Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Fakta Terbaru Kasus Agus Buntung dan Tips Menghindari Orang yang Manipulatif
Bermodalkan manipulasi psikologis, korban Agus Buntung capai 15 orang dan 3 diantaranya anak di bawah umur. Simak ciri-ciri orang manipulatif dan cara menghindarinya.
Kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama I Wayan Agus Suartama atau yang dikenal dengan Agus Buntung, seorang penyandang disabilitas terus menjadi sorotan publik, terutama setelah rekaman video ancamannya terhadap korban viral di media sosial. Kasus ini mengungkap berbagai fakta mengejutkan, mulai dari pola tindakan hingga jumlah korban yang kian bertambah.
Hingga saat ini, sebanyak 15 korban telah melaporkan kasus terkait peristiwa ini. Mirisnya, tiga diantaranya merupakan anak di bawah umur. Agus sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan penanganan akan kasus ini masih berjalan, termasuk salah satunya adalah rekonstruksi.
BACA JUGA: Dendam karena Sering Diejek, Ini 5 Fakta Pria di Sumut Tikam 3 Anak Tetangga
Fakta tentang Kasus Agus Buntung
Berikut ini beberapa fakta terkait tentang kasus Agus Buntung, mulai dari awal mula kasus ini terungkap hingga modus yang digunakan pelaku untuk menjebak korbannya.
1. Awal Mula Agus Ditetapkan sebagai Tersangka
Kasus yang melibatkan Agus Buntung ini sudah pertama kali terungkap pada 7 Oktober 2024 setelah seorang mahasiswi yang melaporkan ke kepolisian bahwa dirinya menjadi korban aksi pelecehan seksual yang dilakukan Agus. Setelah laporan tersebut diterima, pihak kepolisian pun melakukan penyelidikan.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda NTB lalu menetapkan Agus sebagai tersangka dan langsung menjadi sorotan di media sosial, bahkan trending topic. Hal ini disebabkan karena banyak warganet yang penasaran tentang kronologi dan pola pelecehan seksual yang dilakukan Agus mengetahui bahwa dirinya merupakan disabilitas dan tidak mempunyai kedua tangan.
2. Korban Terus Bertambah Seiring Waktu
Tidak hanya dilaporkan oleh satu orang, seiring waktu berjalan korban Agus bertambah menjadi 15 orang. Mereka bersuara dan mengaku menjadi korban pelecehan seksual Agus. Berdasarkan pengakuan para korban, Agus melakukan aksinya di sebuah homestay.
Kini, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan dan telah menerima kesaksian dari sejumlah pihak, termasuk penjaga homestay yang memperkuat dugaan bahwa Agus memang kerap berada di lokasi tersebut saat kejadian berlangsung. Bahkan telah diungkap juga oleh pihak kepolisian bahwa setidaknya terdapat 4-5 perempuan berbeda yang dibawa Agus ke homestay selama setahun terakhir.
3. Agus Menggunakan Strategi Manipulasi Psikologis
Berdasarkan laporan dan pengakuan yang diterima kepolisian dari berbagai saksi, para korban yang datang bersama Agus tidak menunjukkan keanehan atau kejanggalan. Sedangkan menurut psikolog, Agus melancarkan aksinya dengan trik manipulasi emosional untuk mendekati dan mempengaruhi para korbannya. Dengan kondisi fisiknya tersebut, Agus mampu menciptakan kesan bahwa ia tidak akan melakukan tindakan pelecehan dan membuat korban menjadi lengah.
Agus juga beraksi dengan berpura-pura meminta bantuan sebagai penyandang disabilitas. Modus ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan kepercayaan korban sebelum dibawa ke lokasi kejadian. Bahkan, dalam beberapa kasus Agus meminta korban membayar biaya homestay sebesar Rp50 ribu dengan alasan bahwa ia tidak memiliki uang tunai.
Lalu, setelah korban berada di kamar, Agus memanfaatkan situasi untuk melakukan tindakan pelecehan. Penggunaan sepeda motor untuk mengajak para korbannya berkeliling juga menjadi bagian dari strategi pelaku untuk membuat korban menjadi nyaman sebelum melakukan aksinya.
4. Rekaman Suara Ancaman Agus Viral di Media Sosial
Foto: CNN
Sebanyak empat korban telah mengajukan permintaan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Mereka mengungkapkan adanya tekanan psikologis yang signifikan, terutama setelah rekaman ancaman Agus viral di media sosial. Ancaman tersebut membuat korban merasa terintimidasi dan merasa takut untuk melanjutkan laporan.
“Kalau kamu nangis, kujamin bakal mati. Ini bisa kamu jadikan bukti omongan saya kirim ke orang tuamu. Membunuh bukan berarti saya membunuh, tapi membunuh mentalmu,” ancam Agus dalam rekaman yang tersebar luas di media sosial saat ini.
5. Saksi dan Korban Meminta Perlindungan ke LPSK
Bukan hanya korban, melainkan juga terdapat dua saksi yang meminta perlindungan LPSK. Padahal, menurut Wakil Ketua LPSK, Sri Suparyati pengusutan kasus ini terkesan lambat karena adanya aparat penegak hukum yang tidak menjadikan kesaksian korban sebagai landasan utama dalam membongkar kasus.
“Hambatannya adalah karena keterangan korban belum menjadi basis utama. Sementara Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual meletakkan keterangan korban,” ujar Sri mengutip dari CNN.
