Sorry, we couldn't find any article matching ''
8 Persiapan Menjelang Menopause yang Harus Dilakukan, Menurut Ahli
Selain persiapan menghadapi menopause, ada juga gangguan yang dialami dan tips menghadapi perubahaan hormon menurut dokter kandungan dan psikolog.
Memasuki usia lanjut, pastinya setiap wanita akan mengalami momen menstruasi akan berhenti atau menopause. Menopause merupakan kondisi berakhirnya menstruasi secara permanen yang dihitung sejak seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Menopause terjadi karena hilangnya kemampuan folikel ovarium dan kadar estrogen dalam darah menurun.
Melansir dari National Health Service (NHS), menopause umumnya dialami oleh wanita berusia 45-55 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada wanita yang berusia lebih muda. Meskipun normal tapi sayangnya tidak semua wanita dapat melewati menopause dengan mudah. Sebab, pada masa ini fungsi tubuh akan mengalami banyak perubahan dan tidak jarang juga menyebabkan munculnya masalah kesehatan.
Untuk mengetahui gangguan atau masalah kesehatan yang umum terjadi ketika menopause tersebut, Mommies Daily berkesempatan untuk bertanya kepada Dr. dr. Jimmy Yanuar Annas, Sp.OG (K) FER, Dokter Kebidanan dan Kandungan serta dra. Anisa Cahya Ningrum, psikolog. Yuk, simak informasi mengenai persiapan menghadapi menopause di sini!
BACA JUGA: Tidur di Weekend Bisa Menyehatkan Jantung, Kata Penelitian
Gangguan saat Menghadapi Masa Menopause
Berdasarkan penjelasannya, Dokter Jimmy mengungkapkan bahwa gangguan memasuki masa menopause dapat terjadi sejak 10 tahun sebelumnya. Masa ini dinamakan dengan perimenopause, yakni periode transisi yang dialami wanita saat memasuki masa menopause.
Saat perimenopause, ovarium akan memproduksi lebih sedikit hormon, sehingga menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Pada masa ini juga terdapat ragam variasi gejala menopause yang dapat muncul, antara lain.
1. Hot Flashes
Hot flashes merupakan sensasi panas pada tubuh yang muncul secara tiba-tiba, terutama pada bagian wajah dan leher. Selain rasa panas, gejala lain yang turut dirasakan adalah tubuh berkeringat dan dada yang berdebar-debar. Meskipun belum diketahui pemicunya, hot flashes dapat muncul lebih awal yakni saat siklus haid berlangsung.
2. Perubahaan Mood dan Demensia
Selain fungsi tubuh, masa menopause juga menyebabkan seorang wanita mengalami perubahan emosional. Mommies cenderung akan merasa cemas, mudah marah, dan cepat tersinggung. Selain itu, masa menopause juga bisa menyebabkan demensia, yakni kondisi penurunan kemampuan berpikir dan ingatan seseorang.
3. Penurunan Gairah Seksual
Menjelang menopause, penurunan hormon estrogen membuat sensitivitas klitoris akan rangsangan menjadi menurun. Kondisi ini juga bisa ditimbulkan karena vagina yang menjadi lebih kering dan kurang elastis karena perubahan hormon serta menyebabkan cairan pelumas yang berkurang.
Gangguan Psikis saat Menghadapi Masa Menopause
Foto: Freepik
Seperti yang diketahui, keberadaan hormon estrogen dan serotonin memiliki kadar yang sama dalam tubuh seseorang. Hormon serotonin sendiri bertanggung jawab untuk mengendalikan suasana hati seseorang. Penurunan ini bisa berdampak signifikan pada kondisi psikis wanita, terlebih dalam fluktuasi emosinya.
Apabila tidak diantisipasi, hal ini bisa menimbulkan gangguan mental wanita. Munculnya gangguan mental dapat terjadi dalam kadar yang paling ringan hingga paling berat. Pada kondisi yang ringan, biasanya seorang wanita yang memasuki masa menopause akan menjadi lebih sensitif, mudah tersinggung, kehilangan konsentrasi, sulit tidur, mudah merasa lelah, serta perubahan mood.
Sedangkan pada kondisi yang berat, psikolog Anisa memaparkan bahwa wanita menopause dapat mengalami gangguan depresi yang membutuhkan pertolongan medis. Gejala depresi ini bisa ditandai dengan sering menangis, menunjukkan kesedihan yang mendalam, kurangnya energi untuk beraktivitas, bahkan bisa memiliki keinginan untuk melukai diri sendiri.
Hal yang Perlu Dipersiapkan Menjelang Menopause
Setelah mengetahui berbagai macam gangguan di atas, tidak perlu khawatir dan merasa takut, ya, Mommies! Pasalnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir gangguan fisik dan psikis menjelang menopause. Berikut hal yang perlu dipersiapkan, meliputi.
- Menjaga asupan gizi yang seimbang dan mengontrol konsumsi lemak, alkohol, rokok, serta gula.
- Rajin berolahraga agar massa otot tetap terjaga dan menjaga kesehatan paru-paru serta jantung.
- Penuhi kebutuhan istirahat yang cukup untuk menjaga kebiasaan ritme tubuh yang baik.
- Memeriksakan diri ke tenaga kesehatan secara rutin untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.
- Menjalin sosialisasi dengan orang-orang terdekat agar otak tetap terstimulasi dan tidak pikun.
- Melakukan hal-hal menyenangkan sesuai hobi.
- Tidak berhenti melakukan aktivitas untuk mengaktivasi otak, otot, serta pikiran.
- Memilah kembali hal-hal yang perlu dipikirkan dan dikontrol agar kesehatan mental tetap terjaga.
Tips Mengatasi Perubahaan Mood Menjelang Menopause
Agar suasana hati bisa tetap terkendali, wanita yang hendak memasuki masa menopause dapat menerapkan beberapa tips menurut psikolog Anisa agar kesehatan mental tetap terjaga. Simak tipsnya di bawah ini.
- Beristirahat yang cukup
- Menjaga pola makan yang seimbang
- Berolahraga ringan secara rutin
- Mengucapkan afirmasi yang positif dalam menjalani kehidupan
- Berjemur untuk mendapatkan hormon serotonin secara alami
- Tetap bersosialisasi dengan orang–orang yang berperilaku positif
- Tetap beribadah untuk menenangkan hati
- Berkunjung ke psikolog atau psikiater jika merasakan ketidaknyaman secara psikologis
BACA JUGA: Penting Diketahui Pria, Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Prostat Menurut Ahli
Nah, Mommies itulah serangkaian tips persiapan dalam menghadapi menopause yang perlu diperhatikan. Semoga penjelasan di atas bisa membantu Mommies dalam mempersiapkan diri menjelang menopause nanti!
Penulis: Nariko Christabel
Cover: Drazen Zigic on Freepik
Share Article
COMMENTS