Pelajari ukuran normal penis dan testis anak sesuai usia, serta cara mengukur dengan aman di rumah. Ini cara mudahnya langsung dari dokter Andrologi!
Ukuran penis dan testis menjadi salah satu topik yang sering menimbulkan rasa penasaran, terutama bagi para orang tua yang memperhatikan perkembangan fisik anak laki-laki mereka. Mommies mungkin bertanya-tanya, apakah ukuran penis dan testis anak sudah sesuai dengan usianya? Bagaimana cara yang aman dan benar untuk mengukur penis serta testis di rumah?
Artikel ini akan membantu Mommies mendapatkan penjelasan yang tepat karena dijawab langsung oleh pakarnya!
BACA JUGA: Kenali 4 Ciri-ciri Penis yang Sehat, Sudah Cek Punya Anda?
Sebenarnya ukuran penis bisa bervariasi di setiap negara, bahkan antar publikasi sering menunjukkan angka yang berbeda-beda. Hal ini wajar karena ukuran penis bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, hormon, dan lingkungan.
Di Asia, beberapa studi telah dilakukan untuk menentukan ukuran rata-rata penis pada pria, termasuk di Indonesia. Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil-hasil tersebut masih perlu pengujian lebih lanjut karena keterbatasan sampel yang sering kali hanya mencakup wilayah tertentu.
Menurut data umum, ukuran penis normal untuk bayi berusia 0-1 tahun, misalnya, adalah sekitar 3,6 cm, dengan toleransi kurang lebih 0,4 cm. Jadi, rentang normalnya berada di antara 3,2 hingga 4 cm. Jika ukuran penis anak berada di bawah angka ini, kondisi tersebut dapat dikategorikan sebagai small penis syndrome atau mikropenis, yang mungkin memerlukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter.
“Setiap publikasi mungkin akan menunjukkan hasil yang berbeda karena variasi genetik dan regional. Di Indonesia, studi mengenai ukuran penis masih belum banyak dilakukan dengan sampel yang cukup besar, sehingga hasilnya perlu divalidasi lebih lanjut,” kata dr. Androniko Setiawan, Sp.And dari RS Pondok ndah ketika ditemui di Convivium, Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2024).
Perkembangan penis dan testis pada anak laki-laki terjadi secara pesat selama masa pubertas. “Pertumbuhan penis dan testis biasanya akan berhenti setelah masa pubertas selesai,” jelas dr. Androniko.
Umumnya, pubertas berlangsung dari usia 9 hingga 14 tahun, dan pertumbuhan penis serta testis akan mencapai puncaknya selama rentang waktu tersebut.
Pengukuran penis bisa dilakukan dalam dua kondisi: saat flaccid (lemas) dan saat ereksi. Namun, pengukuran standar biasanya dilakukan saat penis dalam kondisi flaccid dan dilakukan peregangan (stretching). Berikut adalah cara mengukur penis yang benar dan aman di rumah:
“Pengukuran standar dilakukan saat penis dalam keadaan lemas, tetapi diregangkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Penggaris atau penometer bisa digunakan untuk mempermudah pengukuran,” jelas dr. Androniko.
Untuk mengukur ukuran testis, Mommies bisa menggunakan orchidometer, alat ukur khusus untuk testis yang umumnya digunakan oleh dokter. Namun, jika Mommies ingin mencoba melakukannya di rumah, berikut panduannya:
“Orchidometer adalah alat yang dirancang khusus untuk mengukur ukuran testis dengan membandingkannya langsung dengan alat peraga yang sesuai. Jika tidak yakin, lebih baik dilakukan di bawah pengawasan dokter,” tambah dr. Androniko.
Selain faktor genetik dan hormon, gaya hidup seperti pola makan dan olahraga juga berperan dalam menjaga pertumbuhan dan kesehatan penis serta testis. Nutrisi yang cukup sangat penting dalam mendukung perkembangan organ reproduksi anak, terutama selama masa pubertas.
“Pertumbuhan penis dapat dijaga dengan nutrisi yang cukup, seperti asupan protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh. Olahraga juga dapat membantu menjaga kesehatan fisik secara keseluruhan dan menstimulasi produksi hormon yang penting untuk pertumbuhan,” ungkap dr. Androniko.
Mengetahui ukuran penis dan testis sesuai usia memang bisa membantu memantau perkembangan anak, tetapi Mommies tidak perlu khawatir berlebihan apabila mendapati ukuran yang sedikit berbeda dari rata-rata. Jika ada kekhawatiran lebih lanjut, segera konsultasikan dengan dokter, seperti yang disarankan oleh dr. Androniko.
Selalu ingat bahwa setiap anak tumbuh dengan kecepatan yang berbeda, dan hal ini adalah sesuatu yang normal. Jika Mommies memiliki pertanyaan lain seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk mencari bantuan medis yang profesional.
BACA JUGA: 10 Organ Reproduksi Pria bagian Eksternal dan Internal, Selain Penis
DItulis oleh: Nazla Ufaira Sabri
Cover: Freepik