6. Hasil Rekonstruksi dan Bukti-Bukti Baru
Berdasarkan rekonstruksi yang dilakukan polda NTB, terdapat tiga lokasi yang menjadi cakupan utama, yakni Taman Udayana, Islamic Center, dan sebuah homestay di Mataram. Rekonstruksi dimulai di Taman Udayana, lokasi pertemuan pertama antara Agus dan korban. Dalam adegan tersebut, Agus dibonceng menuju Nangs Homestay yang jaraknya tidak jauh dari Taman Udayana.
Sebelum menuju homestay, terjadi kesepakatan antara Agus dan korban mengenai pembayaran kamar. Korban pun akhirnya setuju dan membayar kamar. Selanjutnya, rekonstruksi menunjukkan keduanya memasuki kamar.
Adegan ini menjadi fokus utama karena tempat tersebut diduga menjadi lokasi terjadinya kekerasan seksual. Setelah meninggalkan homestay, rekonstruksi berlanjut ke Islamic Center yang menjadi lokasi terakhir dalam rangkaian kejadian. Sebanyak total 49 adegan diperagakan untuk memberikan gambaran tentang kejadian.
7. Pembelaan Agus Buntung dan Dukungan Pengacara
Terdapat 16 pengacara yang menyatakan akan membela Agus dalam kasus ini. Tim kuasa hukum menyebut bahwa pelaku bersikap kooperatif dalam memberikan informasi, meskipun pembelaan yang diajukan kerap memicu kritikan publik. Pengacara mengklaim tindakan yang dilakukan pelaku berdasarkan kesepakatan dengan korban.
Namun, di sisi lain pengacara korban menekankan pentingnya mengedepankan kesaksian korban sebagai bukti utama karena sesuai dengan UU Kekerasan Seksual. Pengalaman korban merupakan basis utama dalam proses penegakan hukum.
Meskipun belum resmi dijatuhi hukuman, Agus sebagai penyandang disabilitas dan tersangka pelecehan seksual tidak membuat dirinya terbebas dari tanggung jawab hukum atas perbuatannya. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, proses hukum pidana bagi penyandang disabilitas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum acara pidana.
Ciri-Ciri Orang Manipulatif
Terdapat sejumlah ciri-ciri yang menandakan seseorang berperilaku manipulatif, berikut ini beberapa ciri-cirinya yang perlu diwaspadai.
- Memanipulasi fakta
- Melakukan gaslighting
- Mudah dekat dengan orang lain
- Membuat lelucon yang bersifat menyinggung
- Mengambil keuntungan untuk diri sendiri
- Memberikan silent treatment
- Sering mengajukan pertanyaan pancingan
- Membuat orang merasa bersalah
- Memeras secara emosional
- Adanya ketidaksesuaian antara kata dan perbuatan
Cara Terhindar dari Orang Manipulatif
Foto: Freepik
Berkaca dari kasus pelecehan seksual Agus Buntung, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari seseorang yang memiliki sikap manipulatif. Intip tipsnya di bawah ini!
1. Bersikap Datar dan Tentukan Batasan Diri
Salah satu cara untuk menghadapi orang yang manipulatif adalah dengan bersikap datar atau acuh tak acuh. Umumnya, seseorang yang manipulatif sangat menyukai drama dan mereka akan memanfaatkan orang di sekitarnya untuk memperkeruh masalah tersebut. Dengan demikian, jadilah pribadi yang bersikap datar dan menentukan batasan diri agar orang manipulatif tersebut tidak dengan mudah masuk dalam kehidupan Mommies.
2. Percaya pada Diri Sendiri
Apabila Mommies sudah mencurigai seseorang yang memiliki sikap manipulatif, maka jangan ragu untuk segera mendengarkan dan bertindak sesuai dengan insting pribadi. Percayalah pada nilai-nilai dan pendapat sendiri agar tidak mudah untuk dimanipulasi. Tunjukkan bahwa Mommies memiliki harga diri yang tidak bisa diatur oleh orang lain.
3. Fokus pada Fakta dan Bertindak dengan Tegas
Orang yang manipulatif tidak jarang sering membuat seseorang ragu dan mudah bertanya-tanya. Oleh karena itu, penting bagi Mommies untuk tetap fokus pada fakta serta bukti yang ada. Hindari terlalu banyak memberikan informasi kepada mereka dan bertindaklah secara tegas serta konsisten untuk menghindari jebakan mereka.
4. Berpikir sebelum Bertindak
Ketika Mommies sedang dipengaruhi oleh seseorang yang manipulatif, berhentilah sejenak untuk menenangkan diri dan pertimbangkan kembali apa yang baik untuk dilakukan sebelum tindakan yang dipilih justru membuat kita semakin terjebak dengan mereka. Tingkatkan keyakinan dan rasa percaya diri untuk menunjukkan pada manipulator bahwa Mommies dapat membela haknya sendiri.
5. Menjaga Emosi agar Tetap Stabil
Tips terakhir yang tidak kalah penting untuk diterapkan adalah selalu menjaga emosi agar tetap terkendali dan hindari terjebak dalam permainan seseorang yang manipulatif. Latihlah diri untuk selalu bersikap tenang dan rasional dalam menghadapi seseorang yang berusaha memanipulasi emosi Mommies.
Itulah sederet informasi mengenai fakta kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama Agus Buntung sebagai tersangka hingga cara terhindar dari seseorang yang memiliki sikap manipulatif. Selalu perhatikan orang-orang di sekitar Mommies dan selalu percaya pada diri sendiri untuk terhindar dari manipulator. Semoga membantu!
BACA JUGA: Kronologi Donasi Agus Salim: Perselisihan hingga Akhirnya Meminta Maaf
Ditulis oleh: Nariko Christabel
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS