banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Mengenal Squirting pada Perempuan Saat Berhubungan Seks, Apakah Pasti Mengalaminya?

author

Fannya Gita Alamanda21 Jul 2024

Mengenal Squirting pada Perempuan Saat Berhubungan Seks, Apakah Pasti Mengalaminya?

Apa itu squirting pada perempuan? Mengapa squirting terjadi dan seperti apa rasanya? Apakah semua wanita bisa squirting? Mari kita cari tahu jawabannya.

Squirting dan Ejakulasi Wanita itu Berbeda!

Secara teknis, “ejakulasi wanita” terdiri dari kurang dari 10 mililiter cairan (kira-kira dua sendok teh) yang penampakannya terlihat seperti “susu encer,” jelas Nan Wise, PhD, ahli saraf kognitif, terapis seks bersertifikat AASECT, dan penulis “Why Good Sex Matters”. Sedangkan squirting (yang bisa terjadi bersamaan dengan ketika wanita berejakulasi) adalah pelepasan lebih dari 10 mililiter—dan seringkali lebih banyak lagi—cairan yang dapat menyemprot, muncrat, atau menyembur ke udara, seperti ketika kita melihat air yang menyembur di sumber-sumber air panas.

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Kondom Glow in the Dark, Seks Lebih Seru dan Bergairah

Mengenal Squirting Lebih Dalam

Squirting mengacu pada cairan yang dikeluarkan dari vagina saat orgasme. Tidak semua wanita mengalami squirting saat orgasme, dan mereka yang mengalaminya mungkin hanya akan mengalaminya sesekali alias tidak setiap kali dia orgasme. Jenis orgasme ini mencakup keluarnya urin secara cepat, bersama dengan cairan lain, dari kandung kemih.

Squirting terkadang juga melibatkan sekresi dari kelenjar Skene (kelenjar yang terletak di kedua sisi uretra wanita). Kelenjar Skene terkadang disebut prostat wanita karena fungsinya mirip dengan prostat pria.

Michael Ingber, seorang dokter yang telah melakukan penelitian mengenai masalah squirting dan memiliki sertifikasi di bidang urologi dan pengobatan panggul wanita serta bedah rekonstruktif, mengatakan bahwa squirting adalah ketika cairan ejakulasi seseorang keluar dari uretra.

Mirip dengan penis, vulva memiliki “sedikit jaringan di persimpangan uretra mirip dengan prostat, yang terletak di dekat kandung kemih,” katanya. Jaringan ini bisa “menyemprotkan” cairan ke dalam uretra saat berhubungan seks atau orgasme. Cairan yang dihasilkan, menurut penelitian terbaru di Jepang pada tahun 2022, merupakan kombinasi dari urin, tetapi mungkin juga mengandung cairan dari kelenjar Skene (prostat wanita).

Foto: Freepik

Apa Rasanya Squirting?

Seperti aspek seks lainnya, tidak ada dua orang yang mengalami squirting dengan cara yang sama. Beberapa orang melaporkan bahwa orgasme ini lebih intens daripada orgasme klitoris, sementara yang lain mengatakan sebaliknya, kurang intens. Ada banyak yang bilang bahwa ini adalah perasaan pelepasan yang sangat intens namun berbeda dari orgasme.

Sebuah survei yang dilakukan oleh tim peneliti menemukan bahwa hampir 80% wanita yang melaporkan squirting, dan 90% pasangan mereka, merasa bahwa peristiwa squirting itu membuat kehidupan seks mereka lebih baik.

Perbedaan Squirting Orgasm, Female Ejaculation, dan Sexual Incontinence

Persamaannya, ketiga fenomena ini melibatkan keluarnya cairan dari kandung kemih saat wanita dan pria berhubungan seks.

  • Squirting adalah pengeluaran urin saat orgasme.
  • Female ejaculation (ejakulasi wanita) adalah pelepasan urin dan zat dari kelenjar Skene.
  • Sexual incontinence (juga disebut coital incontinence) adalah kondisi ketika seseorang kehilangan kendali atas kandung kemihnya saat berhubungan seks.

Ejakulasi pada wanita mungkin disertai pelepasan sedikit cairan berwarna putih susu yang tidak terlalu banyak. Sebaliknya, volume cairan dari squirting biasanya lebih banyak. Mungkin saja terjadi squirting dan ejakulasi berlangsung pada saat bersamaan.

Sekali lagi, tidak semua wanita dapat melakukan squirting. Jadi, Mommies tidak perlu merasa bagaimana-bagaimana jika tidak pernah mengalaminya sama sekali. Berdasarkan fakta di atas, Mommies dapat memahami mengapa Mommies pernah, akan, atau tidak akan pernah squirting.

Jangan berkecil hati juga hanyakarena melihat banyak adegan di film-film kategori dewasa yang menggambarkan keluarnya cairan saat terjadi squirting dalam jumlah besar. Layaknya kebanyakan film dewasa, ejakulasi wanita kerap diperlihatkan secara berlebihan. Jumlah (volume) cairan yang dikeluarkan biasanya sama dengan saat buang air kecil (kencing) dan bisa berbeda-beda sepanjang berhubungan seksual. Cairannya encer seperti urin (kencing) namun tidak berbau seperti urine.

Apa Penyebab Beberapa Wanita Mengalami Squirting?

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2017, 10-54% wanita mengalami ejakulasi cair saat bergairah secara seksual dan orgasme. Penting untuk diperhatikan bahwa tidak ada dua orang yang memiliki vagina yang sama sehingga tidak ada dua orang yang mengalami orgasme dengan cara yang persis sama. Meskipun para peneliti belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan wanita mengalami squirting, diyakini bahwa stimulasi G-spot turut berkontribusi terhadap hal tersebut.

Beberapa orang yang mengalami squirting karena itu adalah respons terhadap rangsangan pada G-spot. Namun, hal ini pun masih menjadi sumber kontroversi dan perdebatan karena beberapa peneliti kekeuh menyangkal keberadaan G-spot yang bagi mereka tak lebih dari sekadar mitos.

Salah satu teori tentang penyebab squirting berkaitan dengan cara tubuh manusia (wanita) berkembang di dalam rahim. Anatomi reproduksi dapat dianalogikan dalam banyak hal – misalnya, kepala penis dan klitoris memiliki perkembangan yang serupa.

Akibatnya, beberapa peneliti berpendapat bahwa terjadinya squirting berasal dari prostat wanita atau analog prostat.

squirting

Foto: Freepik

Para peneliti yang mendukung gagasan ini percaya bahwa squirting dapat terjadi ketika seseorang merangsang prostat wanita. Oleh karena itu, para peneliti tersebut mengatakan bahwa cairan squirting adalah cairan prostat, bukan urin atau cairan yang yang dihasilkan dari rangsangan seksual pada bagian tubuh lain.

Saat ini, penyebab beberapa wanita dapat mengalami squirting masih belum diketahui dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Namun berikut ini adalah fakta bahwa:

  • Pada beberapa wanita, mereka tidak akan mengalami squiritng hingga usia 60 tahun
  • Squirting dapat terjadi sebelum, saat, atau setelah Mommies meraih orgasme
  • Ejakulasi bukan berarti Mommies mengalami orgasme
  • Tidak ada satu metode pun yang dapat menyebabkan Mommies mengalami squirting
  • Kelenjar Skene pada wanita bisa berbeda-beda ukurannya, bahkan bisa juga tidak ada sama sekali

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Kondom Getar, Bikin Seks Lebih Bergairah dan Memuaskan

Cover: Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan