Sorry, we couldn't find any article matching ''
Kerupuk Warna-warni Berbahaya bagi Kesehatan? Ini Faktanya
Waspada! Ada bahaya di balik kerupuk warna-warni. Cari tahu mengapa kerupuk dengan warna mencolok bisa membahayakan kesehatan Mommies dan keluarga.
Makan tanpa kerupuk bagi sebagian besar masyarakat Indonesia ibarat sayur tanpa garam, kurang lengkap rasanya. Baik sebagai pelengkap nasi atau teman menyantap berbagai hidangan, kerupuk selalu menjadi favorit. Tak hanya enak dan renyah, kerupuk juga mudah didapat di berbagai warung atau pasar. Sayangnya, tidak semua kerupuk aman dikonsumsi. Ada jenis kerupuk yang ternyata berbahaya bagi kesehatan, terutama kerupuk warna-warni yang banyak dijual bebas.
Lalu, apa saja kerupuk yang berbahaya? Mengapa berbahaya, dan bagaimana kita bisa memilih kerupuk yang lebih aman? Simak penjelasan berikut ini agar Mommies bisa lebih berhati-hati dalam memilih kerupuk untuk keluarga.
Kerupuk Warna-warni dan Bahayanya
Kerupuk warna-warni dengan warna mencolok memang tampak menarik di mata, terutama bagi anak-anak. Namun, di balik penampilannya yang meriah, beberapa jenis kerupuk ini mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Salah satu bahan yang sering ditemukan dalam kerupuk warna-warni adalah Rhodamin B, pewarna sintetis yang biasa digunakan dalam industri tekstil.
Rhodamin B termasuk dalam kategori zat karsinogenik, yang berarti dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri sudah memperingatkan bahwa penggunaan Rhodamin B dalam makanan dilarang karena sifat berbahayanya. Selain itu, kerupuk yang mengandung Rhodamin B seringkali memiliki ciri khas tertentu, yaitu warna yang sangat mencolok atau berpendar ketika terkena cahaya. Mommies perlu waspada, karena kerupuk ini banyak dijual di pasar tradisional atau warung kecil tanpa label yang jelas.
Menurut BPOM, ciri-ciri kerupuk yang mengandung bahan pewarna berbahaya ini bisa dikenali dari warnanya yang ngejreng dan berfluoresensi saat dibakar. Meski tidak semua kerupuk dengan warna terang berbahaya, jika kerupuk terlihat terlalu mencolok, ada baiknya Mommies berhati-hati. Kerupuk seperti ini kerap kali diproduksi oleh industri kecil tanpa pengawasan yang memadai, sehingga berisiko besar mengandung bahan-bahan yang tidak aman.
BACA JUGA: Hindari 10 Bahan Makanan Tinggi Gula Ini, Termasuk Tepung dan Saus Salad
Mitos Kerupuk yang Mengandung Plastik
Selain isu pewarna berbahaya, ada pula anggapan yang beredar luas bahwa beberapa jenis kerupuk mengandung plastik. Mitos ini sering muncul karena kerupuk akan menyala saat dibakar, seolah-olah mengandung plastik. Namun, BPOM sudah menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa kerupuk di Indonesia mengandung plastik.
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa kerupuk menyala saat dibakar bukan karena plastik, melainkan karena kandungan minyak yang tinggi. Kerupuk yang digoreng dengan minyak akan menyerap banyak minyak, dan ketika dibakar, minyak tersebut dapat membuat kerupuk menyala. Hal ini juga didukung oleh bahan dasar kerupuk, seperti tapioka, yang mudah terbakar dan berubah menjadi arang jika dipanaskan terlalu lama.
Foto: detikFood
Memilih Kerupuk yang Aman Dikonsumsi
Tidak semua kerupuk berbahaya. Ada beberapa jenis kerupuk yang lebih aman dan tetap bisa menjadi pilihan Mommies untuk camilan keluarga. Salah satu jenis kerupuk yang dianggap lebih sehat adalah kerupuk pasir. Kerupuk ini digoreng tanpa minyak, melainkan dengan pasir panas. Karena tidak menggunakan minyak, kerupuk pasir memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan kerupuk yang digoreng dengan minyak.
Namun, Mommies tetap perlu memperhatikan kualitas kerupuk pasir yang dibeli. Pastikan kerupuk tersebut diproduksi oleh industri yang terpercaya, dengan bahan-bahan yang aman dan bersertifikat. Selain itu, hindari kerupuk yang menggunakan pewarna mencolok, meskipun itu adalah kerupuk pasir.
Risiko Konsumsi Kerupuk Berlebihan
Meskipun kerupuk bisa menjadi camilan yang enak, penting untuk diingat bahwa kerupuk, secara umum, memiliki kandungan kalori yang tinggi. Mengonsumsi kerupuk secara berlebihan bisa memicu masalah kesehatan seperti obesitas, kolesterol tinggi, dan gangguan jantung. Apalagi, banyak kerupuk yang mengandung garam dalam jumlah besar, yang bisa memicu hipertensi jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Untuk Mommies yang ingin menjaga kesehatan keluarga, sebaiknya batasi konsumsi kerupuk, terutama jenis kerupuk yang diproses dengan minyak. Pilih kerupuk yang tidak menggunakan bahan pewarna sintetis atau bahan kimia berbahaya lainnya. Jika memungkinkan, Mommies bisa mencoba membuat kerupuk sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang lebih sehat.
Kerupuk memang enak dan menjadi camilan favorit banyak orang, tetapi penting bagi Mommies untuk lebih berhati-hati dalam memilih jenis kerupuk. Hindari kerupuk dengan warna mencolok atau berpendar karena berisiko mengandung zat pewarna berbahaya seperti Rhodamin B. Selain itu, batasi konsumsi kerupuk yang digoreng dalam minyak untuk mencegah risiko kesehatan jangka panjang.
Jadi, sebelum membeli kerupuk untuk camilan keluarga, pastikan Mommies memeriksa kualitasnya dengan cermat. Pilihlah kerupuk yang aman, dan pastikan konsumsi kerupuk tetap dalam jumlah yang wajar agar kesehatan keluarga tetap terjaga.
BACA JUGA: Tidur di Weekend Ternyata Bisa Menyehatkan Jantung, Kata Penelitian
Penulis: Nazla Ufaira Sabri
Cover: detikcom
Share Article
COMMENTS