Ada banyak sebab mengapa pada usia 40-an libido wanita menurun sehingga merasa gairah seks menurun. Yuk, cari tahu beragam fakta tentang seks pada usia 40-an.
Memasuki usia 40-an sering kali membawa berbagai perubahan dalam hidup seorang wanita, termasuk dalam hal gairah seksual. Bagi banyak wanita, problem “tidak bergairah” menjadi keluhan umum. Namun, gairah seks yang menurun bukanlah sesuatu yang boleh dibiarkan tanpa solusi. Artikel ini akan membahas fakta tentang seks pada usia 40, seperti menurunnya gairah seks, penyebab, tanda-tanda, serta cara-cara efektif untuk mengatasinya.
Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan langkah-langkah yang tepat, Mommies dapat meningkatkan kualitas kehidupan seksual Mommies dan pasangan.
BACA JUGA: 7 Tanda Hubungan Seks yang Sehat dalam Pernikahan dan Tips Menjaganya
Libido atau gairah seksual adalah dorongan alami tubuh untuk melakukan aktivitas seksual. Setelah usia 40-an, penurunan kadar hormon seperti estrogen dan testosteron dapat menyebabkan:
Faktor-faktor ini tidak hanya menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks, tetapi juga mengurangi hasrat untuk melakukannya.
Selain itu, menopause dan perimenopause dapat memengaruhi libido secara signifikan. Perimenopause adalah periode sebelum menopause ketika menstruasi mulai tidak teratur, biasanya disertai dengan perubahan hormon yang memengaruhi suasana hati dan fungsi seksual.
Penurunan kadar hormon juga dapat memengaruhi fungsi tubuh lainnya. Contohnya, estrogen yang rendah dapat menyebabkan kekeringan vagina, yang sering kali membuat hubungan seks terasa tidak nyaman. Selain itu, penurunan kadar testosteron, meskipun lebih kecil dibandingkan pria, juga memiliki peran penting dalam libido wanita.
Berikut adalah tanda-tanda utama dari rendahnya gairah seksual:
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada “magic number” untuk menentukan tingkat libido yang dianggap rendah. Setiap orang memiliki tingkat hasrat seksual yang berbeda-beda. Yang penting adalah bagaimana perubahan ini memengaruhi hubungan Mommies dengan pasangan dan rasa percaya diri Mommies.
Jika Mommies merasakan gejala ini selama lebih dari enam bulan, segeralah mencari solusi agar hubungan dan rasa percaya diri tetap terjaga. Perubahan ini sering kali tidak hanya bersifat fisik tetapi juga melibatkan aspek emosional dan psikologis.
Yuk, kenali penyebab gairan seks menurun di usia ini!
Beberapa kondisi medis seperti menopause, diabetes tipe 2, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat memengaruhi libido. Menopause sering menyebabkan kekeringan vagina yang mengurangi kenyamanan saat berhubungan intim. Diabetes dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, sedangkan obesitas juga dapat menurunkan kepercayaan diri dan hasrat seksual.
Stres, kecemasan, dan depresi dapat membuat seseorang kehilangan minat dalam aktivitas seksual. Gangguan kesehatan mental lainnya, seperti trauma masa lalu, juga dapat memengaruhi libido. Mengelola kesehatan mental melalui terapi atau diet bergizi dapat membantu meningkatkan suasana hati dan gairah seks.
Perubahan hormon dan kelelahan pascapersalinan sering kali menjadi penyebab rendahnya libido. Kekhawatiran tentang peran sebagai orang tua, kelelahan akibat mengurus bayi, dan perubahan pada tubuh setelah melahirkan semuanya dapat memengaruhi hasrat seksual.
Kebiasaan tidak sehat, seperti kurang olahraga, pola makan buruk, konsumsi alkohol berlebih, atau merokok, dapat menurunkan libido. Kebiasaan ini juga dapat memengaruhi aliran darah dan fungsi hormon, yang berkontribusi pada menurunnya gairah seks.
Beberapa masalah emosional seperti citra tubuh yang buruk, pengalaman seksual yang negatif, trauma, dan stres dapat menekan gairah seksual. Wanita yang merasa tidak percaya diri terhadap tubuh mereka sering kali mengalami kesulitan menikmati hubungan intim.
Kualitas hubungan dengan pasangan sangat berpengaruh terhadap libido. Kedekatan emosional, rasa aman, dan keintiman sering kali menjadi faktor utama dalam gairah seks wanita. Konflik dalam hubungan atau kurangnya komunikasi dapat menyebabkan ketegangan yang berdampak negatif pada hasrat seksual.
Setelah menopause, perubahan seperti berkurangnya pelumasan vagina dan elastisitas dinding vagina dapat membuat hubungan seksual terasa kurang menyenangkan atau bahkan menyakitkan.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu meningkatkan gairah seksual pada usia 40:
Beberapa obat seperti Addyi (flibanserin) dan Vyleesi (bremelanotide) dapat membantu meningkatkan libido. Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Selain itu, ada pengobatan seperti DHEA vaginal yang dapat membantu mengatasi kekeringan vagina.
Terapi ini dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan sirkulasi darah, dan mendukung kesehatan seksual secara keseluruhan. Akupunktur juga membantu tubuh mencapai keseimbangan hormon.
Yoga dapat mengurangi stres, meningkatkan fleksibilitas, dan memperkuat otot panggul.
Hipnoterapi dapat membantu mengatasi faktor psikologis yang menghambat hasrat seksual, seperti kecemasan atau keyakinan negatif tentang seks. Sesi hipnoterapi yang dipandu profesional dapat membantu memperbaiki pola pikir negatif.
Tetap terhidrasi dan mengonsumsi makanan bergizi dapat meningkatkan aliran darah dan kenyamanan selama aktivitas seksual. Makanan yang kaya antioksidan, seperti buah dan sayuran, dapat meningkatkan energi dan suasana hati.
Bicara dengan pasangan tentang kebutuhan, keinginan, dan batasan seksual dapat meningkatkan keintiman. Komunikasi terbuka juga membantu mengurangi kecemasan dan meningkat Lingkungan Romantis. Ciptakan suasana yang nyaman dengan lilin, pencahayaan redup, atau musik lembut untuk meningkatkan mood. Pengaturan yang mendukung keintiman sering kali menjadi langkah awal yang baik.
Beberapa suplemen alami, seperti black cohosh dan ginkgo biloba, dapat membantu meningkatkan fungsi seksual. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya untuk memastikan keamanan.
Obat seperti Wellbutrin (bupropion) dapat meningkatkan libido sebagai efek samping. Namun, pengobatan ini harus digunakan di bawah pengawasan medis.
Produk ini dapat mengatasi kekeringan vagina, sehingga aktivitas seksual menjadi lebih nyaman. Pilih pelumas berbahan dasar air yang aman dan efektif.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika masalah ini berlanjut lebih dari enam bulan ya, Mommies.
BACA JUGA: 12 Gaya Seks Menantang ala Kama Sutra yang Layak Dicoba Sepanjang Liburan!
Cover: Freepik