banner-detik
LIFESTYLE

15 Barang di Rumah yang Harus Rutin Diganti, Bisa Jadi Sumber Penyakit

author

Mommies Daily09 Sep 2024

15 Barang di Rumah yang Harus Rutin Diganti, Bisa Jadi Sumber Penyakit

Beberapa barang di rumah ini harus diganti secara rutin karena bisa menimbun kuman yang berbahaya, loh. Sumber penyakit pun hilang.

Saat membeli barang terutama keperluan rumah tangga pasti Mommies berharap jika barang-barang tersebut tahan lama, ya. Masa iya baru beli beberapa bulan harus dibuang dan ganti baru lagi. Eits, ada beberapa barang yang memang harus Mommies buang secara berkala, loh.

Barang-barang tersebut jika tidak segera dibuang dan diganti bisa jadi sarang kuman. Eh, tapi Mommies rajin kok membersihkan rumah. Faktanya, tak peduli seberapa sering Mommies membersihkan rumah, tetap saja kuman, bakteri, dan bahkan virus bisa berkembang biang.

Benda di Rumah Yang Harus Diganti Secara Berkala

Sayangnya, bahkan barang-barang yang dibeli dengan harga mahal seperti kasur dan lemari es memiliki masa pakai yang terbatas. Duh, jadi barang apa saja yang harus diganti secara berkala, nih?

1. Talenan

Salah satu barang rumah tangga wajib di dapur ini juga harus sering-sering diganti, Mommies. Apalagi jika sering digunakan untuk memotong bahan makanan basah seperti ikan dan daging. Sebuah penelitian di University of Michigan menemukan bahwa lebih banyak bakteri yang ditemukan pada talenan plastik daripada talenan kayu.

Apalagi jika talenan sudah memiliki luka gores pisau, besar kemungkinan Mommies tidak bisa mendisinfeksi secara menyeluruh, karena kuman-kuman bisa berkumpul di sela-sela goresan tersebut. Kalau talenan sudah tergores lebih baik segera ganti.

2. Spons pencuci piring

Spons pencuci piring mungkin merupakan benda yang paling kotor dan paling berkuman di seluruh rumah. Namun kebanyakan orang mungkin tidak cukup sering menggantinya. Sebuah tim peneliti Jerman mempelajari 14 jenis spons rumah tangga yang berbeda dan mikroba yang ada di dalamnya, dan menemukan bahwa tempat berkembang biak yang hangat dan lembap adalah rumah bagi 54 miliar sel bakteri.

Berapa sering Mommies mengganti spons pencuci piring? Usahakan untuk menggantinya sebulan sekali, ya.

BACA JUGA: 8 Cat Rumah yang Bagus dan Tahan Lama, Suasana Rumah Jadi Baru!

3. Wadah penyimpanan makanan

Beberapa wadah penyimpanan makanan punya ketahanan berbeda. Untuk wadah penyimpanan dari plastik sekali pakai, lebih baik Mommies segera buang setelah sekali dipakai. Atau Mommies bisa pakai untuk menyimpan aksesori.

Jika wadah memiliki indikator daur ulang #3 atau #7 di bagian bawah, waspadalah terhadap BPA dan PVC. Sebaiknya hindari memanaskan kembali makanan dalam wadah plastik dan perlahan-lahan beralihlah ke wadah kaca. Jika wadah plastik keruh, bengkok, bernoda atau tergores, buanglah. Meskipun wadah makanan dari kaca lebih baik dan dapat dipanaskan kembali dengan aman, sebagian besar tutupnya mengandung segel karet yang dapat menarik Salmonella, ragi, dan jamur.

4. Panci antilengket

Saatnya menyingkirkan panci dan peralatan masak antilengket dan menggantinya dengan peralatan masak yang lebih sehat dan ramah lingkungan yang tahan lama. Belilah panci dan peralatan masak dari keramik, baja, atau besi tuang, yang akan bertahan bertahun-tahun dengan perawatan yang tepat.

5. Lemari es

Kalau Mommies cek di berbagai merek lemari es, biasanya masa pakai selama 15 tahun. Kalau sudah lewat masa tersebut segera beli yang baru. Atau ganti jika ada beberapa tanda berikut:

  • jika makanan membusuk lebih cepat dari biasanya
  • motornya bekerja lebih keras dan lebih keras dari sebelumnya,
  • atau alatnya terasa panas saat disentuh.

Ini semua adalah tanda-tanda bahwa lemari es tersebut harus diganti sebelum Mommies dan keluarga keracunan makanan atau membuat dapur terbakar jika tidak diperbaiki atau diganti.

