Sedang merebak di Israel, berikut sejarah, fakta hingga cara mengurangi risiko virus West Nile. Bisa menyebabkan kematian!
Akhir-akhir ini, masyarakat Israel sedang dicemaskan oleh virus mematikan yang bernama West Nile. Virus berbahaya yang sedang merebak di Israel ini telah menginfeksi lebih dari 100 orang dan lima diantaranya telah meninggal dunia. Orang yang terinfeksi virus ini juga sebagian dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
Virus yang disebarkan oleh nyamuk dan dapat menginfeksi manusia, burung, nyamuk, kuda, serta beberapa mamalia lainnya ini termasuk dalam kelompok flavivirus bersama dengan virus Encephalitis St. Louis dan Powasan. Lantas, mengapa virus ini dapat muncul dan apakah sudah ada obat yang bisa menyembuhkan penderita yang terjangkit virus ini?
Simak penjelasan di bawah ini yuk, Mommies terkait fakta-fakta tentang Virus West Nile.
Mommies Daily telah merangkum fakta-fakta tentang Virus West Nile, mulai dari sejarah hingga cara mengobatinya. Intip selengkapnya di sini!
Melansir dari Jerussalem Post, bahwa sampai dengan saat ini terdapat lima orang yang meninggal dunia. Dari 100 orang yang terinfeksi, 25 pasien demam West Nile dirawat di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi serius, sehingga harus memakai ventilator serta diberi anestesi. Selain itu, terdapat pasien tambahan yang melakukan perawatan di di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv.
Mengutip dari National Institute of Health (NIH), Virus West Nile pertama kali diisolasi pada seorang wanita di distrik West Nile, Uganda Utara pada tahun 1937. Virus ini diidentifikasi pada burung gagak dan columbiformes pada wilayah Delta Nil pada tahun 1953. Sebelum tahun 1997, Virus West Nile tidak dianggap patogen pada burung, tetapi kala itu terdapat kasus kematian pada berbagai spesies burung.
Sedangkan untuk infeksi pada manusia, virus ini sudah dilaporkan menginfeksi banyak negara di dunia selama lebih dari 50 tahun. Wabah terbesar Virus West Nile terjadi di Yunani, Israel, Rumania, Rusia, dan AS. Lokasi wabah tersebut berada di rute migrasi burung utama.
BACA JUGA: 7 Rekomendai Produk Eksfoliasi Wajah Terbaik, Harga Mulai Rp55 Ribuan
Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Virus West Nile paling banyak disebabkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi. Nyamuk yang terinfeksi tersebut disebabkan ketika mereka menghisap darah burung yang terinfeksi yang dapat mengedarkan virus dalam darah mereka selama beberapa hari dan akhirnya masuk ke dalam kelenjar ludah nyamuk.
Selama menghisap darah yakni ketika nyamuk menggigit, selanjutnya virus disuntikkan ke manusia serta hewan, sehingga membuatnya berkembang biak serta menyebabkan penyakit. Selain itu, Virus West Nile juga dapat ditularkan melalui kontak dengan hewan lain yang yang terinfeksi darah atau jaringan lainnya. Sebagian kecil dari infeksi manusia telah terjadi melalui transplantasi organ, transfusi darah, bahkan ASI.
Virus West Nile sendiri cenderung bersifat asimtomatik atau tanpa gejala dimana hal ini terjadi pada 80% kasus infeksi. Namun, terdapat gejala-gejala yang patut diwaspadai, antara lain.
Sedangkan pada skala yang dikatakan lebih parah, Virus West Nile juga dapat memicu meningitis dan ensefalitis. Berikut gejala-gejalanya, antara lain.
Diperkirakan bahwa 1 dari 150 orang dapat merasakan gejala yang lebih parah ketika terinfeksi virus ini. Virus West Nile dapat menjangkit semua orang dari berbagai kalangan usia, tetapi orang-orang dengan gangguan kekebalan tubuh serta berusia 50 tahun keatas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjangkit virus ini.
Dengan demikian, usia menjadi faktor paling utama untuk mengembangkan Virus West Nile. Semakin tua usia, maka semakin besar juga tingkat kemungkinan untuk mengalami gejala yang lebih parah.
BACA JUGA: Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Akan Diganti Menjadi KRIS, Begini Aturannya
Virus West Nile dapat didiagnosis melalui sejumlah tes yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa rangkaian tes untuk menguji Virus West Nile, antara lain.
Melansir dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat bahwa sampai dengan saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah atau obat untuk mengobati penyakit Virus West Nile pada manusia. Namun, terdapat beberapa upaya pengobatan yang dapat dilakukan, seperti pemberian infus intravena antibodi yang disebut IVIG dan obat interferon.
Pengobatan ini berfungsi untuk memperkuat kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk menghilangkan penyebaran virus dalam tubuh. Sedangkan untuk pasien seseorang yang terjangkit dan melibatkan rawat inap, pasien menerima cairan, antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, dan, jika diperlukan, dipasangkan alat bantu pernapasan.
Meskipun hingga saat ini belum ada vaksin serta obat yang dapat mengobati Virus West Nile, tetapi terdapat beberapa hal yang dapat Mommies lakukan untuk mengurangi risiko terjangkitnya virus ini, antara lain.
BACA JUGA: Autoimun Bisa Sembuh? Kenali Jenis, Penyebab, dan Gejalanya
Nah Mommies, itulah beberapa fakta tentang Virus West Nile yang sedang mewabah di Israel. Meskipun belum ada vaksin dan obat, Mommies bisa mengurangi risiko terjangkit Virus West Nile dengan menghindari paparan nyamuk dan menghilangkan genangan air tempat nyamuk berkembang biak. Semoga bermanfaat!
Penulis: Nariko Christabel
Cover: kjpargeter on Freepik