tanda tubuh kekurangan Vitamin K:
- Perdarahan yang berlebihan, terutama pada area yang tidak mengalami luka
- Mudah memar
- Gumpalan darah kecil di bawah kuku
- Perdarahan pada selaput lendir, seperti hidung atau gusi
- Feses berwarna kehitaman
- Perdarahan pada urine
- Luka sulit membeku
- Menurunnya kekuatan tulang
- Radang sendi
- Perdarahan menstruasi yang berlebihan
Vitamin K diperlukan untuk pembekuan darah dan perkembangan tulang. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan:
- Pendarahan di pembuluh darah vena (nadi tempat seseorang diambil darahnya)
- Terganggunya perkembangan tulang
- Pada bayi baru lahir, kekurangan vitamin K menyebabkan perdarahan berat yang dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, pemberian
- vitamin K pada bayi baru lahir penting sebagai pencegahan.
Penyebab Kekurangan Vitamin
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan defisiensi vitamin meliputi:
- Pola makan tidak seimbang (misalnya, diet vegan yang tidak disertai suplemen tertentu).
- Gangguan saluran cerna (seperti penyakit Crohn atau celiac yang mengganggu penyerapan nutrisi).
- Konsumsi alkohol berlebihan (alkohol mengurangi penyerapan vitamin).
- Paparan sinar matahari yang minim (menyebabkan defisiensi vitamin D).
- Obat-obatan tertentu (beberapa obat dapat menurunkan penyerapan vitamin, seperti proton pump inhibitors).
- Stres kronis
- Penyakit autoimun juga dapat meningkatkan risiko.
Selain itu, orang dengan kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi, seperti ibu hamil, anak-anak, dan orang lanjut usia, lebih rentan terhadap kekurangan vitamin.
Tes untuk Mendeteksi Kekurangan Vitamin
Tes kekurangan vitamin dapat dilakukan di rumah sakit atau laboratorium kesehatan, seperti:
- Prodia: Menyediakan layanan tes vitamin D di kantor cabang atau layanan Home Service melalui aplikasi U by Prodia.
- Siloam Hospitals: Menawarkan paket Complete Vitamin D Screening melalui aplikasi MySiloam.
- Atau Mommies bisa klik link berikut ini: https://hdmall.id/pemeriksaan-kesehatan/pemeriksaan-nutrisi
Tes ini penting untuk mendiagnosis defisiensi secara akurat dan menentukan langkah pengobatan yang sesuai. Pemeriksaan berkala sangat disarankan, terutama bagi kelompok yang rentan terhadap kekurangan vitamin.
Cara Mencegah Kekurangan Vitamin
- Konsumsi makanan bergizi seimbang: Pastikan menu harian keluarga Mommies mencakup sumber vitamin dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian, daging, dan produk susu.
- Suplemen vitamin: Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui dosis yang tepat.
- Paparan sinar matahari: Luangkan waktu untuk berjemur di pagi hari guna meningkatkan kadar vitamin D.
- Hindari kebiasaan buruk: Batasi konsumsi alkohol dan berhenti merokok.
- Periksa kesehatan secara rutin: Lakukan tes vitamin secara berkala untuk mendeteksi defisiensi sejak dini.
Kapan Harus ke Dokter?
Tanda kekurangan vitamin dapat berdampak serius jika tidak segera ditangani. Diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius akibat kekurangan vitamin. Ibu hamil, anak-anak, dan individu dengan kondisi medis tertentu harus lebih waspada terhadap risiko ini. Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan.
BACA JUGA: Tubuh Sehat di Masa Tua, Ini 10 Vitamin Terbaik untuk Usia 40 dan 50 Tahun
Cover: Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS