Bau badan pada anak bisa jadi pertanda adanya gangguan hormon atau masalah kesehatan. Simak penyebab dan cara mengatasinya.
Bau badan tidak hanya menjadi masalah bagi orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya. Meskipun anak-anak biasanya belum memiliki aroma tubuh yang kuat sebelum memasuki masa pubertas, ada kalanya bau badan yang tak sedap muncul lebih awal dan membuat para orang tua khawatir.
Apakah ini hal yang normal, atau bisa jadi ada masalah kesehatan tertentu di baliknya? Untuk membahas hal ini, Mommies Daily berbincang dengan dr. Felix, Sp. A, seorang dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah – Puri Indah.
BACA JUGA: Cegah Bau Badan dan Kaki pada Anak Pra-Remaja, Ajarkan Mereka Deretan Hal Ini!
Menurut dr. Felix, salah satu penyebab umum bau badan pada si kecil adalah bakteri yang berada di permukaan kulit. “Bakteri-bakteri ini berkembang biak ketika kulit memproduksi keringat, terutama jika kebersihan tubuh tidak terjaga dengan baik,” jelasnya. Ketika keringat bercampur dengan bakteri, maka timbullah bau yang kurang sedap. Selain itu, makanan yang dikonsumsi juga bisa memengaruhi aroma tubuh anak.
“Makanan seperti bawang putih, kol, dan daging merah mengandung sulfur yang dapat menyebabkan aroma tubuh menjadi lebih tajam,” tambah dr. Felix. Jadi, tidak hanya kebersihan tubuh, tetapi juga pola makan memiliki peran penting dalam menjaga aroma tubuh anak tetap segar.
Pada umumnya, bau badan mulai tercium lebih kuat saat anak memasuki masa pubertas, yakni sekitar usia 9-14 tahun untuk anak laki-laki, dan 8-13 tahun untuk anak perempuan.
Namun, bagaimana jika anak yang belum mencapai usia pubertas sudah mengalami bau badan? “Bau badan pada anak yang belum memasuki pubertas bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan,” ujar dr. Felix.
Salah satu kemungkinan adalah pubertas dini atau prekoks, yaitu kondisi di mana anak mulai mengalami perubahan pubertas lebih cepat dari biasanya. Hal ini seringkali disebabkan oleh gangguan hormon, terutama yang berkaitan dengan sistem endokrin. Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi hormon, termasuk hormon steroid yang berperan dalam produksi keringat.
Jika keringat anak berbau tidak sedap dan terjadi sebelum masa pubertas, konsultasi dengan dokter spesialis anak sangat dianjurkan untuk mengetahui apakah ada gangguan hormon yang perlu diatasi.
Bau badan yang tidak biasa, terutama jika muncul sebelum masa pubertas, bisa menjadi tanda gangguan hormon atau masalah sistem endokrin.
“Jika orang tua merasa ada sesuatu yang tidak wajar dengan aroma tubuh anak, seperti bau yang sangat tajam atau tidak biasa di area tubuh tertentu, sebaiknya segera periksakan ke dokter,” kata dr. Felix. Diagnosis dini sangat penting untuk mengetahui apakah bau badan tersebut berkaitan dengan masalah hormon.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah atau mengurangi bau badan pada si kecil. Pertama, pastikan anak menjaga kebersihan tubuh, seperti mandi dua kali sehari dan memakai pakaian yang bersih.
“Penggunaan deodoran atau antiperspirant bisa menjadi solusi, tetapi pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama pada anak yang belum memasuki masa pubertas,” saran dr. Felix.
Selain itu, pola makan sehat juga sangat berpengaruh. Hindari makanan yang tinggi sulfur dan perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang kaya nutrisi. “Makanan dengan gizi seimbang bisa membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk mengurangi bau badan,” tutup dr. Felix.
Bau badan pada si kecil memang bisa terjadi tapi jika aroma yang muncul terlalu kuat dan terjadi sebelum pubertas, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan menjaga kebersihan tubuh, pola makan sehat, serta perawatan yang tepat, bau badan pada anak bisa diatasi dan dicegah.
Jika Mommies merasa ada yang tidak biasa dengan aroma tubuh si kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan anak, ya!
BACA JUGA: 7 Deodoran Ini Ampuh Bikin Bau Badan Hilang dan Ketiak Wangi Seharian
Ditulis oleh: Nazla Ufaira Sabri
Cover: Freepik