6. Filter air

Foto: Polina Tankilevitch on Pexels

Filter air atau water filter yang biasa dipasang di keran air juga harus diganti berkala. Agar air tetap murni, Mommies harus sering mengganti filter air tersebut. Para ahli merekomendasikan untuk mengganti filter air standar setiap dua bulan sekali, meskipun pedoman penggantian filter bervariasi dari satu jenis filter ke jenis produk lainnya.

7. Botol air atau tumblr

Botol air plastik yang dapat digunakan kembali kini semakin populer, tetapi masih bukan pilihan yang paling ramah lingkungan atau ramah kesehatan. Jika Mommies memutuskan untuk menggunakan botol plastik yang dapat digunakan kembali, rencanakan untuk menggantinya setiap dua hingga tiga tahun, atau jika ada tanda-tanda keausan atau bahannya sudah tergosok.

8. Sikat gigi

Sikat gigi adalah barang sehari-hari yang sering dipakai. Nah, biasanya sikat gigi diganti saat bulunya sudah melebar dan jarang-jarang. Para ahli merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi setiap satu hingga tiga bulan. Hal ini akan melindungi gigi dan gusi dari bakteri berbahaya.

9. Sisir

Gantilah sisir jika melihat bulu-bulunya sudah mulai rusak, karena bulu yang rusak dapat menyebabkan rambut rusak. Penting untuk membersihkan sisir setiap minggu untuk mencegah penumpukan produk. Minimal, sisir yang kotor dapat menyebabkan penumpukan produk dan rambut lebih berminyak. Selain itu, sisir yang kotor dapat membawa bakteri pada bulunya, menyebabkan iritasi kulit kepala dan memperparah masalah ketombe.

10. Sikat toilet

Sikat yang digunakan untuk membersihkan toilet ini sudah pasti menimbun banyak kuman. Setelah selesai digunakan, Mommies bisa menyiram sikat tersebut dengan cairan pemutih untuk membuatnya steril. Para ahli merekomendasikan untuk mengganti sikat toilet setiap enam bulan sekali, atau lebih cepat jika bulu sikat mulai terlihat usang atau rusak.

11. Seprai

Apakah seprai termasuk barang sehari-hari yang diganti secara berkala? Tentu saja. Walau Mommies mencuci seprai secara teratur, barang ini tetap diganti berkala. Namun, seiring berjalannya waktu, sarung kasur akan kehilangan kemampuannya untuk menahan patogen dan pada akhirnya akan masuk ke dalam kasur. Jadi, gantilah sarung kasur setiap tahun.

12. Handuk

Handuk akan kehilangan kelembutannya seiring waktu, dan meskipun sering dicuci di rumah, handuk dapat menyimpan banyak bakteri. Hal ini terutama terjadi pada handuk tangan, yang membersihkan sisa kotoran dan bakteri setelah mencuci tangan. Dilansir dari PopSugar, para ahli merekomendasikan untuk mengganti handuk setiap dua tahun sekali dan mencucinya setiap dua hari.

13. Bantal

Foto: Andrea Piacquadio on Pexels

Bantal adalah salah satu barang sehari-hari yang Mommies dan keluarga gunakan dari tujuh hingga sembilan jam per malam. Ini artinya Mommies menghirup akumulasi minyak tubuh, sel-sel kulit, kotoran, dan bahkan tungau debu. Menggunakan pelindung bantal dapat membantu meminimalkan penumpukan kotoran ini.

Jika Mommies menggunakan bantal biasa, rencanakan untuk menggantinya setiap enam bulan. Bantal busa memori dapat bertahan lebih lama, tetapi tetap perlu diganti setiap 18 hingga 36 bulan.

14. Karpet

Karpet harus diganti setiap 10 tahun, atau lebih cepat jika Mommies punya hewan peliharaan yang ditaruh di dalam rumah. Menghirup bulu dan bekas air seni hewan peliharaan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti alergi, asma, dan iritasi kulit dan mata.

15. Sofa

Nah, sofa mungkin termasuk barang rumah tangga yang bisa dipakai secara turun temurun. Tak jarang beberapa orang mempunyai sofa yang merupakan peninggalan orang tua bahkan kakek dan nenek mereka.

Mengganti sofa bisa jadi merupakan usaha yang mahal, tapi berinvestasi pada sofa berkualitas tinggi berarti Mommies dan keluarga bisa lebih jarang menggantinya. Mommies bisa mengganti sofa setiap tiga hingga lima tahun jika sering digunakan oleh hewan peliharaan atau jika sofa mulai kehilangan penyangga. Ingat Mommies, duduk di sofa yang cekung dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk dan sakit punggung.

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Vacuum Cleaner, Ada yang Harganya di Bawah Rp500 Ribu

Penulis: Imelda Rahma

Cover: wayhomestudio on Freepik

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan