Ternyata, bau vagina perempuan itu bermacam-macam misalnya aroma manis sampai amis. Apa, sih, artinya bagi kesehatan? Ini penjelasannya.
Dalam struktur organ perempuan sangat wajar jika tubuh memiliki aroma vagina. Vagina yang sehat dan memiliki aroma adalah hal yang normal, tetapi aroma yang kuat atau berbau busuk bisa menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres di area kewanitaan.
Namun, jika Mommies menyadari bahwa bau yang berasal dari vagina telah berubah atau sangat menyengat, mungkin ada masalah medis yang harus segera diatasi. Jadi, apa penyebab bau vagina yang tak lazim serta cara mengatasinya?
“Seperti halnya usus, vagina memiliki mikrobioma sendiri yang dipenuhi dengan berbagai bakteri dan ragi, banyak di antaranya yang sangat membantu,” kata Mary Jane Minkin, MD, seperti dikutip dari Womens Health Magazine.
Nah, mikrobioma inilah yang menyebabkan aroma vagina jadi berbeda-beda. Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan aroma alami vagina mereka, pH asam yang secara alami ditemukan di bawah sana mungkin membuatnya sedikit berbau asam, terkadang sedikit apek.
BACA JUGA: Mengenal Squirting pada Perempuan Saat Berhubungan Seks, Apakah Pasti Mengalaminya?
Biar tidak kebingungan, ada 7 macam aroma vagina tertentu yang bisa menjawab kekhawatiran Mommies.
Tentu Mommies sering mendengar atau bahkan pernah mengalami kondisi vagina yan aromanya amis seperti ikan mentah. Penyebab aroma vagina amis adalah vaginosis bakterialis. Berdasarkan data CDC (Centers for Disease Control and Prevention), ini adalah bentuk infeksi vagina yang paling umum terjadi pada wanita berusia 15 hingga 44 tahun.
Infeksi ini dapat merayap masuk ketika pH vagina tidak seimbang akibat pertumbuhan bakteri “jahat” yang berlebihan.
Meskipun ini adalah salah satu bentuk infeksi, tapi masih dalam taha wajar dan bisa disembuhkan, loh. Mommies bisa mengubah pola makan dan meningkatkan kebersihan di area kewanitaan untuk mengusir bau tersebut. Namun, jika baunya tidak hilang dalam waktu seminggu atau lebih, temui dokter, karena mungkin Mommies memerlukan antibiotik untuk membersihkan infeksi.
Nah, biasanya bau besi ini sering Mommies cium ketika sedang haid. Banyak perempuan melaporkan mencium bau vagina seperti tembaga atau besi. Hal ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Jarang sekali, ini menandakan masalah yang lebih serius.
Bau ini paling sering muncul ketika perempuan menjalani masa haid. Mengapa? Karena selama haid, darah hasil luruhnya lapisan rahim mengalir melalui saluran vagina. Selain itu, juga dapat disebabkan oleh penyebab pendarahan vagina yang kurang umum namun serius.
Jika ini yang terjadi dan baunya tidak sedang saat Mommies haid, mungkin Mommies perlu periksakan ke dokter untuk mengetahui masalah yang sebenarnya.
Jika Mommies merasa aroma vagina seperti keju busuk, coba amati lagi, apakah juga disertai dengan keputihan kental berwarna kekuningan? Penyebab bau ini adalah infeksi jamur. Terkadang juga disertai dengan bitnik kemerahan kemerahan atau rasa terbakar di sekitar vagina. Atau Mommies juga bisa mengalami rasa sakit setelah buang air kecil. Segera periksa ke dokter, ya.
Nah, kalau bau yang seperti ini biasanya disebabkan karena Mommies baru saja melakukan olahraga atau mengenakan pakaian dalam sintetis. Olahraga dan celana dalam yang tidak dapat bernapas dapat menyebabkan bau apek dari keringat yang terperangkap.
Untuk mengatasinya mudah saja, karena setelah Mommies mandi dan berganti celana dalam maka baunya pun langsung hilang. Untuk meminimalkan bau di kemudian hari, beralihlah ke celana dalam berbahan katun.
Pernah tidak Mommies mencium aroma manis dari area kewanitaan? Mungkin Mommies juga tidak menganggapnya serius dan ini sebagian benar. Biasanya aroma vagina cenderung manis karena ada perubahan pola makan.
Mommies sedang diet dan rajin makan buah? Terkadang rajin makan jeruk bisa membuat aroma vagina jadi manis. Meski begitu, infeksi jamur juga terkadang dapat menyebabkan bau manis, loh. Jadi jika Mommies juga mengalami gejala infeksi seperti kemerahan dan gatal, segera periksakan ke dokter.
BACA JUGA: Tanda-tanda Orgasme Palsu: Bagaimana Membedakannya pada Pria dan Wanita
Bau kimia di sini mungkin seperti bau pembersih lantai yang menyengat. Bau yang mirip dengan pemutih atau amonia bisa disebabkan oleh beberapa hal yang berbeda.
Meskipun bau seperti ini bisa membuat Mommies takut, tapi penyebabnya cukup simpel. Ketika stres atau cemas, kelenjar apokrin menghasilkan cairan seperti susu. Dengan sendirinya, cairan ini tidak berbau. Namun ketika cairan ini bertemu dengan bakteri vagina yang melimpah pada vulva, cairan ini dapat menghasilkan aroma busuk yang menyengat.
Apa itu kelenjar apokrin? Ada 2 jenis kelenjar keringat, yaitu apokrin dan ekrin. Kelenjar ekrin menghasilkan keringat untuk mendinginkan tubuh dan kelenjar apokrin merespons emosi. Nah, kelenjar apokrin ini ada di ketiak dan juga selangkangan.
Sangatlah normal jika vagina Mommies berbau. Terlepas dari apa yang mungkin masyarakat percayai selama ini, vagina tidak seharusnya tidak berbau.
Bagaimana bau vagina masing-masing perempuan adalah unik. Baunya mungkin tajam atau manis. Dapat dimengerti jika Mommies malu dengan bau vagina, tetapi dalam banyak kasus, hal itu sangat sehat.
Meskipun ada banyak sekali produk pencuci dan sabun untuk vagina dan vulva di pasaran, Mommies tidak perlu menggunakannya untuk menghilangkan bau ya. Karena vagina dapat membersihkan dirinya sendiri. Cukup gunakan air saja.
BACA JUGA: Tingkatkan Gairah, 8 Manfaat Role-Play yang Wajib Dicoba Suami Istri!
Penulis: Imelda Rahma
Cover: Freepik