Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Cara Membesarkan Anak dengan Kecerdasan Emosional dan Tips Menstimulasinya menurut Pakar
Tidak hanya IQ, EQ juga penting dalam tumbuh kembang anak. Berikut faktor yang mempengaruhi dan cara tingkatkan kecerdasan emosional pada anak.
Saat ini, masih banyak orang tua yang menganggap bahwa kecerdasan akademis atau intelligence quotient (IQ) merupakan satu-satunya indikator kesuksesan anak. Padahal, nyatanya kesuksesan anak tidak hanya ditentukan oleh IQ semata. Kecerdasan emosional atau emotional quotient (EQ) juga memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan mereka.
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali, memahami, mengelola, serta mempengaruhi emosi diri sendiri dan orang lain. Kecerdasan emosional berperan penting dalam keberhasilan hubungan interpersonal, kepemimpinan, dan kesejahteraan mental. Oleh karena itu, sebagai orang tua, penting untuk memberikan perhatian yang sama besar pada pengembangan kecerdasan emosional anak.
Lalu, faktor apa saja yang dapat mempengaruhi dan bagaimana cara menstimulasi kecerdasan emosional anak? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Mommies Daily berkesempatan untuk bertanya dengan Ratih Ibrahim, Psikolog Klinis, CEO & Founder Personal Growth, dan Ketua II Ikatan Psikolog Klinis Indonesia. Berikut penjelasan lengkapnya.
BACA JUGA: 15 Cara Membesarkan Anak dengan Kecerdasan Linguistik, Sederhana tapi Efektif!
Ciri atau Tanda Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional
Terdapat beberapa ciri atau indikator yang dapat diketahui orang tua ketika anak memiliki kecerdasan emosional. Tanda-tanda ini dapat terlihat dari perilaku atau karakter anak dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
1. Mampu Mengenali dan Mengungkapkan Emosi
Anak yang memiliki kecerdasan emosional tinggi umumnya memiliki kesadaran yang kuat akan emosi yang dimiliki dan menyebutkan apa yang mereka rasakan, seperti senang, sedih, marah, atau takut. Mereka juga mampu mengekspresikan emosi dengan cara yang sesuai dan tidak meledak-ledak.
2. Mampu Mengelola Emosi
Kemampuan mengelola emosi ini dapat anak tunjukkan saat mereka tidak mudah meledak atau terbawa emosi saat marah dan frustasi. Selain itu, anak juga mampu mengatasi frustasi tanpa tantrum atau berperilaku destruktif.
3. Memiliki Empati pada Orang Lain
Anak dengan kecerdasan emosional yang tinggi cenderung memiliki sikap empati yang tinggi. Anak mampu memahami perasaan orang lain dan menunjukkan kepedulian mereka. Mereka dapat menunjukkannya dengan simpati serta belas kasih, seperti menghibur teman yang sedang sedih.
4. Memiliki Keterampilan Sosial yang Baik
Salah satu ciri anak dengan kecerdasan emosional tinggi adalah memiliki keterampilan sosial dan berkomunikasi yang baik. Mereka dapat bermain dan bekerja sama dengan teman sebaya, keluarga, serta guru. Anak juga memiliki keterampilan mendengarkan sebagai salah satu syarat komunikasi yang baik.
5. Mampu Memotivasi Diri Sendiri
Anak dapat menunjukkan semangat dan ketekunan mereka dalam menyelesaikan tugas. Anak juga cenderung dapat memotivasi dirinya sendiri dalam bangkit dari kegagalan dan memiliki keinginan untuk terus belajar.
Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional Anak
Dalam penjelasannya, psikolog Ratih mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kecerdasan logika emosional pada anak.
1. Lingkungan Keluarga
Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, komunikasi yang bersifat terbuka, serta pengasuhan positif, cenderung memiliki kecerdasan emosional yang jauh lebih baik. Peran pengasuhan dari orang tua menunjukkan cara mengelola emosi yang menjadi contoh langsung bagi anak.
2. Hubungan dengan Teman Sebaya
Faktor lainnya yang mempengaruhi kecerdasan emosional anak adalah hubungan dengan teman sebaya. Interaksi anak dengan teman sebayanya mengajarkan anak dalam segi keterampilan sosial, empati, dan kerja sama. Selain itu, konflik yang umumnya muncul dalam pertemanan juga bisa menjadi kesempatan bagi anak untuk belajar menyelesaikan konflik.
3. Pengalaman dan Pendidikan
Adanya program pendidikan yang mengajarkan keterampilan sosial dan emosional membantu anak dalam memahami dan mengelola emosi mereka. Pengalaman menghadapi tantangan dan keberhasilan juga dapat memperkuat emosional anak.
4. Karakter Anak
Anak yang memiliki karakter atau temperamen yang mudah beradaptasi cenderung lebih cepat dalam mengembangkan kecerdasan emosional, dibandingkan dengan anak yang memiliki temperamen sulit. Hal ini disebabkan karena anak yang mudah beradaptasi lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan, mampu mengelola emosi dengan baik, dan terbuka pada kesempatan yang baru.
5. Kondisi Sosial dan Budaya
Salah satu faktor lainnya yang bisa mempengaruhi kecerdasan emosional anak adalah norma sosial dan budaya. Dalam budaya tertentu, emosi dapat diterima atau diharapkan untuk ditunjukkan dengan cara yang berbeda. Misalnya, dalam budaya yang menghargai kerja sama dan harmoni, anak mungkin didorong untuk menunjukkan empati dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan kelompok.
