Mommies yang sedang bingung mencari kegiatan produktif untuk mengisi masa liburan anak, sambil mengasah kemampuan mereka, yuk, kumpul di sini!
Anak-anak itu makhluk paling aktif dan nggak bisa diam yang pernah kita tahu. Untuk membantu menyalurkan energi mereka, terutama di masa liburan, orang tua harus pandai memilihkan beragam kegiatan produktif akan mengasah kemampuan anak-anak.
Masa liburan sering kali menjadi momen yang ditunggu-tunggu anak-anak. Selain memberikan kesempatan untuk bersantai, jangan lupa, liburan juga merupakan waktu yang tepat bagi anak-anak untuk mengembangkan berbagai skill baru.
BACA JUGA: Persiapan Liburan Keluarga: Ini Daftar Obat-obatan yang Wajib Dibawa!
Orang tua berperan penting dalam menyediakan lingkungan yang mendukung dan menginspirasi anak untuk mencoba hal-hal baru. Dengan sedikit perencanaan, liburan tidak hanya menjadi waktu untuk bersantai, tetapi juga momen untuk belajar dan menambah skill?
Namun, mungkin ada Mommies yang bertanya-tanya, memang perlu ya menggunakan masa liburan untuk tetap belajar dan mengasah kemampuan? Memang anak-anak nggak capek? Coba simak penjelasan dari Nadya Pramesrani, M.Psi., Psikolog, CoFounder dari Rumah Dandelion, yang juga adalah seorang Psikolog Keluarga dan Pernikahan.
Psikolog Nadya bilang, “Mengasah keahlian anak setiap saat, terutama yang berkaitan dengan daily life (life skill) selalu dibutuhkan karena akan membantu anak bisa menjadi mandiri dan siap menghadapi semua tantangan hidup. Kan, yang dibutuhkan oleh anak tidak hanya terkait kemampuan akademis (yang mayoritas didapat dari kegiatan sekolah). Jadi di saat liburan, karena waktu anak yang lebih kosong, orang tua justru bisa memanfaatkan periode waktu ini untuk eksplorasi minat dan bakat anak atau kegiatan-kegiatan alternatif (yang mengasah soft skill), yang belum sempat dicobakan ketika periode sekolah (karena jadwal penuh misalnya).”
“Dengan memilihkan aktivitas-aktivitas yang berbeda dari kebiasaan juga bisa membantu anak untuk semakin meningkatkan kemampuan sosialisasinya, kemampuan beradaptasi, dan meningkatkan wawasan anak karena ada kesempatan untuk berinteraksi dengan orang dan lingkungan lain yang berbeda dari kebiasaannya tersebut,” imbuh Psikolog Nadya.
Dalam menentukan kegiatan, orang tua perlu melibatkan anak juga dalam pengambilan keputusannya.
Orang tua bisa memberikan “menu” kegiatan yang bisa anak pilih dan berikan penjelasannya juga terkait:
Untuk anak-anak yang pemalu atau enggan memasuki lingkungan dan aktivitas baru, Psikolog Nadya menyarankan anak mungkin akan butuh didampingi oleh orang tuanya selama kegiatan liburan tersebut berlangsung. Jadi, pastikan Mommies juga memiliki waktu dan kesempatan untuk mendampingi anak Mommies.
Pilihlah kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak Mommies agar semua anggota keluarga bisa menikmati liburan yang penuh kenangan dan bermanfaat.
Dengan memanfaatkan waktu liburan untuk melakukan kegiatan yang produktif, anak-anak tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga yang bisa mendukung tumbuh kembang mereka. Berikut adalah 13 skill yang bisa diasah anak-anak selama liburan.
Kreativitas adalah keterampilan penting yang dapat dikembangkan melalui berbagai aktivitas seperti melukis, membuat kerajinan tangan, atau menciptakan karya seni dari bahan sederhana. Misalnya, melukis di atas kain atau batu bisa menjadi tantangan menarik yang memacu imajinasi mereka.
Permainan seperti copycat (meniru gerakan teman) adalah cara yang menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan kerjasama dan membangun hubungan sosial. Dengan permainan ini, anak-anak belajar berinteraksi dan memahami pola pikir teman mereka.
Ajak anak untuk mengatur ulang mainan, buku, atau alat tulis mereka. Berikan tantangan untuk menciptakan tata letak terbaik. Aktivitas ini tidak hanya membantu mereka menjadi lebih rapi, tetapi juga melatih keterampilan berpikir logis dan fleksibilitas.
Simulasikan satu hari di mana anak harus mengurus semua kebutuhan rumah tangga seperti mencuci pakaian, menyiram tanaman, dan memasak makanan sederhana seperti omelet dan nasi goreng. Kegiatan ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab, kemandirian, dan kepercayaan diri anak.
Permainan seperti video game edukatif, permainan papan, atau bahkan perburuan harta karun dapat melatih kemampuan berpikir strategis, pengambilan keputusan, serta keterampilan memori dan konsentrasi anak.
Membaca buku selama liburan dapat membuka wawasan anak, memperkaya kosa kata, dan meningkatkan daya imajinasi. Jadikan membaca sebagai kegiatan menyenangkan dengan memilih buku sesuai minat anak atau membaca bersama sebagai keluarga.
Mengajak anak untuk trekking atau hiking tidak hanya mempererat hubungan mereka dengan alam tetapi juga mengasah keterampilan emosional, sosial, serta fisik mereka. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan kekuatan mental anak.
Memasak adalah keterampilan hidup yang penting. Ajak anak untuk mencoba resep sederhana seperti membuat pancake atau sandwich. Selain menjadi pengalaman yang menyenangkan, memasak juga mengajarkan ketelitian dan tanggung jawab.
Liburan adalah waktu yang baik untuk memperkenalkan anak pada olahraga seperti berenang, yoga, atau lari. Berolahraga tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik tapi juga membantu anak mengurangi kecanduan pada layar gadget, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan rasa percaya diri.
Mengikuti kelas bahasa asing selama liburan dapat memperluas wawasan anak, terutama jika Mommies memiliki rencana untuk melanjutkan pendidikan mereka di luar negeri. Belajar bahasa juga meningkatkan daya ingat dan keterampilan komunikasi.
Mengingat anak-anak di rumah lebih sering nempel sama gadget dan main gim, maka liburan adalah saat yang tepat untuk menanamkan kebiasaan sehat. Buatlah jadwal untuk melatih mereka tertib dan menghargai waktu. Meski libur, mereka tetap harus bangun pagi, berolahraga, mandi, sarapan, belajar, melakukan pekerjaan rumah tangga, dan tentu saja menikmati waktu bebas. Biasakan anak-anak mematuhi jadwal dan dorong mereka untuk mempertahankan jadwal yang sehat itu.
Dorong anak-anak untuk mengikuti kompetisi di luar sekolah, seperti lomba menggambar, debat, menulis esai, atau berenang. Kompetisi tidak hanya melatih keterampilan teknis mereka, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan keterampilan sosial anak.
Bagi anak usia remaja, magang bisa menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat. Dengan magang, mereka dapat mengenal dunia kerja sejak dini, memahami bagaimana sebuah perusahaan beroperasi, dan membangun keterampilan yang akan membantu mereka dalam karier di masa depan.
BACA JUGA: Capsule Wardrobe Traveling bersama Balita: Trik Anti Ribet untuk Liburan Nyaman
Cover: Freepik