Sorry, we couldn't find any article matching ''
11 Pertanyaan yang Bisa Ditanyakan saat Deep Talk Edukasi Seks bareng Remaja
Edukasi seks untuk remaja itu penting. Lakukan sesi deep talk mengenai hal ini. Ciptakan suasana yang nyaman dan hangat agar anak terbuka.
Kapan, sih, waktu yang tepat untuk melakukan sesi deep talk dengan remaja tentang seks? Pada dasarnya edukasi seks sebaiknya memang dimulai sedini mungkin. Tentunya materi bergantung pada usia anak, ya.
Lalu bagaimana sesi deep talk dengan anak remaja, terutama yang berusia 13 tahun ke atas? Tentu penting, meski terasa canggung. Nah, sebaiknya saat melakukan sesi deep talk, ciptakan suasana yang aman, terbuka, dan penuh rasa saling percaya. Kita juga siapkan daftar pertanyaan buat Mommies yang bingung mau mulai dari mana dan bertanya apa. Simak beberapa pertanyaan yang bisa Mommies ajukan untuk memulai percakapan yang mendalam dan konstruktif
Pertanyaan pembuka untuk membangun kepercayaan
“Apa yang sudah kamu ketahui tentang seks dari teman-teman atau media sosial?”
Pertanyaan ini akan membantu Mommies memahami persepsi remaja tentang seks dan mengklarifikasi jika mereka memiliki kesalahpahaman mengenai hal tersebut.
“Apa saja, sih, yang ingin kamu tanyakan atau ketahui tentang seks?”
Ini akan memberikan si remaja ruang bagi mereka untuk bertanya dan tentunya membuat mereka merasa didengar dan dihargai.
“Ada, nggak, hal-hal yang bikin kamu merasa nyaman atau tidak nyaman ketika kita berdiskusi tentang seks?”
Ini bisa jadi pertanyaan awal yang bisa membantu Mommies menyesuaikan pendekatan deep talk dengan kebutuhan mereka.
Baca juga: 6 Pandungan untuk Orang Tua Mengajarkan Mengenai Hubungan Pacaran yang Sehat
Pertanyaan untuk mengeksplorasi nilai dan sikap terhadap seks
“Menurutmu penting nggak punya hubungan yang sehat?”
Pertanyaan ini bisa mengarahkan pembicaraan pada nilai-nilai yang mendasari hubungan yang sehat.
“Apa pendapat kamu jika ada teman sebaya ngotot untuk berhubungan seks?”
Sebenarnya ini pertanyaan unisex, bisa ditanyakan ke remaja laki-laki atau perempuan. Namun, utamanya ini akan membantu remaja perempuan memahami pentingnya membuat keputusan sendiri.
“Apa, sih, yang kamu lihat di media sosial? Apakah ada hal-hal berbau seks yang kamu lihat di sana?”
Pertanyaan ini akan membuka diskusi tentang pengaruh media terhadap persepsi anak remaja terhadap seks.
Pertanyaan untuk membahas konsep-konsep penting tentang hubungan seks
“Apa saja yang sudah kamu ketahui tentang consent (persetujuan) dalam hubungan seksual?”
Penting untuk menekankan bahwa setiap tindakan seksual harus didasarkan pada persetujuan yang jelas dari kedua belah pihak.
“Sejauh mana kamu tahu apa itu kontrasepsi dan penyakit menular seksual?”
Mommies bisa memberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang cara melindungi diri dari risiko yang tidak diinginkan.
“Menurutmu kapan seseorang itu diizinkan dan siap untuk berhubungan seks?”
Bantu anak remaja untuk memahami bahwa tidak ada tekanan untuk berhubungan seks pada usia tertentu. Bahwa kalau pacaran nggak having sex tidak berarti dia nggak keren. Tekankan pada anak bahwa usia yang tepat untuk melakukan hubungan tersebut adalah ketika ia sudah mampu bertanggung jawab untuk dirinya sendiri dan orang lain. Bahwa menunggu hingga menikah untuk berhubungan seksual adalah perintah-Nya dan terlalu banyak risiko bila dilakukan sebelum menikah.
Pertanyaan ketika anak dihadapkan langsung pada permasalahan
“Bagaimana kalau pacar kamu ngajak berhubungan seks? Bagaimana cara kamu menolaknya?”
Pertanyaan ini akan membantu anak mengembangkan strategi untuk menolak dengan tegas. Kita juga bisa kasih contoh kalimat-kalimat yang pas untuk menolak ajakan tersebut. Sesuaikan dengan nilai-nilai yang keluarga Mommies anut.
“Apa yang akan kamu lakukan jika kamu atau temanmu mengalami pelecehan seksual?”
Hal ini bisa mengajarkan mereka pentingnya mencari bantuan dan melaporkan kejadian tersebut. Pastikan Mommies memberikan nomor-nomor telepon penting seperti nomor telepon polisi. Simpan di ponsel mereka jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Baca juga: Lakukan 20 Hal Ini untuk Melindungi Anak Dari Kekerasan Seksual
Pastikan sikap berikut ini Mommies tunjukkan saat deep talk tentang seks bareng anak remaja:
- Jujur dan terbuka: Jawab semua pertanyaan mereka dengan jujur dan terbuka, sesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka.
- Ciptakan suasana yang nyaman: Suasana yang santai dan penuh kasih sayang niscaya akan membuat anak remaja lebih terbuka dan percaya sama orang tuanya.
- Dengarkan dengan aktif: Berikan perhatian penuh pada apa yang mereka katakan.
- Hindari menghakimi: Menghakimi anak remaja atas pertanyaan atau pendapat mereka hanya akan membuat mereka makin tertutup dan malas berdiskusi dengan orang tuanya.
- Berikan informasi yang akurat: Pastikan informasi yang Mommies berikan akurat dan mudah dipahami.
- Libatkan anak dalam diskusi: Ajukan pertanyaan terbuka yang mendorong mereka untuk berpikir kritis.
- Tetap berhubungan: Teruslah berkomunikasi dengan anak remaja tentang seks dan hubungan pacaran yang sehat.
Ingatlah bahwa setiap remaja berbeda, sehingga pendekatan yang Mommies gunakan juga harus disesuaikan. Yang terpenting adalah membangun hubungan yang kuat dan saling percaya dengan anak remaja. Sudah siap deep talk dengan mereka tentang seks? Fighting!
Cover Photo by Freepik
Share Article
COMMENTS