Perempuan Usia 40-an Butuh 10 Hal Ini dari Pasangannya, Harus Tahu!

Sex & Relationship

Rahmasari Muhammad・20 Jun 2024

detail-thumb

Dengan usia yang bertambah dan kedewasaan yang semakin matang, apa saja hal yang dibutuhkan para perempuan usia 40-an dari pasangannya? Simak, yuk!

“I feel like at 40 I had the right to be whom I wanted to be, say what I wanted to say & accept what I didn’t want to accept” Itulah kalimat yang diucapkan Halle Berry soal usia 40-an.

Setuju banget ya, karena di usia ini biasanya Mommies merasa lebih mengenal, menerima dan menghargai diri lebih baik, juga lebih paham hal yang diinginkan dan dibutuhkan dalam hidup, baik dari diri sendiri maupun pasangan.

Hal yang Dibutuhkan Perempuan Usia 40-an dari Pasangan

Nah, sebenarnya hal apa saja sih yang dibutuhkan perempuan di usia 40-an dari pasangannya? Simak yuk, Mommies!

1. Dukungan Emosional dan Kesabaran

Perempuan di usia 40-an memerlukan support emosional yang utuh dari pasangannya, karena masalah yang dihadapi semakin beragam mulai dari kehidupan pribadi, karir/pekerjaan, anak yang semakin beranjak dewasa, urusan keluarga, ekspektasi sosial, ditambah dengan perubahan hormon yang mungkin terjadi.

Perempuan akan sangat menghargai pasangan yang bisa mendengarkan cerita atau masalah dengan penuh empati, seringkali bukan untuk mencari solusi, tapi untuk mendapatkan dukungan, pengertian dan penerimaan, terutama di saat penuh tantangan.

2. Kesesuaian Nilai dan Tujuan Hidup

Perempuan di usia 40-an biasanya semakin memahami diri termasuk karakter, preferensi, dan tujuan hidup. Karena itu perempuan mengharapkan pasangan yang dapat berbagi nilai dan punya tujuan hidup yang sama atau paling tidak, sejalan.

Perempuan sadar kalau sifat dan cara seseorang bisa berbeda, tapi at the end of the day, hanya berharap dapat berjalan beriringan menuju titik tuju yang sama.

BACA JUGA: Suami Istri, Hindari Ucapkan 5 Kalimat Ini agar Rezeki Tak Seret!

3. Keterukaan dan Kejujuran

Komunikasi yang sehat sangat diperlukan seiring usia bertambah. Perempuan usia 40-an tidak lagi berharap mendengar kata-kata atau janji manis tanpa esensi, namun mengharapkan kejujuran dan keterbukaan dari pasangan yang bisa diajak berdiskusi dengan tenang. Jangan ragu untuk bercerita mengenai perasaan atau masalah yang dihadapi, ya, para suami. Karena itu menandakan kepercayaan pada perempuan atau istri yang merupakan pasangan kalian.

Selain jujur tentang perasaan diri sendiri, para perempuan juga berharap pasangan kami cukup terbuka untuk mendengarkan dan menghargai pendapat dan perasaan pasangannya.

4. Rasa Hormat dan Kesetaraan

Saling menghormati dan kesetaraan adalah salah satu dasar dari hubungan yang baik. Tentunya di usia 40-an ini para perempuan mengharapkan pasangan yang dapat menghargai pendapat, nilai yang mereka anut, juga kemandirian yang mereka miliki, serta tidak menganggapnya sebagai ancaman atau usaha dominasi sebuah hubungan.

Anggaplah par perempuan usia 40 tahun ke atas sebagai partner setara dalam pembuatan keputusan yang melibatkan diri, pasangan dan keluarga. Don’t forget, it takes two to tango!

5. Berbagi Tanggungjawab tanpa Diminta

Dengan semua kesibukan, tugas dan urusan yang perempuan miliki, perempuan sangat berharap pasangannya bersedia berbagi tanggungjawab tanpa diminta. Memang sebenarnya semua masalah rumah tangga adalah urusan berdua, ya

Jadi para suami, jika belum terbiasa, mulailah untuk lebih terlibat di urusan rumah, mulai dari mengerjakan tugas domestik, mengasuh dan mendidik anak, hingga urusan financial. Jadilah pasangan yang bisa diandalkan dan dapat dibanggakan. Happy wife & mom, means happy house, right?

6. Romance and Intimacy

Walaupun seringkali terjebak rutinitas, namun bagi para perempuan 40-an, romance and intimacy tetaplah “bumbu” penting dalam sebuah hubungan.

Selain urusan sex (yang walaupun mungkin sudah berkurang kuantitasnya), perempuan juga berharap pasangan yang bisa menjalin koneksi emosional dan bersedia meluangkan waktu berkualitas berdua. Misalnya melalui date nights atau liburan berdua sebagai usaha untuk tetap terkoneksi secara fisik dan hati. Dan juga sebagai tanda penghargaan dan penerimaan walaupun fisik (dan kulit) mulai mengendur yang amat diperlukan seiring bertambahnya usia agar hubungan tetap menyala!

Foto: Freepik

7. Sense of Security and Stability

Stabilitas menjadi faktor penting ketika para perempuan usia 40-an mengalami transisi mid-life. Rasa aman bisa didapatkan dari pasangan yang dapat diandalkan, mulai dari faktor financial juga kehadiran baik secara fisik maupun mental.

8. Apresiasi dan Motivasi akan Aktualisasi Diri

Para perempuan 40-an sadar bahwa selain ibu, istri, dan berbagai peran lain yang diemban, perempuan tetap berhak menjadi diri sendiri dengan segala bentuk aktualisasi dan pencapaiannya. Mulai dari menjalani karir, menekuni hobby, mengikuti passion, juga kiprah lain yang perempuan lakukan agar hidup lebih berwarna, berdaya dan bermakna.

Tentunya para perempuan berharap pasangannya dapat mengakui, mengapresiasi dan memberikan motivasi untuk segala bentuk aktualisasi dan pencapaian pribadi tersebut tanpa perlu menyinggung “ngapain sih sibuk-sibuk gini, kan tanggungjawab kamu udah banyak”.

9. Peduli Kesehatan dan Kualitas Hidup

Perempuan usia 40-an biasanya sudah lebih sadar akan kesehatan dan kualitas hidup. Di fase mid-life ini biasanya beberapa penyakit mulai muncul, sementara tentunya masih mau punya waktu hidup panjang yang berkualitas bersama keluarga. Jadi, yuk, para pasangan, mulailah lebih peduli dengan kesehatan dan kualitas hidup termasuk sama-sama menjaga lifestyle, juga olahraga atau medical check-up bareng.

10. Kesetiaan

Last but certainly not least, yang dibutuhkan oleh perempuan usia 40-an adalah kesetiaan pasangan. Saat segala suka dan duka melanda, dengan semua perjalanan hidup yang tidak mudah dan semakin penuh tantangan, perempuan sangat membutuhkan kesetiaan tulus dari pasangan. Juga saling percaya bahwa apapun yang terjadi, kita punya satu sama lain untuk saling menguatkan. Dan para pasanganlah, tempat “pulang” ternyaman dan teraman.

BACA JUGA: 7 Manfaat Konsultasi ke Psikolog Pernikahan, Nggak Perlu Tunggu Ada Masalah

CoverFreepik