Sorry, we couldn't find any article matching ''
6 Alasan Kenapa Anak Tidak Betah di Rumah, Orang Tua Wajib Baca!
Anak tidak betah di rumah ternyata memiliki beragam alasan, tetapi satu benang merahnya adalah: sikap orang tua. Jadi, orang tua, perlu tahu dan hindari, ya!
Saat anak tidak betah di rumah dan memilih menghabiskan waktu di rumah saudara, tetangga atau di sekolah, jangan langsung marah tapi cari tahu dulu alasan sebenarnya. Jangan sampai ternyata sikap kitalah sebagai orang tua yang menjadi pemicunya.
BACA JUGA: Agar Hubungan Rumah Tangga Tetap Harmonis, Kenali 5 Jenis Stress Language Ini!
6 Alasan Kenapa Anak Tidak Betah di Rumah
Berikut alasan-alasan kenapa seorang anak tidak betah berada di rumah!
Foto: Freepik
1. Orang tua sering berantem
Suami isteri yang sering bertengkar membuat anak merasa tidak aman dan nyaman di rumah sendiri. Ketegangan yang tercipta antara kedua orang tua menjadikan rumah sebagai tempat yang akhirnya paling dihindari anak.
2. Orang tua terlalu otoriter
Pendapat anak tidak pernah didengar, hanya suara orang tua yang benar, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kalau memberikan aturan tidak diikuti alasan yang jelas, hanya sekadar melarang-larang dan privacy anak pun tidak dihargai.
3. Orang tua hobi mengkritik
Orang tua hanya fokus pada kesalahan yang dilakukan anak, dan tidak pernah menghargai hal-hal baik atau pun pencapaian anak.
4. Orang tua sangat senang membanding anak dengan orang lain
Sering membandingkan si kakak dengan si adik? Atau membandingkan anak kita dengan keponakan atau bahkan teman-temannya? Hati-hati, ya, karena selain membuat anak kehilangan rasa percaya diri, hal itu juga membuatnya malas berada di rumah.
5. Rumah yang tidak hangat
Orang tua memang tidak bertengkar, tetapi juga tidak ada kehangatan. Semua anggota keluarga sibuk masing-masing, tidak ada waktu bersama, bahkan sekadar mengobrol atau bertanya kesibukan satu sama lain. Masih malas mengatakan sayang ke anak atau pasangan? Yuk, ungkapkan rasa sayang kita mulai sekarang agar rumah menjadi tempat yang hangat.
6. Orang tua pelaku KDRT
Saya rasa tidak perlu dijelaskan lebih lanjut lagi, ya, mengenai hal ini. Orang tua pelaku KDRT sudah pasti tak hanya menimbulkan trauma kepada anak, tetapi sudah pasti membuat anak malas berada di dekatnya maupun di tempat di mana pelaku kerap melakukan kekerasan.
Pertanyaannya sekarang,
Sudahkah kita menjadikan rumah sebagai tempat yang nyaman untuk anak?
- Tempat anak merasa dirangkul bukan dipukul
- Tempat anak merasa aman bukan tempat anak menerima amukan
- Tempat anak merasa dicintai bukan dicaci maki
- Tempat anak merasa disayang bukan merasa malang
- Tempat anak ingin pulang, bukan tempat yang menjadi alasan anak ingin menghilang
Silakan dijawab!
BACA JUGA: 6 Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja Laki-laki yang Perlu Mommies Ajarkan di Rumah
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS