Bukan sekadar flu biasa, virus Human Metapneumovirus (HMPV) menyebar secara cepat dan luas di China. Lakukan ini saat akan pergi dan pulang dari China!
China kembali digemparkan dengan kemunculan wabah virus baru. Human Metapneumovirus atau HMPV kini sedang merebak di China dan menarik perhatian global belakangan ini. Hal ini terjadi karena virus HMPV menyebar sangat luas dan cepat, sehingga memicu peningkatan kasus yang cukup signifikan di wilayah China bagian utara Tiongkok.
Human Metapneumovirus (HMPV) merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan bawah. Infeksi penyakit yang umumnya terjadi pada musim dingin dan awal musim semi ini bahkan sudah menyebar juga di Malaysia dengan 327 kasus teridentifikasi. Berikut penjelasan mengenai awal mula kemunculan virus HMPV hingga cara penyebarannya.
Perlu diketahui bahwa Human Pneumovirus (HMPV) bukanlah virus baru. Virus ini pertama kali ditemukan pada 2001 oleh para peneliti di Belanda, tetapi berdasarkan pada studi retrospektif, HMPV sudah menginfeksi manusia sejak tahun 1958. Berbeda dengan kasus di tahun-tahun sebelumnya, virus HMPV yang merebak di China saat ini memiliki penyebaran yang bersifat agresif dan terkonsentrasi, terutama pada China bagian utara.
Pemerintah China telah melaporkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat di wilayah perkotaan dengan mobilitas yang tinggi dan padat penduduk. Rumah sakit di berbagai kota besar China juga melaporkan adanya peningkatan kunjungan pasien dengan gejala pernapasan dan terbukti positif HMPV dalam tes diagnostik.
Virus yang merebak dengan cepat di China ini diduga karena beberapa alasan, seperti musim dingin yang berkepanjangan, masyarakat baru mengalami periode pemulihan panjang dari virus Covid-19, dan peningkatan aktivitas sosial pasca pandemi.
BACA JUGA: 10 Obat Radang Tenggorokan dan Flu yang Bisa Dibeli di Apotek, Harga Mulai dari Rp3.000
Menyangkut virus yang menyebar dengan cepat terutama di kalangan anak-anak berusia di bawah 14 tahun ini, pemerintah China sudah melakukan sejumlah tindakan dari berbagai aspek. Fasilitas kesehatan China telah dimobilisasi terkait peningkatan jumlah pasien dan kampanye kesehatan masyarakat diluncurkan untuk peningkatan kesadaran tentang langkah-langkah pencegahan.
Pemerintah China turut meningkatkan sistem pemantauan penyakit secara signifikan, dengan penekanan khusus pada deteksi dini kasus HMPV. Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga bekerja sama dengan otoritas kesehatan China untuk memantau evolusi virus dan menilai risiko potensial bagi kesehatan global.
Selain menyebar dengan cepat di China, diketahui virus HMPV juga meningkat di negara tetangga RI. Kementerian Kesehatan Malaysia telah melaporkan total 327 kasus infeksi HMPV. Meskipun bukan penyakit yang wajib dilaporkan menurut Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1988, tetapi Pemerintah Malaysia tetap terus memantau perkembangan infeksi saluran pernapasan baik di dalam negeri maupun internasional.
“Sebagai langkah pencegahan dan pengendalian penyebaran infeksi, Kementerian Kesehatan terus melakukan pemantauan dari waktu ke waktu, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ini termasuk virus penyebab Covid-19, influenza, dan infeksi saluran pernapasan lainnya,” kata otoritas setempat Malaysia melansir dari CNBC Indonesia.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC China) menyebutkan beberapa gejala umum yang kerap ditemui oleh seseorang yang terjangkit HMPV, antara lain.
Virus HMPV menyebar melalui kontak langsung dengan penderita atau menyentuh benda yang telah terkontaminasi dengan virus, seperti berjabat tangan, berpelukan, batuk dan bersin, menyentuh gagang telepon, mesin ketik, hingga gagang pintu. Seperti kebanyakan virus lainnya, HMPV juga berisiko menular pada orang yang berada di lingkungan padat, seperti sekolah dan transportasi umum.
Semua orang dapat tertular virus HMPV, tetapi dapat berisiko lebih tinggi jika:
BACA JUGA: 7 Rekomendasi Suplemen Halal untuk Boost Kesehatan Keluarga
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Widyawati mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ditemukan infeksi virus HMPV di Indonesia seperti China. Meskipun begitu, masyarakat tetap harus melakukan serangkaian tindakan untuk mencegah penularan virus HMPV. Berikut ini beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan Mommies dan keluarga melansir dari Cleveland Clinic.
Jika Mommies berencana untuk bepergian ke China atau baru kembali dari China selama wabah HMPV sedang menyebar, maka penting untuk mengambil langkah-langkah berikut untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
Perhatikan kondisi kesehatan pribadi dan gejala, seperti batuk, demam, atau kesulitan bernapas. Jika mengalami beberapa gejala di atas, maka Mommies perlu mempertimbangkan kembali untuk menunda perjalanan dan segera konsultasi dengan pihak kesehatan.
Apabila memang sudah berencana berangkat ke China, jangan lupa untuk taat menerapkan protokol kesehatan, seperti sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik, hindari menyentuh wajah, menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin. Selain itu, penting juga untuk menggunakan masker, terutama di lingkungan yang ramai atau padat untuk mengurangi risiko penularan.
Patuhilah arahan dari otoritas kesehatan setempat, termasuk persyaratan karantina atau isolasi selama mandiri selama 5-7 hari dari hari keberangkatan atau tiba. Kontak erat dengan kasus positif perlu melakukan pemantauan gejala secara ketat dan membatasi interaksi sosial.
Sebelum bepergian, diskusikan terlebih dahulu rencana Mommies dengan dokter atau tenaga kesehatan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan dalam keadaan prima saat melakukan perjalanan. Dokter dan tenaga kesehatan juga bisa memberikan saran seperti langkah pencegahan tambahan, kebutuhan vaksinasi, atau rekomendasi obat-obatan yang dapat dibawa saat perjalanan.
BACA JUGA: Terbaru, Ini Daftar Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
Nah Mommies, itulah rangkuman penjelasan mengenai virus HMPV yang sedang mewabah di China dan menjadi perhatian global saat ini. Meskipun belum masuk di Indonesia, jangan lupa untuk tetap menerapkan tindakan pencegahan, ya! Semoga bermanfaat informasinya.
Penulis: Nariko Christabel
Cover: kjpargeter on Freepik