Cara untuk Menstimulasi atau Meningkatkan Kecerdasan Emosional pada Anak
Foto: Freepik
Meningkatkan kecerdasan emosional pada anak menjadi langkah penting dalam mendukung mereka untuk tumbuh menjadi seseorang yang memiliki rasa empati yang tinggi, kemampuan mengelola emosi yang baik, dan berkomunikasi dengan baik. Berikut ini beberapa cara yang bisa Mommies lakukan untuk menstimulasi kecerdasan emosional pada anak.
1. Membantu Anak Mengenali Emosi
Sebagai langkah awal untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada anak. Mommies dapat membantu mereka dalam mengenali dan menyebutkan emosi yang mereka rasakan dalam berbagai situasi. Gunakan kata-kata , seperti marah, senang, atau sedih untuk membantu mereka dalam memahami perasaannya sendiri.
2. Mendorong Ekspresi Emosi yang Tepat
Mendorong ekspresi emosi yang tepat pada anak dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata, gambar, atau menulis. Hindari memarahi anak dalam menunjukkan emosi, sebaiknya bantu mereka untuk menyalurkan emosi dengan cara yang baik.
3. Mengajarkan Empati
Dorong anak untuk memahami bagaimana perasaan orang lain. Mommies juga bisa menunjukkan empati dalam kehidupan sehari-hari, seperti membantu orang lain, mendengarkan dengan tulus, serta memahami perasaan orang lain di situasi tertentu. Libatkan anak dalam kegiatan yang mengajarkan tentang nilai berbagi, seperti memberikan mainan yang sudah tidak terpakai kepada anak lain yang lebih membutuhkan.
4. Memberikan Contoh
Cara lainnya yang dapat Mommies lakukan untuk menumbuhkan kecerdasan emosional pada anak adalah dengan memberikan contoh. Orang tua merupakan model utama bagi anak dalam mengelola emosi. Tunjukkan cara mengatasi stres dan mengelola perasaan dengan tenang kepada anak.
5. Melatih Keterampilan Memecahkan Masalah
Melatih keterampilan memecahkan masalah pada anak dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti bantu si kecil dalam mengenal masalah yang dihadapi, bantu anak untuk tetap tenang, serta ajar anak untuk berpikir kreatif dalam menemukan solusi. Bantu anak memilih solusi yang terbaik dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.
6. Mengajak Membantu Orang Lain
Mengajak anak untuk membantu orang lain bisa menjadi cara yang efektif dalam mengembangkan empati, kepedulian sosial, dan rasa tanggung jawab mereka. Ajak anak untuk membantu orang lain dengan dimulai dari hal sederhana, seperti mengikutsertakan mereka dalam kegiatan sukarelawan, rumah ibadah, atau sekadar menjenguk teman yang sedang sakit.
7. Melatih Resiliensi
Resiliensi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengatasi dan bangkit dari situasi yang sulit. Ajarkan anak untuk bangkit dari kegagalan dengan cara memberikan perspektif positif dan berikan kesempatan kepada mereka untuk mencoba lagi.
Pengaruh Kecerdasan Emosional pada Prestasi Anak
Dalam sesi wawancara, psikolog Ratih turut menjelaskan bahwa kecerdasan emosional dapat berpengaruh pada prestasi anak. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan, meliputi.
1. Kemampuan Mengatur Diri
Anak yang mampu mengelola emosinya dengan baik dapat berkonsentrasi lebih baik di sekolah dan menyelesaikan tugas dengan disiplin. Selain itu, mereka juga lebih mudah dalam berinteraksi dengan teman dan guru, menciptakan hubungan yang positif, dan ketahanan diri dalam menghadapi tantangan akademik.
2. Keterampilan Sosial yang Baik
Anak dengan kecerdasan emosional yang tinggi lebih mudah berinteraksi, bekerja sama dalam kelompok, dan memiliki hubungan yang sehat dengan guru serta teman-temannya. Dengan kemampuan ini, anak dapat membangun kepercayaan dan menciptakan suasana belajar yang harmonis.
3. Motivasi yang Tinggi
Alasan lain yang menyebabkan kecerdasan emosional berpengaruh pada prestasi anak adalah motivasi yang tinggi. Anak dengan kecerdasan ini memiliki dorongan intrinsik untuk belajar dan mencapai tujuan. Tentunya kondisi ini membuat anak memiliki hubungan yang sehat dan dapat mengambil langkah positif dalam mencapai impian mereka.
4. Berkurangnya Rasa Cemas dan Stres
Anak yang dapat mengatur emosinya cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah, sehingga berdampak positif pada kemampuan belajar dan daya ingat mereka. Selain itu, anak juga lebih mampu berkonsentrasi, memecahkan masalah dengan tenang, dan membuat keputusan dengan bijaksana.
5. Kemampuan Problem Solving
Alasan terakhir yang membuat kecerdasan emosional memiliki pengaruh besar pada prestasi anak adalah kemampuan memecahkan masalah atau problem solving. Anak yang mampu berpikir jernih saat menghadapi tantangan akan lebih mudah dalam menemukan solusi dan tidak mudah menyerah.
Menanamkan kecerdasan emosional pada anak merupakan investasi berharga untuk masa depan mereka. Dengan memberikan dukungan, contoh, serta ruang bagi mereka untuk mengelola emosi, hal ini dapat membuka keberhasilan anak dalam hubungan sosial, karier, serta pendidikannya.
BACA JUGA: Tips Besarkan Anak dengan Kecerdasan Logis Matematis Menurut Psikolog
Ditulis oleh: Nariko Christabel
Cover: Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS