Sorry, we couldn't find any article matching ''
Wajib Disiapkan Orangtua Menghadapi Remaja Baru Menurut Psikolog
Sebagai orangtua anak remaja, sudah pasti kita bakal ikutan naik roller coasternya. Ini dia yang wajib kita siapkan menghadapi momen krusial ini.
Kita semua paham, memasuki usia remaja berarti memasuki periode transisi yang penuh dengan perubahan bagi anak-anak. Perubahan ini tak pelak juga membawa perubahan bagi kita orangtuanya, ya, kan?
Masa-masa penuh ketidakjelasan ini seringkali bikin kita juga jadi ingin ikutan tantrum. Kita juga seringkali nggak paham, kenapa dia tiba-tiba ngambek, tahu-tahu nangis, out of the blue murung mengurung diri.
Yang penting kita ketahui, di masa ini, remaja mengalami perkembangan fisik, emosional, dan sosial yang pesat. Jelas ini dapat menimbulkan berbagai tantangan bagi kita orangtuanya dalam membimbing dan mendampingi anak remaja.
Lalu apa yang harus kita siapkan, supaya si remaja dan tentunya orangtua bisa saling bekerjasama minim drama menghadapi fase penuh tantangan ini? Berikut beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang tua ketika anaknya memasuki usia remaja menurut para ahli psikolog dari American Academy of Child & Adolescent Psychiatry (AACAP)
Memahami Perkembangan Remaja
Pahamilah bahwa di fase ini ada perkembangan fisik, emosional, dan sosial. Dengan memahami hal ini, bisa membantu orangtua ikut memahami perilaku dan kebutuhan anak dengan lebih baik.
Pahami juga bahwa remaja sedang mencari identitas diri. Pencarian ini seringkali menyebabkan mereka mencoba berbagai hal baru, termasuk hal-hal yang mungkin tidak kita sukai sebagai orangtua.
Cobalah mengerti bahwa remaja membutuhkan ruang dan waktu untuk mandiri. Menurut Amy Morin, LCSW, seorang psikoterapi anak dari Northeastern University, Boston, Amerika Serikat, anak butuh ruang privasi. Tapi hal ini tidak lantas berarti orang tua harus melepaskan kontrol sepenuhnya, tetapi mereka perlu memberikan anak mereka lebih banyak kebebasan dan tanggung jawab.
Meningkatkan kualitas komunikasi
Orangtua wajib menjalin komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anak remaja. Berikan mereka ruang untuk mengungkapkan perasaan dan pemikiran mereka tanpa rasa takut dihakimi.
Luangkan juga waktu untuk berdiskusi dengan anak secara teratur, bahkan jika mereka tampaknya tidak tertarik. Tanyakan tentang hari mereka, teman-teman mereka, dan minat mereka.
Dengarkan dengan penuh perhatian ketika anak berbicara. Berikan mereka perhatian penuh dan hindari menyela atau menghakimi.
Ada baiknya kita menggunakan bahasa yang positif dan suportif. Hindari menggunakan kata-kata yang kasar atau kritis.
Baca juga: 18 Pertanyaan Yang Bisa Ditanyakan Untuk Anak Remaja Yang Sudah Punya Pacar
Menetapkan batasan yang jelas
Tetapkan batasan yang jelas tentang perilaku mana yang bisa terima dan mana yang ngak bisa diterima. Pastikan anak memahami konsekuensi dari melanggar aturan.
Berikan anak pilihan dan tanggung jawab. Hal ini bermanfaat untuk membantu mereka belajar membuat keputusan sendiri dan mengembangkan rasa tanggung jawab.
Tetap konsisten dalam menerapkan aturan dan konsekuensi. Hal ini akan membantu anak memahami bahwa kita serius dan mereka nggak bakal bisa memanipulasi orangtua.
Dukung kemandiriannya
Dorong anak untuk mencoba hal-hal baru dan mengembangkan minat mereka. Berikan mereka dukungan dan dorongan saat mereka mengeksplorasi identitas diri mereka.
Bantulah mereka mengembangkan keterampilan hidup yang penting. Ajari mereka cara memasak, membersihkan, dan mengelola keuangan mereka. Kita nggak akan selalu bisa mendampingi mereka 24 jam kan, ya?
Dukung anak untuk terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan komunitas. Ini bisa membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bekerja sama dengan orang lain.
Menjaga hubungan yang positif
Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama anak. Dengan meluangkan waktu bersama artinya kita membangun hubungan yang lebih kuat dengan mereka.
Tunjukkan kepada anak bahwa kita mencintai dan mendukung mereka. Berikan mereka pelukan, ciuman, dan kata-kata positif. Jika anak terlihat menghindar, jangan putus asa. Pepet terus, mang!
Rayakan pencapaian anak, entah itu yang besar maupun yang kecil. Perayaan sederhana saja, karena ini akan membantu mereka merasa bangga dengan diri mereka sendiri dan meningkatkan rasa percaya diri.
Baca juga: Menghadapi Anak Tantrum Di Depan Umum Menurut Ahli
Cari bantuan profesional jika diperlukan
Jika terasa sulit berkomunikasi dengan anak atau jika Mommies khawatir tentang perilaku mereka, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
Hari gini, terdapat banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu orang tua dan remaja, seperti psikolog, konselor, dan kelompok pendukung.
No worries, mencari bantuan profesional bukanlah tanda kelemahan. Hal ini menunjukkan bahwa kita peduli dengan anak dan ingin memberikan mereka dukungan terbaik.
Bagaimana Mommies? Siap menaiki roller coaster kehidupan remaja yang penuh tantangan ini. Yang penting lagi sebenarnya buat orangtua anak remaja adalah tetap sabar dan pengertian. Ingat, kita juga pernah seperti mereka, lho.
Kita cuma belum pernah jadi orangtua remaja, hahaha…Mengasuh remaja memang bisa menjadi hal yang menantang, tetapi penting untuk diingat bahwa anak masih belajar dan berkembang.
Jangan lupa juga untuk jaga kesehatan mental diri sendiri. Mengasuh remaja dapat menguras tenaga, jadi penting untuk menjaga diri sendiri. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Mommies sukai dan bersantai.
Bergabunglah dengan kelompok orang tua lain juga bisa jadi pilihan. Berbagi pengalaman dan tips dengan orang tua lain dapat membantu kita nggak merasa sendirian.
Cover Photo by Freepik
Share Article
COMMENTS